"Ihh ayam-ayam ini memang sangat berdosa, apa-apa meledak, jadi ayam tersinggungan banget"
Gadis berusia 17 tahun itu sedang aksi bergelut dengan ayam yang di gorengnya, Nata memang sedang sendiri sekarang, Ayah ibu dan Neji sedang pergi
"Mohon kerja samanya yah ayam, Nata laper banget pliss yah" ucapnya dengan memohon
Dengan memakan waktu 12 menit 3 ekor ayam yang digoreng Hinata pun sudah selesai, dan matang dengan sempurna
"Emang kalau ilmu masak Nata ga ada yang bisa nandingin. Kata mami kalau Nata pinter masak, suaminya cogan. Amin" celotehnya sambil menyiapkan nasi, sendok dan juga sambel
"Jadi inget jaman sd makan diwarteg" gumamnya sambil menata sambel yang dia taruh diatas ayam
Namun saat ingin makan, seseorang yang tidak diharapkan datang dengan sangat tidak elitnya menggedor pintu rumah Hinata
"Woi Nej! Maen ga?!" Hinata hanya berdecak mendengar itu
"Ih, siapa si itu teriak di rumah orang. Belum aja Nata sumpel pake sendal jepit Nata" walau ngedumel Hinata tetap membuka pintu
Dan disana sudah ada Naruto dengan penampilan hariannya yang memakai hoodie dan celana hitam yang dimodifikasi sobek-sobek
"Mana abang lo?"
"Bisa baik-baik ga nanya sama Nata? Kaya tukang palak kak Naru"
"Ck, yaudah Nata manis mana abang lo! Gc jangan lama manggilnya" suruh Naruto
"Kak Naru lagi pura-pura bego yah? Ga mungkin bang Neji ga kasih tau kalau dia ga ada di rumah hari ini, toh tadi Nata yang bilangin digrup chat abang" Ucapan Nata tidak salah bahkan naruto juga tau kalau Neji ga ada dirumah
"Pulang gih, ganggu Nata makan aja" usirnya sambil mengibas tangan
"Lo sendiri dirumah?"
"Engga tuh"
"Sama siapa lu?"
"Ini lagi sama Kak Naru kan"
"Bego"
"Kakak juga"
Naruto maupun Hinata sama-sama diam dan masih berada didepan pintu rumah Hinata
"Lo.. Ga ada niatan gitu nyuruh gua masuk? Lu pikir gua udah makan, tadi gua denger lu ngomong soal-" ucapannya terhenti karena suara perutnya yang berbunyi
"Bilang aja kakak kesini numpang makan kan? Yaudah masuk Nata masak ayam, lebih enak dari ayamnya mpok jaenab" Naruto hanya terkikik mendengar betapa bangganya gadis itu membandingkan ayam yang dibuatnya dengan ayam yang dibuatnya orang lain
Rumah Hinata memang sangat mewah iyalah dia itu anak pejabat terkaya dan lagi salah satu keluarga konglomerat seperti Naruto
"Kalau kakak bilang ga enak langsung lepehin aja, jangan ngehina soalnya bahaya Nata lagi megang piso dapur, jangan sampe nanti nata cincang" peringatan Hinata membuat Naruto hanya mengangguk saja
"Hm, lumayan lah buat dimakan" saat mencoba irisan ayam dan dicampur sambel, lidah Naruto mengatakan rasanya sangat enak, namun pria itu gengsi untuk berterus terang
"Awas aja kalau sampe nambah lagi" cibir Hinata
Benar saja Naruto bahkan makan lebih lahap dari Hinata dan lagi dia makan lebih berantakan
"Ish, kakak makan kaya bebek, pelan-pelan Nata ga bakal minta ayamnya kok" namun Naruto tidak menghiraukan dan melanjutkan melahap makanannya
"Aghh kenyang" Hinata hanya geleng kepala saat melihat seniornya itu makan dengan gila dihadapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive Boyfriend [NARUHINA]
Romance[END] season 1 WARNING!: Dilarang plagiat cerita ini pair: NARUHINA always Genre: Comedy, Romantis "jangan pernah lu deket sama cowo selain gua" "kalau daddy sama abang Nata?" "itu pengecualian" "lagian kak Naru siapa?" "pacar" "pacar itu apa?" "or...