Hadiah Untuk Azusa (2)

3 0 0
                                    

"Uang kas kalian sudah habis, ya? Mau bagaimana lagi ...."

"Hn? Bu Yamanaka?"

Bu Yamanaka kemudian mengeluarkan sebuah amplop dari tasnya. Amplop yang ia keluarkan kali ini terlihat lebih tebal dari yang Ritsu miliki. Ia kemudian memberikannya kepada Mio yang lebih dipercaya oleh Bu Yamanaka daripada Ritsu sendiri.

"Itu adalah uang kas kalian bulan ini. Pastikan kalian memakainya secara benar."

"Woah! Bu Yamanaka memang yang terbaik!"

"Hidup Bu Yamanaka!"

Sorak sorai yang ditujukan kepada Bu Yamanaka menggema di dalam ruang klub karena telah memberikan kami angin segar berupa uang kas bulanan. Bu Yamanaka menunjukkan wajah bangganya seolah yang ia lakukan adalah hal yang memang layak dipuji.

"Kalau begitu, kami akan membelinya sekarang di Ace Hardware."

"Ace Hardware?!"

Tiba-tiba Mugi yang awalnya hanya diam tenang mendengarkan menjadi heboh sendiri mendengar kalau kita akan pergi ke Ace Hardware.

"Mugi ...? Apa ada yang salah?"

"Kita akan pergi ke Ace Hardware, kan?! Toko yang menjual banyak barang itu, kan?!" tanya Mugi semangat.

"E-Eh?"

**

Akhirnya kami pun pergi ke Ace Hardware itu. Bangunan toko itu dari luar terlihat sangat besar yang membuat kami terdiam sambil mengagumi kemegahan toko ini. Setelah puas melihat dari luar, kami pun masuk ke dalam dan di dalam toko itu ramai orang yang datang kesana. Membuat kami semua semakin kagum lagi, terutama Mugi.

Mugi yang dari awal sangat bersemangat ketika akan pergi kesini setelah melihat semua barang-barang yang ada disini, membuatnya jadi lebih bersemangat. Ia pun berlari terlebih dulu mendahului kami semua, tapi ia sempat berbalik badan dengan wajah semangat miliknya.

"Ini lebih luar biasa dari yang kuduga! Ada banyak barang-barang tidak biasa disini!"

"Mu-Mugi ... tenanglah terlebih dahulu."

"Aku akan melihat-lihat kesana sebentar," ucap Mugi yang kemudian berjalan duluan.

"Mu-Mugi!"

"Ayo kita juga melihat-lihat, Yui."

"Nn! Ayo, ayo!"

"Eh! Tunggu kalian semua ...!"

Tapi teriakan Mio tidak bisa menghentikanku dan Ritsu yang sudah terlebih dahulu berlari meninggalkannya. Dan sekarang yang tersisa adalah Mio dan Azusa. Sementara Mio tampak sudah lemas duluan bahkan sebelum mencari rak yang kami butuhkan.

"Hah ..., ayo Azusa, kita harus mengawasi mereka."

"Baiklah."

Akhirnya kegiatan belanja kami yang menyenangkan dan tidak teratur ini pun dimulai.

Di salah satu rak yang menjual furniture-furniture kecil, terdapat Mugi yang sedang terdiam terpana melihat semua barang-barang yang jarang ia lihat. Ia kemudian mengambil salah satu barang disana, sebuah kain kecil berbentuk segi empat dengan hiasan renda di setiap sisinya. Ia pun membaca sedikit informasi tentang benda itu.

"Sebuah kain yang bisa membuat benda apapun berkilau ...? Hebat! Ini hebat sekali!"

Dari jalan utama toko, terlihat Azusa yang sedang berjalan mencari para kakak kelasnya yang berpisah dan berjalan sendiri-sendiri. Ia menengok ke kanan dan kiri mencarinya dan kemudian menemukan Mugi yang sedang terdiam di depan salah satu rak. Azusa pun kemudian menghampirinya.

Kumohon Jangan LulusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang