(4) Peringatan

1.4K 168 17
                                    

"Bang"

"Hm? Kenapa kamu haus?" Hinata menggeleng sekarang dia memang berada di Uks untuk mendapat perawatan

"Kak Naru mana?" Dia tidak melihat sahabat kakaknya itu dari tadi

'Paling juga lagi hajar si shion' ucap Shikamaru dalam hati

"Kenapa kamu nyariin Naruto?" Tanya Neji pelan

"Nata takut kak Naru main tangan ke kak shion, tadi kayanya kak Naru marah banget pas denger kak Shion yang mukul nata"

"Emang sejahat apa sih kak shion saki?" Hinata melemparkan pertanyaannya kepada sakura

"A-ah jahat banget lah Nat, makanya Nata ga boleh ketemu sama dia lagi, soalnya dia jelmaan terkutuk" Ucapnya seperti menasehati anak bayi

"Beda yah sama Nata yang bibit unggulan terbaik" Ucapnya masih dengan penuh bangga

"Istirahat lah, teman-teman mu akan menjaga disini" Neji dan yang lain memang berniat menghampiri Naruto, mereka semua yakin pria itu sedang dikuasai amarah sekarang

'Gua pastiin mereka yang nyentuh adik manis lu itu, bakal gua kubur didalam tanah hidup-hidup' masih terngiang didalam pikirannya mengenai ucapan Naruto itu

"Gimana kalau sampe beneran? Naruto kan ga kenal orang kalau udah emosi" Ucap Kiba yang membuat mereka juga tambah kepikiran

"Semoga aja ga emosi banget Kib"

Ditempat Naruto sekarang, dia sedang menghisap rokoknya ditengah lapangan dan sedang menunggu seseorang datang

Dia yakin orang itu tidak akan menolak ajakan Naruto untuk bertemu, Naruto tau sekali orang itu akan melakukan apapun untuknya

Dan benar saja gadis dengan rok yang dibuat naik seperut agar terlihat lebih pendek datang sendiri sesuai keinginan Naruto, bahkan gadis itu mengira Naruto akan menyatakan cinta padanya

"Sayang, aku tau kamu bakal- Akgh" saat Shion merentangkan tangannya disitu juga Naruto menangkap tangan itu dan memutarnya

"Tangan ini, tangan inilah yang membuat seseorang yang paling berharga terluka" gumamnya sambil memperhatikan tangan Shion dengan teduh namun mematikan

"Gua udah pernah bilang, gua ga akan pernah mukul cewe karena itu bener-bener bukan cowo tapi banci. Tapi ini pengecualian, lo udah kelewat batas, sampe gua lalai dan biarin cewe gua dalam masalah"

Shion melotot, siapa cewe yang dimaksud Naruto

"Karena lu, gua sampe ga pernah punya pacar. Karena semua cewe yang deket sama gua lo bunuh habis dengan penyiksaan yang lo lakuin selama ini"

"Tapi gua kali ini ga akan diem aja, dia bukan hanya sekedar cewe, dia milik gua yang bahkan nyawa lu gabisa buat gantiin dia. Dia segalanya beda sama lu, dia juga bukan cewe yang berusaha sempurna didepan gua" Naruto tambah memutar tangannya dengan kencang

"Kenapa? Sakit? Inilah yang dirasain juga saat lu dengan gampangnya menyentuh sehelai rambutnya bahkan lu nyentuh pipinya"

"Nyawa lu setara dengan apa yang lu lakuin sama dia. Jadi? Mau berikan nyawa sebagai harga perbuatan lu?" Naruto bahkan menatap lekat Shion dengan sangat-sangat dekat

"Ini peringatan terakhir shion, kalau ga ada orang disekolah ini, lu bakal gua habisin disekolah sekarang juga" Naruto bahkan melepaskan juga tangan wanita itu

"Sakit, apa si salah aku nar? Sampe kamu kaya gini. Lagian aku ga ngerti deh aku-" ucapannya terhenti karena tiba-tiba Naruto akan melayangkan tamparan padanya

My possessive Boyfriend [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang