Live House (4) (W/Music)

5 0 0
                                    

Kami pun naik ke atas panggung dan sudah bersiap-siap di posisi masing-masing. Dengan penonton yang lumayan memenuhi live house ini, aku memandangi wajah mereka satu per satu mencari seseorang yang aku kenal. Dan aku pun menemukannya. Jun, Ui, dan Kak Nodoka telah datang untuk menonton kami. Mereka juga tersenyum sambil melambaikan tangannya agar kami semua bisa menyadari keberadaan mereka, padahal aku sudah sadar duluan.

Kak Yui sebagai main vocal kemudian memegang mic dan mulai berbicara sesuatu sebelum bernyanyi.

"Mmm, anu .... Salam kenal semuanya! Kami Afterschool Tea Time! Ini adalah penampilan pertama kami di luar sekolah, maka dari itu mohon bantuannya!"

Penonton kemudian memberikan tepuk tangan dari perkenalan yang dilakukan Kak Yui. Setelah dirasa cukup untuk perkenalannya, Kak Yui pun mulai bersiap untuk bernyanyi. Ia melihat ke arah kami semua yang berada di belakangnya dan memastikan kalau kami semua sudah siap. Kak Ritsu pun seperti biasa mengetuk stik drumnya untuk memberi aba-aba.

"One, two ... one, two, three, four ...!"

Intro musik pun dimulai. Permainan gitarku yang berbunyi beriringan dengan permainan alat musik yang lainnya bersatu menciptakan nada-nada indah. Aku melihat ke arah penonton yang sedikit berjingkrak-jingkrak dan kepalanya mengangguk-angguk pelan mengikuti irama lagu.

Di bawah sorotan lampu yang mulai menyinari kami secara silih berganti, kami pun menunjukkan skill yang kami bisa untuk menghibur semua yang datang kesini. Dan saat telah mencapai bridge lagu, Kak Yui mulai mendekatkan mulutnya ke arah mic dan bersiap untuk bernyanyi.

"Saatku melihatmu, jantungku berdebar-debar~"

"Kenangan yang melambai bagaikan marshmallow yang lembut~"

"Ku selalu berjuang~...."

Saat Kak Yui melantunkan lirik itu, Kak Mio yang bertugas sebagai suara kedua alias backing vocal menyambutnya dengan lirik yang sama, menciptakan efek variasi menggema yang dalam dan dewasa berbanding terbalik dengan suara Kak Yui yang ringan dan enerjik.

"Tanpa engkau sadari~...."

"Setiap ku melihat, wajahmu dari samping~"

"Andaikan ini mimpi~...."

"Aku sangat ingin~! Selalu ada di dekatmu~!"

Kami sudah dekat dengan bagian reff, kali ini permainan drum Kak Ritsu menjadi lebih dominan untuk menunjukkan perpindahan dari chorus pertama menuju ke reff. Dengan jeda yang sedikit, suara keyboard Kak Mugi yang selalu berada di belakang semua suara kami seakan menjadi dasar bagi permainan kami agar tetap tahu batas untuk tetap berdiri di atasnya dan tidak melayang terlalu jauh.

Sementara Kak Mio yang bertugas menetralisir suara ceria dan kekanak-kanakan dari alat musik dengan menggunakan permainan bass miliknya, membuat penonton tidak bosan dengan permainan kami. Lalu setelah jeda beberapa detik, Kak Yui pun bersiap menyanyikan bagian reff lagunya.

"Oh tuhanku, aku memohon wujudkan pintaku~"

"Berilah aku mimpi tentang dia~"

"Dan di saat aku memeluk boneka kelinciku, kuucapkan selamat tidur~"

"Waktu yang lembut~.... Waktu yang lembut~...."

Kak Mio kembali melakukan backing vocal pada lirik 'waktu yang lembut' sebanyak dua kali setiap Kak Yui selesai mengucapkan liriknya.

Kumohon Jangan LulusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang