(END) Papa sayang Bolt

1.3K 123 43
                                    

"Mamamam ughhh mamam" Naruto langsung mengangkat anak perempuannya itu dan menatapnya kesal

"Hima! Panggil papa dong jangan mama mulu, kalau enggak panggil papa, nanti papa buang ke kali" Durhaka banget jadi bapak

"Papa gaboleh gitu sama dedek Hima" Boruto bahkan menarik baju Naruto dan meminta pria itu untuk menaruh adiknya

"Lagian dia manggil mama mulu, papa kapan?"

"Udah nasib pah, kalau dilupain"

"Pinter banget ngomongnya! Diajarin siapa"

"Om Gala" Naruto cuman komat-kamit buat nyumpahin Gaara

"Papa tulunin Hima, nanti hima jatuh papa"

"Iya sabar elah!"

"Papa gaboleh kasal sama Hima, tulunin yang benel! Nanti Boluto aduin mama yah"

"Bawel, lu aduin juga gua ga peduli"

"Papa malah telus, ga like ah"

"Enggak emaknya, enggak anaknya semua asupan Gaara"

Hinata pun muncul dari dapur, bisa dibilang Naruto bahwa istrinya itu sudah mulai agak dewasa

"Sayang, kenapa si? Berisik banget sampe dapur loh suaranya"

"Aaahh istriku cantik banget sih" Boruto lalu mendekat kearah Hinata

"Kenapa bolt?"

"Boluto mau muntah"

"Kamu sakit"

"Iyah"

"Sakit apa?"

"Kuping boluto sakit dengel papa ngomong gitu"

"BORUTO!!!

Hinata cuman menggeleng kepalanya melihat tingkah anak dan ayah itu

"Papaapa eghh papapa"

"sayang! Kamu denger ga?!"

"Hm denger kok"

Naruto pun langsung mengangkat Himawari lagi

"HIMA INGET BAPAKNYA!!!! BAHAGIANYAA DAKU"

"Sayang, turunin Himanya aduh nanti jatuh"

"Nanti, ini lagi merasakan momen, aaaa Hima padahal tadi rencananya papa mau buang kamu"

"APA KAMU BILANG!!!"

"Ampun sayang!!!"

"Sukulin papa diomelin kan sama mama, ga dengel boluto si"

"Diam!!"

Mereka pun menikmati makan setelahnya

Umur anak pertama mereka baru menginjak usia 3 tahun, sedangkan Hima masih berusia 6 bulan, Sebenarnya Naruto cuman mau anak satu aja, tapi Tuhan berkehendak lain

"Sayang, kamu ga makan sayur nya?" Naruto cuman bisa nyimak ae alias diem karena makanan yang paling dia benci itu sayur

"Papa kalah sama boluto, boluto aja makan sayul, papa Cemen"

"Dibilangin diem ga percayaan! Aku udah kenyang sayang, jadi kapan-kapan aja deh"

"Papa bohong mah, jangan pelcaya" Naruto dan Boruto pun langsung menatap satu sama lain

"Diem, gausah ikut campur, nanti papa pecat jadi anak"

"Emang boluto apaan dipecat segala, lagian boluto kan anak mama"

"Ohh, jadi lu bukan anak gua? Okeh sekarang kita musuhan"

"Sayang, kamu ga boleh gitu sama bolt ah, kasian" ucapan lembut Hinata pun membuat Boruto senang

"Tuhkan Boluto dibelain, papa si ga pelcaya"

"Bacot"

"Sayang!"

"Iya maafin, ga lagi"

"Wleee Boluto menang lagi"

"Bodo amatlah" Naruto pun langsung pindah ketempat Himawari tanpa mempedulikan boruto lagi

"Mama, emang papa ga sayang Boluto yah?"

"Ehm, sayang kok bolt emang papa kalau lagi marah kaya gitu, makanya jangan bikin papa marah yah sayang"

Akhirnya Nata kita tobat ges

"Tapi kalau mau ukur, papa lebih  sayang mama si, soalnya kan mama ga tergantikan gitu" boruto bahkan menatap kesal ibunya, bisa-bisanya ngomong begitu

"Ck, mama sama aja ah, Boluto males"

"Yaudah kalau males tinggal jadi rajin, gitu aja kok susah" Boruto pun Meninggalkan Hinata seorang diri di meja makan

"Papa" Naruto cuman nengok bentar abis itu pokus lagi sama Hima

"Siapa yah? Ga kenal"

"Hiks, papa malah yah sama boluto?"

"Udah tau nanya, udah sana sama mama kamu aja"

"Hiks, tapi boluto mau sama papa"

"Papa lagi sibuk, udah sana"

"Hiks, papa ga sayang boluto yah? Hiks papa cuman sayang Hima sama mama. Boluto engga! Hiks papa jahat"
Anak laki-laki itu pun berlari kearah kamarnya dengan menangis

Dan sepertinya Himawari mengerti kondisi itu, dia juga ikut menangis seperti boruto

"Sayang, kan aku udah bilang, jangan begi-" Ucapan Hinata terhenti saat Naruto mendekatinya

"Titip Hima yah sayang" saat mengecup sebelah pipi istrinya itu Naruto meninggalkan Hinata dan anak perempuannya yang sedang menangis

"Hih! Udah tua juga, masih aja"

Dikamar bolt

"Hiks, Papa udah ga sayang Boluto! Boluto mau pelgi aja dali lumah, boluto malah! Papa cuman sayang sama mama sama Hima hiks boluto ga dianggep" dengan masih menangis bocah itupun merapikan mainannya dan memasukannya kedalam tas

"Hiks, boluto kan begitu bial papa sama boluto makin deket tapi kenapa papa malah makin ga sayang boluto!"

"Hiks, cuman oma sama opa yang sayang boluto, disini ga ada yang peduli sama boluto, om Gaala aja Sayang boluto! Kok papa enggak"

"Siapa yang bilang begitu" Boruto pun langsung menengok kearah pintu kamarnya

"Papa ngapain disini? Mau malahin boluto lagi!"

"Enggak, balikin mainan nya kamu enggak akan kemana-mana, karena rumah kamu disini, dan papa sama mama sayang sama kamu"

"Jadi hilangkan pikiran buruk kamu"

"Hiks, tapi papa ga peduli sama boluto tadi"

"Papa peduli sama kamu, maafin papa yah" ucapnya dengan lembut dan mengelus sayang kepala anaknya itu

"Hiks papa!!!" Boruto pun memeluk erat tubuh ayahnya yang lebih besarnya dari nya itu

"Boluto sayang papa"

"Papa juga"

'Jadi gini yah rasanya jadi bapak! Shit gua mewek'
















Tamat~~

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen terima kasih 🤗

My possessive Boyfriend [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang