Part 22

608 109 34
                                    

Vote dulu ya sebelum baca😘


Pokoknya kalo vote sama commentnya sepi, ceritanya bakal slow update. Karna gak semangat akutuh nulisnya kalo sepi🌝🙏

ENJOY READING
______

Sehun menatap langit-langit kamarnya seolah terdapat lukisan indah disana. Sudah hampir satu jam Sehun merenung sendirian di dalam kamarnya itu.

"Gue yakin ada yang nggak beres sejak awal." Tuturnya bermonolog.

Carissa yang baru dikenalnya itu membuatnya sangat penasaran, tidak, sekarang lebih menaruh perasaan curiga.

Sehun sudah melakukan pengecekan, Carissa memang terdaftar secara resmi di kampus itu. Namun wanita yang direkrutnya sebagai asisten itu tidak pernah terlihat di kelas lain, selain kelas miliknya.

"Apa ini ada hubungannya sama kasus narkoba itu?" Terka Sehun menimbang beberapa kendala yang didapatinya.


Professor Alan

Carissa, ke apartemen saya sekarang.

Kalau tidak datang dalam waktu 30 menit. Saya langsung yang menjemputmu.







Saena melihat pesan itu. Matanya terbelalak ketika Sehun memintanya datang malam itu juga.

Bukan hal yang baru, namun perempuan yang baru selesai mengerjakan laporan intelejennya itu mengerang kesal.

Carissa

Maaf Professor Alan. Demi keselamatan saya dari nafsu berlebihan anda. Saya menolak.


Saena tau betul ketika dirinya dan Sehun berduaan akan selalu ada kontak fisik yang berlebihan yang harusnya tidak dilakukan oleh seorang Professor dan asistennya.

Saena mencampakkan handphone nya ke kasur dan mengecek ulang laporannya sebelum dikirim lewat email kepada Agent Changmin selaku pimpinannya.







Tokk tokk tokk

Suara ketukan dari pintu itu membuat Saena bangkit dan tanpa berpikiran apapun membukakan pintunya. Tanpa mengetahui siapa di balik pintu itu.

"Sehun??!" Saking kagetnya, Saena menyebut nama asli saat wajah pria itu muncul.

Sehun melangkah masuk. Pandangannya seolah menggeledah seluruh ruang kamar milik seorang intelejen itu.

"Apa yang kamu sembunyikan dari saya Carissa?"

Pria itu meneliti setiap sudut kamar Saena. Seperti sedang mencari sesuatu yang telah dicuri oleh Saena.

"Lo apa-apaan datang ke tempat gue selarut ini?!!"

Sehun menoleh ke Saena, "Bukannya udah gue bilang? Dalam 30 menit kalo lo gak muncul. Gue sendiri yang datang!"

"Cukup! Lo cuma Professor dan gue cuma asisten, jangan berlebihan Sehun." Pekik Saena. "Setidaknya hargai privasi orang lain."

"Gue gak akan keluar sebelum menemukan apa yang gue ingin tau." Kata Sehun tegas.

Langkahnya hampir menuju ke meja paling ujung dimana terdapat laptop yang baru saja ia gunakan tadi.

Detective, Desire and Destiny • Sehun EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang