Tahun Kedua (2)

1 0 0
                                    

"Kalau begitu aku punya ide yang cemerlang!"

Ia mengeluarkan sebuah kertas HVS dengan beberapa gambar jelek diatasnya. Kami semua membaca tulisan yang ada di kertas yang sudah sedikit kusut itu.

"'Dibuka! Perekrutan Anggota Baru Klub Musik'?"

"Kita akan membagikan poster ini ke murid-murid kelas satu. Aku yakin mereka akan tertarik bergabung dengan kita."

Meskipun ide Kak Yui adalah ide yang lumayan bagus. Tapi, yang jadi masalah adalah gambar di dalam poster ini. Selain tulisan 'Dibuka! Anggota Perekrutan Anggota Baru Klub Musik', gambar gitar yang ada di dalamnya tidak terlalu bagus, lalu ada gambar drum yang sulit dikatakan kalau itu adalah drum, lalu ada gambar keyboard yang lebih mirip meja hitam daripada keyboard.

Kami semua melihat satu sama lain dan kemudian melihat kearah Kak Yui. Ia terlihat sangat bangga dan bersinar-bersinar seperti ingin dipuji oleh kami. Kami terus memandanginya dengan tatapan datar tapi Kak Yui belum sadar. Dan pada akhirnya Kak Ritsu pun memecahkan suasana ini.

"Yosh! Kegiatan pertama klub kali ini adalah lomba menggambar poster! Yang menang akan dicetak lalu diedarkan!"

"Ayo!" Kami semua kecuali Kak Yui berteriak setuju pada usulan Kak Ritsu.

"Ekh ...?! Punyaku langsung ditolak?!"

Kami semua langsung mengeluarkan sebuah kertas yang akan digunakan untuk perlombaan ini meninggalkan Kak Yui yang masih berjongkok di pojok ruangan karena sedih posternya ditolak.

"Kak Yui, kau masih bisa membuat ulang loh," ajakku.

"Tidak mau! Kalian semua jahat!"

"Yang menang bisa dapat kue, loh," bujuk Kak Mugi.

"Oh ...?!"

Tanpa basa-basi dan dengan langkah yang cepat, ia langsung kembali duduk di bangkunya dan mulai mengeluarkan kertas lagi. Kali ini wajah dan suasana hatinya sudah kembali ceria lagi karena dipancing dengan kue oleh Kak Mugi.

"Gampangan ...," gumamku, Kak Mio, dan Kak Ritsu bersamaan.

"Kalau begitu, aku kembali ke ruang guru dulu, ya. Dan jangan pulang terlalu sore."

"Baik~"

Setelah Bu Yamanaka keluar, kami pun bersiap untuk memulai lombanya. Sambil menunggu, aku sempat melirik ke arah yang lainnya. Kak Mio seperti biasa menunggu dengan tenang dan selalu terlihat keren, sementara Kak Ritsu berbuat jahil dengan menyentuh pinggang Kak Mio yang membuatnya berteriak karena geli lalu langsung dapat pukulan dari Kak Mio.

Lalu aku melihat ke arah Kak Mugi dan Kak Yui. Kak Mugi sedang terdiam sambil melihat ke atas dengan wajah yang lucu, aku jadi penasaran apa yang sedang ia pikirkan. Lalu Kak Yui sedang bermain-main dengan pensilnya. Aku benar-benar tidak yakin apakah dia serius atau tidak.

"Apa semuanya sudah siap?!" ucap Kak Ritsu sambil mengusap kepalanya yang dipukul oleh Kak Mio.

"Siap!"

"Kalau begitu, Ready ... Start ...!"

Kami semua pun mulai menggambar. Aku masih memikirkan gambar apa yang harus kubuat disini. Selain kata-kata 'Perekrutan Anggota Klub Musik' harus ada gambar-gambar yang membuat seseorang menjadi tertarik untuk bergabung. Setelah lama berpikir, akhirnya aku memutuskan untuk membuat gambar gitarku saja. Meskipun aku tidak terlalu ahli menggambar tapi setidaknya gambaranku lebih baik daripada gambaran Kak Yui. Aku pun kemudian mulai menggambarnya.

Yang lainnya juga sibuk menggambar. Kami semua benar-benar bersungguh-sungguh dalam lomba ini karena akan menentukan masa depan klub nantinya, kuharap semuanya serius sih. Dan setelah beberapa lama kami menggambar, akhirnya semuanya sudah selesai dan saatnya untuk penilaian.

Kumohon Jangan LulusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang