Tahun Kedua (3)

1 0 0
                                    

Sekarang aku, Kak Ritsu, dan Kak Yui sedang beristirahat karena sudah lumayan lama memakai kostum itu. Kami pun melepaskan kepala binatangnya dan kepala kami pun terlihat dan bisa menghirup udara segar.

"Tidak ada yang datang. Sepertinya cara itu tidak berhasil," ucap Kak Ritsu lemas.

"Tentu saja tidak berhasil. Apa yang Kak Ritsu harapkan dari kostum binatang?"

"Mungkin kita tunggu saja sebentar lagi," ucap Kak Yui.

Saat kami semua sedang duduk lemas, tiba-tiba ada suara orang membuka pintu yang seperti memberi kami cahaya harapan terang. Kami pun berniat menyambutnya dengan gembira.

"Selamat datang di Klub Musik! Eh ...?"

Ternyata yang datang adalah kostum kerbau dan kostum sapi-Kak Mio dan Kak Mugi yang baru kembali dari membagikan selebaran. Mereka berdua yang baru datang merasa bingung karena disambut secara tidak biasa, meski akhirnya mereka juga duduk bersama kami.

"Apa-apaan sambutan kalian tadi?" tanya Kak Mio.

"Kukira kau itu anggota baru."

Lalu ada suara orang membuka pintu lagi. Kami yang mendengarnya kembali langsung menyambutnya dengan semangat.

"Selamat datang! Eh ...?"

"Apaan, ternyata hanya Bu Yamanaka," ucap Kak Ritsu tidak senang.

"Apa maksudmu 'hanya Bu Yamanaka'? Ibu datang kesini karena ingin meminta kembali kostum binatang yang kalian pinjam."

"Eh?! Kami harus mengembalikannya sekarang?"

"Tentu saja, itu adalah properti dari klub drama. Kalian harus ingat kalau aku adalah pembimbing klub drama juga, makanya aku yang harus bertanggung jawab."

"Eh~! Padahal kostum yang kupakai ini lucu! Kenapa kita harus berpisah secepat ini!" ucap Kak Yui.

Dia menerimanya dengan sangat mudah hanya karena dia lucu. Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ada di dalam kepala Kak Yui. Saat kami semua sedang berbincang, tiba-tiba ada suara orang membuka pintu lagi. Kali ini semuanya sudah berkumpul, tidak mungkin ada lagi orang yang kami kenal. Ini sudah pasti anggota baru.

"Selamat datang!"

"Tenyata cuma Nodoka."

"Kenapa kalian menyambutku meriah sekali?"

Ternyata yang datang adalah Kak Nodoka, Manabe Nodoka. Dia adalah ketua OSIS di sekolah ini dan sudah berada di kelas tiga. Ia juga sekelas bersama kakak kelasku disini. Dari yang kudengar, dia adalah teman masa kecil Kak Yui dari masa TK. Meskipun teman masa kecil, tapi kepribadian mereka berdua sangat berbeda dan sudah terlihat dari penampilannya. Kak Nodoka memakai kacamata dengan frame merah dan memiliki rambut berwarna coklat gelap.

"Aku kesini cuma ingin memberikan jadwal tampil kalian pada presentasi ekstrakurikuler besok."

"Begitu, terima kasih ya, Nodoka."

"Jangan lupa untuk mengisi nama band kalian dan anggota yang akan tampil besok."

"Siap, siap!"

Kak Nodoka kemudian memberikan kertas itu ke Kak Ritsu dan ia pun bersiap untuk mengisinya. Tapi saat ia ingin menulis, tiba-tiba tangannya berhenti lalu melihat ke arahku.

"Azusa!"

"Y-Ya?!"

"Sebagai anggota termuda di klub musik, aku memberikanmu tugas untuk menulis hal-hal seperti ini!"

"Kau sok tegas seperti itu karena tidak ingin disuruh menulis, kan? Padahal kau ini ketuanya loh, Ritsu," ucap Kak Mio.

"Gekh ...! Ehehe ...."

Ternyata itu yang Kak Ritsu rencanakan. Meskipun aku sudah menduganya sih. Aku pun kemudian mengambil kertas tadi dan bersiap untuk menulis.

"Ya, aku tidak keberatan sih."

"Asyik!"

Aku pun mulai melihat isi kertas itu. Ternyata selain nama band dan nama anggotanya, kita juga harus mengisi lagu-lagu yang akan kami mainkan nanti. Kami sudah memiliki beberapa lagu buatan kami sendiri, jadi aku tidak kesulitan untuk mengisinya.

"Nama band ... Afterschool Tea Time ...."

Setelah mengisi semuanya, aku pun memberikannya kembali kepada Kak Nodoka dan ia pun mengucapkan permisi untuk pergi. Disaat-saat waktu senggang seperti ini, Kak Mugi pun menawarkan hal yang biasa kami lakukan.

Kumohon Jangan LulusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang