Vote dulu ya sebelum baca😘
Pokoknya kalo vote sama commentnya sepi, ceritanya bakal slow update. Karna gak semangat akutuh nulisnya kalo sepi🌝🙏
ENJOY READING
______Ada tiga pelayan, dua bodyguard , dan satu suster dari rumah sakit yang merawat Saena sebelumnya.
Mereka kini diperkenalkan oleh Sehun satu persatu kepada Saena yang terbaring di kasur miliknya. Kasur di kamar yang bersebelahan dengan kamar Sehun.
"Gue cuma perlu satu suster aja buat ngerawat gue. Gak perlu sebanyak ini."
"Nikmatin aja, kapan lagi lo gue kasih fasilitas mewah kaya gini?"
Ruangannya cukup luas, bisa dibilang ini adalah master bedroomnya. Namun sepertinya masih ada lagi kamar yang lebih mewah dari kamar itu.
Saena memang berhasil mengurung dirinya sendiri demi berada 24 jam bersama Sehun. Namun jika ada pelayan yang mengawasinya, bagaimana dia akan bekerja sebagai detektif yang menyelidiki Sehun?
"Sehun," panggil Saena.
"Gue mau ngomong, berdua aja."
Para orang-orang suruhan Sehun itu keluar dari kamar setelah mendapat anggukan dari Tuannya.
"Mau ngomong apa?" Tanyanya santai, memposisikan dirinya duduk di tepi kasur.
"Gue ini bukan anak-anak lagi. Gak perlu diawasin sebegitunya."
Menang bukan anak-anak, tapi agen rahasia yang bertugas mengawasi targetnya.
"Jangan bikin gue merasa bersalah makanya."
"Bersalah?"
Dalam hatinya Saena ingin menghardik Sehun, dia itu seorang mafia, bagaimana bisa dia mengerti arti dari kata bersalah?
"Lo hampir mati di depan mata gue!"
"Iya, tapikan ini bukan salah lo, kenapa harus merasa berslah?"
"Memangnya gak bisa gue punya rasa bersalah?"
Saena tertawa tipis, "Lo mafia, Sehun. You can kill anyone."
"I won't kill girl like you, Saena."
Saena menghela nafasnya, dia tau Sehun adalah tipikal womanizer, pria itu memang paham betul bagaimana menggetarkan hati wanita.
"Kalo emang lo merasa bersalah sama gue, kenapa bukan lo aja sendiri yang ngurusin gue? Kenapa harus nyuruh pelayan-pelayan itu?"
"Seperti yang lo bilang, gue ini Mafia. Mana ngerti gue urusan medis? I only know how to kill. Pekerjaan sampingan gue pun Professor di bidang hukum." Tutur Sehun dengan tegas.
"Gue cuma minta gak perlu pake pelayan dan bodyguard kok. Suster itu tentu aja harus merawat gue." Balas Saena dengan suara lembutnya, ini memang tidak biasa ia lakukan, namun ia harus.
Sehun sempat berdiam beberapa saat,
"Yakin, mau gue urusin?" Tanya Sehun dengan nada seduktifnya."Show me that you're a gentle man."
"Okay, first, lo gak boleh keluar dari kamar ini sebelum kondisi lo benar-benar pulih."
"Kalau gue perlu makan, mandi, segala macem gimana?"
"Di dalam kamar ini ada toiletnya, kalau laper nanti gue bawain makanan kesini."
"Tapi..." Saena mencoba menyanggah namun dihalangi oleh Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective, Desire and Destiny • Sehun EXO
FanficSaena, seorang detektif yang mendapatkan tugas pertamanya untuk menyamar dan menyelidiki Sehun yang menyamar sebagai Professor Alan. Dibalik itu semua ada sebuah takdir yang menuntun mereka untuk bersama.