10

1K 176 28
                                    

Happy Reading



"Yuta-chan,"

"Kenapa?" tanya Yuta yang sedang memainkan ponselnya.

"Besok anterin ke sekolah ya, gak enak sama Yedam," ucap Asahi.

"Tapi Yuta-chan masih sibuk," jawab Yuta. Asahi mulai mengerutkan dahinya.

"Emang sibuk apa sih? Masa seminar 4 hari, lama banget," ujar Asahi. Kekesalan terpampang jelas di wajahnya.

"Hmm, yaudah, besok Yuta-chan anterin ke sekolah. Bilang makasih sama Yedam ya," ucap Yuta. Asahi hanya mengangguk.

Sudah 4 hari Yedam mengantarnya ke sekolah. Ia jadi tak enak hati. Ia heran dengan Yuta, mengapa ia sangat sibuk belakangan ini. Pulang kuliah juga lumayan larut, Asahi jadi sedikit curiga.

"Shh, kebelet nih," ujar Yuta. Ia pun cepat-cepat pergi ke toilet. Sedangkan Asahi duduk di sofa sembari menonton televisi.

Tak berselang lama, ponsel Yuta pun berdering. Awalnya Asahi mengabaikannya, tetapi panggilannya sudah 3 kali, Asahi jadi agak penasaran.

"Kawaiii?" gumam Asahi yang melihat ponsel Yuta. Karena penasaran, Asahi pun mengambil ponsel Yuta. Baru saja ingin menjawab panggilan itu, Yuta sudah merebut ponselnya dari genggaman Asahi.

"Asal comot aja," ucap Yuta. Kemudian ia pun berlari ke kamarnya sembari menjawab panggilan itu.

"Yuta-chan punya pacar?" batin Asahi.

.

"Bye Sahi," ucap Yuta, kemudian Asahi pun melambaikan tangannya kepada Yuta. Setelahnya, Asahi pergi memasuki sekolahnya. Kemarin ia memberitahu Yedam, bahwa Yuta akan mengantarnya mulai hari ini.

"Sahi," panggil Jihoon yang baru saja sampai disekolah.

"Nanti latihan di rumah Yedam ya, jam 2, jelas Jihoon. Asahi hanya mengangguk.

"Tumben gak sama Yedam,"

"Iya, kakak sepupu gue udah gak sibuk lagi," jawab Asahi.

"Gue duluan ya," ujar Jihoon. Kemudian ia pun meninggalkan Asahi dan masuk ke kelas terlebih dahulu.

"Hamada!" pekik Jaehyuk sembari menghampirinya. Mereka pun berjalan beriringan.

"Yedam?" tanya Jaehyuk kepada Asahi.

"Gue dianter sama Yuta-chan,"

Dalam hati, Jaehyuk memekik senang.

"Nanti ada waktu gak?" tanya Jaehyuk.

"Mau ngapain?" tanya Asahi.

"Mmm, jalan?"

"Nanti gue gak bisa, soalnya mau latihan di rumah Yedam."

Jaehyuk yang awalnya bahagia pun menjadi jengkel. Bukan karena Asahi tidak mau pergi bersamanya. Tetapi karena Yedam.

"Oh, yaudah deh lain kali aja," ucap Jaehyuk sembari tersenyum.

"Gue punya sesuatu buat lo," Jaehyuk pun mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Nih," ujar Jaehyuk sembari menyerahkan sesuatu.

"Pulpen?" tanya Asahi.

"Iya, gue beli sepasang, satunya buat lo aja," kata Jaehyuk. Asahi hanya tersenyum.

"Makasih ya," katanya dan hanya diangguki oleh Jaehyuk.

.

Asahi baru saja selesai latihan dari rumah Yedam. Ia memutuskan untuk pulang sendiri kali ini. Rumah mereka tidak terlalu jauh, jadi Asahi memilih untuk berjalan kaki saja.

Awalnya Yedam ingin mengantarnya, tapi Asahi menolak. Ia tidak ingin merepotkan Yedam lagi.

"Yuta-chan pulang awal tapi gak mau jemput, ish," ucap Asahi sembari mengerucutkan bibirnya.

Asahi sudah sampai di setengah perjalanan. Namun tiba-tiba saja ada yang mendorong bahunya.

"Akh!" pekik Asahi.

"Ahh, maafin saya," ucap orang itu sembari membungkuk.

"Nee, gwaenchanhayo," balas Asahi sembari tersenyum. Dan orang itu hanya membungkuk dan berjalan lagi.

"Kayanya bukan orang Korea deh," gumam Asahi. Ia memandangi orang yang tadi menabraknya itu. Ia adalah laki-laki. Namun dimata Asahi, ia begitu imut.

"Chogiyo," ucap Asahi. Laki-laki manis itu pun menoleh ke arah Asahi.

"Boleh panggil hyung?" tanya Asahi.

"Hmm, boleh," ucap orang itu sembari mengangguk lucu.

"Aigoo, dia persis kaya Junkyu," batin Asahi.

"Hyung, kayanya kebingungan, mau kemana?" tanya Asahi. Ini pertama kalinya Asahi peduli dengan orang yang baru dikenalnya.

"Ahh, iya, aku mau cari alamat ini nih," ucap laki-laki manis itu sembari menunjukkan alamat yang tertera di ponselnya.

"Hah? Maaf hyung, itu rumahku," ucap Asahi dengan sedikit kebingungan.

"Jinjjayo?" kata lelaki manis itu sembari terkaget.

"Memangnya hyung mau cari siapa?" tanya Asahi.

"Nakamoto Yuta," ujar lelaki manis itu.

"Nee?" jawab Asahi dengan wajah kaget dan sedikit kebingungan.

.

"Asahi kok bisa ketemu sama Winwin?" tanya Yuta dengan sedikit gugup.

"Tadi gak sengaja ketemu pas mau pulang dari rumah Yedam," ucap Asahi sembari menatap Yuta datar.

Suasana menjadi canggung. Begitu juga dengan Winwin.

"Winwin hyung, kampusnya lagi ada seminar ya?" tanya Asahi.

"Ngga kok, kata siapa ada seminar?" tanya Winwin. Asahi pun memandang Yuta dengan tatapan mengintimidasi. Yuta hanya bisa tersenyum kaku.

Karena merasa sudah jelas, Asahi pun pergi meninggalkan mereka berdua di ruang tamu. Ia memutuskan untuk pergi ke kamar.

"Kok adik kamu marah gitu? Dia gak suka ya sama aku?" tanya Winwin dengan tatapan sedih.

"Bukan gitu Winnie, dia gak marah sama kamu kok," ucap Yuta menenangkan Winwin.

"Terus gimana dong?" tanya Winwin dengan tatapan khawatir.

"Nanti aku yang jelasin sama Asahi," ujar Yuta. Winwin hanya mengangguk dan mengiyakan Yuta.

"Bilangnya ada seminar, pasti malah pacaran sama Winwin Hyung," gumam Asahi sembari mengerucutkan bibirnya.

•••

Nampaknya semakin tidak jelas ya guys '_'

Semoga suka (。'▽'。)♡
Have a nice day <3

DEPRESSED [JAESAHI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang