(2) Uang khas

1.7K 193 45
                                    

"BERDIRI KALIAN BERDUA!" Teriakan keras Asuma membuat Naruto maupun Hinata tak berkutik

'Ih pak Asum galak banget' batin Hinata

'Ck coba aja gua turunin nih cewe didepan gerbang. Udah pasti gua ga akan kena hukum juga!' Umpat Naruto

"Kalian tau apa kesalahan kalian?" Hinata malah menggeleng pelan

"Ck, Hinata sejak kamu bergaul sama cowo ini?!" Hinata mengalihkan pandangannya pada Naruto

"Emang kenapa Pak Asum? Kata mami Nata ga papa berteman sama siapa aja, kita kan ga boleh membedakan pak asum, itu kata miss kurenai" ujung bibir Naruto terangkat mendengarnya

"Kenapa kau hobby sekali membahas kurenai? Dan lagi, jangan panggil aku 'Pak asum'" Ucap Asuma menekankan

"Bapak pilih kasih, masa cuman Nata yang ditegur ga boleh manggil begitu, kak Gaara boleh"

"Kau anak murid Gaara atau saya?"

"Anak murid miss kurenai" jawabnya spontan

'Sejak kapan Nata jadi muridnya Pak asum? Hm.. ntar deh nata pikir lagi, kayanya Pak asum deh yang lupa ingatan' pikir nya dalam hati

"Kembali kamu ke kelas Hinata, bapak punya urusan dengan Naruto" Namun sebelum pergi Hinata menatap Naruto dengan sedih

"Maafin Nata yah, melimpahkan kesalahan Nata ke kak Naru" Namun Naruto hanya mengangguk pelan dan mengkode Hinata untuk pergi

Gadis itu dengan malas dan masih tidak rela meninggalkan Naruto akhirnya mengarahkan kakinya pergi

Namun sebelum itu

"Tapi janji yah, Pak asum ga marahin kak Naru, kalau marahin Nata juga mau"

"BERHENTI MANGGIL SAYA ASUM HINATA HYUGA!!" Namun Hinata hanya cemberut dengan membentuk lucu mulutnya

"Asum,  aku sayang kamu pak, bapak ga mau Nata sayang yah? Oh maaf cuman ada miss kurenai dihati pak asum" Hinata tidak merasa jika perkataannya meledek Asuma

"Kembali ke kelas mu sekarang!!" Naruto hanya terkikik mendengar perdebatan keduanya

'Dia tidak boleh salah bergaul lagi, apa-apaan asum, aku sayang kamu' Umpat Asuma kesal

"Ikut saya keruangan Naruto" Asuma pun langsung merubah wajahnya saat menatap Naruto

'Pas sama cewe aja mukanya lain, kalau ke gua aja. Kayanya spesial banget gua' batinnya

Namun saat ditempat Hinata

"Kasian deh Nata sama kak Naru, semoga kak Naru ga diperkosa pak asu. Tapi nanti enak banget dong bakal punya anak" Gumamnya sambil berjalan ke kelas

"Nata!! Oi" Hinata langsung menengok kearah pria yang berteriak dibelakangnya

"Kak Kiba, ngapain kakak disini? Lagi berbuat mesum yah?" tebak Hinata yang membuat Kiba tercengang

"Hah, Nata emang tau apa itu mesum?" dia pun mengangguk dengan bangga

"Tau dong! Yang buat menyimpan benda bersejarah kan?" dan jawaban bodoh Hinata langsung membuat Kiba bernafas lega

"Bukan, dan Nata ga usah tau mesum itu apa, dan jangan diomongin lagi" gadis itu hanya mematuhi dan mereka terpisah dikoridor karena Kiba bilang dia ingin ke kantin

Saat sudah didepan pintu kelas 11 Ipa1 Hinata sebenarnya sudah takut jika dia akan dihukum kurenai karena terlambat hari ini

"Nata kan anak kesayangan, jadi pasti ga akan diomelin" Ucapnya dengan sangat pelan namun tetap bangga

"Bismillah, semoga ga ada penunggu dibalik pintu" dengan sangat perlahan dia membuka pintu pelan-pelan

Sakura dan Ino bahkan melihat Hinata yang mengintip dengan membuka pintunya sedikit

"Huft, ga ada miss. Nata berarti lagi diberkati hari ini" Hinata pun langsung membuka lebar pintunya

"Hyuga Hinata!"

"O-ohw, miss kurenai kenapa nemplok ditembok? Kaya cicak aja" namun mata bulannya teralihkan kepada pria yang berada didepan dengan masih menggendong tasnya

"Eh, ada anak baru yah miss" pertanyaan Hinata diangguki kurenai

"Kenalan gih Nat" Ucap Sakura tapi Hinata langsung mengatakan

"Enggak ah, lagian gaboleh kenalan sama orang yang baru dikenal" saat mendengarnya Ino ingin menjawab ucapan Hinata itu tapi disela.

"Namaku Toneri, salam kenal" namun sayang jabatan tangannya tak dihiraukan Hinata

"Hinata, ayuk kenalan. Tak kenal maka tak sayang" Hinata langsung menatap lekat kurenai yang mengatakan itu

"Karena itu, Nata ga mau sayang makamya ga mau kenalan Miss" gadis itu pun tanpa menghiraukan siapapun langsung duduk ditempatnya

Kurenai bahkan hanya menggeleng kepala maklum. Hinata memang seperti itu bukan?

"Toneri, silahkan kamu duduk disebalah Tenten yah" anak baru itu pun hanya mematuhi ucapan kurenai dan duduk dengan tenang

"Sebelum ibu mulai pelajarannya ibu mau minta laporan uang khas kelas ini" Hinata langsung celingak- celingukan mendengar uang khas

"MISS!!"

"Iya Hinata, kenapa?"

"Sebelum miss marahin Nata, Nata mau buat pengakuan miss" teman-temannya yang lain bingung karena Ucapan Hinata

"Kau melakukan kesalahan?" Nata pun mengangguk pelan

"Hiks, ini udah fatal miss" bahkan Toneri menatap iba Hinata

'Apa segitu parahnya?'

"Katakan saja, miss akan berikan solusinya" gadis itu masih dengan wajah nangisnya dan mulai mencurahkan isi hati

"Maaf miss, tapi nata udah sebulan nunggak uang khas sebesar 3 ribu lima ratus lima puluh perak miss" Sakura yang sebagai bendahara pun hanya tertawa ngakak

"Kenapa kamu bisa nunggak selama sebulan padahal nominalnya tidak sebesar itu nak?" Tanya kurenai lembut

"Ka-karena kata Saki, uang Nata kegedean padahal waktu itu udah Nata lipet kecil-kecil tapi tetep ga diterima saki" jadi sekarang? Sakura gitu yang salah?

"Hinata Hyuga! Kau itu" bahkan semua teman sekelasnya tidak bisa menyembunyikan tawa mereka

'Dia benar-benar ajaib bukan?'














SEKIAN

My possessive Boyfriend [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang