"Harusnya cukup dengan persahabatan tanpa melibatkan perasaan, tapi yang namanya perasaan(?)"
Vina mengeluarkan motornya dari garasi dengan tergesa-gesa, hari ini ia akan berusaha meminta maaf dari pangerannya. Dengan cepat motornya melaju menuju rumah Alwi.
Sampai di depan gerbang rumah Alwi ia melepas helm, baru saja ingin memencet bel tiba-tiba pintu pagar terbuka, Vina terkejut mendapati Alwi di hadapannya.
"Hai pangeran, kita berangkat sekarang?" Alwi menghela nafas, mengeluarkan motor sport hitam kesayangannya dengan dua helm, ia berhenti tepat di hadapan Vina.
"Kita naik motor kamu Al? motor aku gimana?" Alwi menatap Vina tanpa ekspresi.
"Yuk Wi, gue udah siap nih" ucap seseorang, Alwi dan Vina menoleh.
Tatapan Vina dan cewek itu terkunci, tiba-tiba Alwi menyodorkan salah satu helm untuk Clarissa, vina mengumpat dalam hati.
Vina diam melihat cewek itu mengambil helm yang disodorkan Alwi lalu memakainya.
"Naik" ucap Alwi pada Clarissa, tapi tatapannya ke arah Vina, Clarissa naik, memeluk Alwi erat memandang sinis ke arahnya, motor Alwi melaju kencang.
Vina mengerjapkan matanya, lalu mendengus. Niatnya ke sini untuk meminta maaf, tapi yang ia dapat justru sakit hati dan menambah kacau pikirannya.
Vina melajukan motornya, siapa cewek itu? Kenapa ada di rumah Alwi? sepupu? atau Mahdar menjodohkan Alwi lagi? Oh no, Vina menggeleng tegas, ia harus fokus meminta maaf dan menjelaskan semuanya.
🍓🍓🍓
Motor Alwi sampai di tempat parkir, ia memboncengi perempuan selain Vina. Seluruh murid mulai saling berbisik dan memandang dengan tatapan beragam, Yusuf dan Azli menghampiri Alwi sambil membatin.
"Wi, Vina mana?" tanya Azli to the point karena jika Vina tau, sahabatnya itu pasti akan galau.
Tampaknya Alwi tak mau menjawab pertanyaannya, ia dan Yusuf paham bahwa keduanya sedang ada konflik.
"Lo siapa?" tanya Yusuf.
"Gue Clarissa, murid baru" ia menjulurkan tangan, Yusuf maupun Azli tak ada yang mau menyambutnya, ia menarik tangannya kembali dengan senyum canggung.
"Lo berangkat bareng, siapanya Alwi?" tanya Azli.
"Sahabat kecilnya Alwi" Azli dan Yusuf kompak memicingkan mata, keduanya saling menatap berbicara lewat mata.
🍓🍓🍓
Bel tanda berbaris akan segera dibunyikan, tapi para murid masih acak-acakan di lapangan melirik ke arahnya, begitu juga lantai 2,3,4 memandangnya dengan tatapan beragam.
Vina mengernyit, dengan malas ia berjalan menuju lantai tiga, hari ini moodnya sedang tidak stabil, pikirannya sedang bercabang, mengapa para murid menambahkannya?
Samar-samar Vina mendengar bisikkan bahwa sekolahnya ini kedatangan murid baru, lagi? Ia menghela nafas karena murid baru itu perempuan.
Tak sengaja tatapannya bertemu onyx coklat Alwi, tapi wait! cewek itu lagi? ia paham bahwa murid baru yang dimaksud adalah dia. Ia berhenti tepat di hadapan Alwi, keduanya ikut berhenti.
"Al, aku mau ngomong sesuatu sama kamu" lagi-lagi Vina diacuhkan.
"Maaf, lo siapa ya? gue lagi cari Alvina, kata Pak Kardian gue disuruh keliling sekolah sama dia" Vina menoleh memejamkan mata sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN HALU (END)
Romance"Mimpi terindah dalam hidupku adalah ketika aku bisa melihatmu secara nyata" -alvina Cewek yang suka memakan permen karet ini dikenal sebagai Queen of 207 Jakarta yang pendiam, namun suka membuat onar dengan segala kejahilannya. Jangan lupakan kata...