10| Sayang

380 157 8
                                    

"Kalo boleh jujur, hanya kebersamaan lah yang membuat kita saling memahami"

      
Setelah pulang sekolah Alwi tidak langsung pulang ke rumah, karena Vina meminta Alwi agar menemaninya bermain futsal sebentar.

Alwi duduk di bangku penonton, menunggu Vina latihan futsal bersama timnya untuk turnamen nanti.

Yang ada di sini bukan hanya Alwi, bangku penonton dipenuhi para murid laki-laki yang ingin melihat para cewek cantik bermain bola, terutama Vina si ketua OSIS.

Vina berlari dengan gesit sambil menggiring bola, beberapa temannya menghadang, untuk merebut bola yang dikuasai Vina

Vina masih melakukan gerakan mengecoh, membuatnya mampu melewati hadangan.

Ia berhenti di satu titik untuk menembakkan bola ke gawang, hanya sekali tendangan saja bola masuk ke gawang dengan sempurna membuatnya tersenyum ceria.

"Woohh!!" sorak penonton heboh melihat aksi Vina.

Alwi menghembuskan nafas kasar, karena sedari tadi para cowok terus saja meneriaki nama Vina.

Cemburu? Maybe.

Mungkin saja ia cemburu, mengingat sekarang ia adalah kekasih Vina.

Wajar saja jika ia cemburu, walaupun hubungan mereka tidak seperti hubungan yang lainnya.

Tapi wajar kan? Jika Alwi lama-lama menikmati statusnya sebagai kesasih Vina, apalagi perlakuan Vina padanya selalu bisa membuatnya salah tingkah.

Mungkin sekarang hati Alwi sudah untuk Vina, menerimanya sebagai kekasihnya. Alwi sendiri tidak tau mengapa akhir-akhir ini perasaannya menjadi seperti ini.

Vina menatap ke arah bangku penonton, tepatnya ke arah Alwi yang sedang duduk di tengah bersama para fansnya itu.

Vina mendengus kesal menatap chiwi-chiwi yang duduk di sebelah Alwi, sambil foto bersama. Sedangkan Alwi hanya bertopang dagu menatap kosong ke tengah lapangan.

Pantas saja para cewek langsung mendekatinya, orang Alwi memasang wajah imut begitu.

apa lagi dengan keadaaan seperti itu, keadaan dimana Alwi tidak menyadari bahwa dia duduk sangat dekat dengan perempuan.

Vina berjalan keluar, mengambil ransel yang terletak di pinggir lapangan.

Ia berjalan ke arah Alwi. Setelah sampai Vina hanya diam sambil menatap nyalang para fans Alwi agar ia pergi dan menjauh dari pangerannya.

Fans Alwi yang mengetahui kedekatan Vina dengan Alwi pun hanya pasrah, mereka bangkit dan berlari menjauh darinya.

Setelah tidak ada cewek yang berada di dekat Alwi selain dirinya, ia pun duduk di sebelah Alwi. Sebenarnya apa yang dipikirkan Alwi pun, Vina juga tidak tau.

Alwi masih belum menyadari kehadiran cewek itu. Ia masih tetap menatap kosong ke tengah lapangan.

Vina ikut berlagak seperti Alwi, Ia duduk di sebelah Alwi, bertopang dagu menatap lurus kedepan.

QUEEN HALU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang