"Aku akan tetap berjuang, demi janjiku padamu"
"Ck! Itu—lo mao ga jadi....."
"Jadi apa?" tanya Azira menahan senyumnya.
"Jadi nonton sama gue" sahut Yusuf membuat hati Azira mencelos. Ia pikir Yusuf akan menjadikannya pacar, ternyata hanya teman nonton.
"Tapi ajak Linda juga, sama Azli" Azira menghembuskan nafasnya kasar, lagi-lagi ia terlalu berharap.
'ini lagi ditambahin mereka, kirain lo cuma ngajak gue terus kita nonton berdua' batinnya.
"Iya" Yusuf mendengar Azira mengiyakan refleks memeluknya erat, ingin sekali Azira mengabadikan moment yang tak pernah ia rasakan.
"Makasih Ziraa! Lo sahabat gue yang the best"
Keduanya terlalu asyik dengan keadaan sampai tak sadar bahwa Linda dan Azli juga ada disana, melihat keduanya berpelukan.
'kok gue jadi sedih yaa liat Azira sama Yusuf? Nggak, nggak boleh! Seharusnya gue bahagia ngeliat Azira bahagia, lagipula gue kan ga suka sama Yusuf, tapi sama Alwi' batinnya sambil terus memperhatikan, berbeda dengan Azli yang berada tepat dibelakang mereka.
'kenapa lo ga pernah liat gue Ra? coba lo tengok ke belakang, ada gue disini. gue selalu ada untuk lo, kalo lo emang bahagia sama dia gue mohon lo pergi Ra, pergi sejauh mungkin dari hati gue. tapi kalo lo sedih, lo boleh dateng ke gue, gue disini selalu ada buat lo!' batin Azli terus memperhatikan Azira yang tampak bahagia bersama Yusuf.
Sepertinya Azira, Yusuf, Azli dan Linda tak menyadari bahwa Vina berada disana dengan nafas terengah-engah menahan sakit, ia melihat semua kejadian itu.
Sekarang Vina mengetahui jawaban yang ia cari, dan ia pastikan bahwa rencananya akan berhasil.
🍓🍓🍓
Vina berjalan menuju kantin karena tasnya sudah ada dikelas, betapa kesalnya ia karena harus melewati kelas Alwi untuk sampai dikantin.
Tanpa sengaja keduanya berpapasan. Alwi yang melihat Vina berada disini terkejut, ia sangat yakin bahwa Vina belum pulih.
Apalagi itu luka tembakkan, tak mungkin bukan sehari setelah tertembak besoknya sekolah?
"Vin!" panggilnya, Vina tak menyahut, ia hanya menoleh sedikit tanpa melihat mata Alwi. Ini bukan seperti Vina yang ia kenal, Alwi jadi bingung. Vina kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Alwi.
"Vina!" panggilnya lagi mengejar langkah Vina.
Alwi menarik lengan Vina, tapi Vina memberinya tatapan dingin membuat Alwi keheranan. Apa ia berbuat salah sehingga Vina menatapnya tajam?
"Gue ada salah Vin?" akhirnya kata-kata itu keluar dari mulut Alwi.
Vina tak menjawab, ia mengambil hpnya dan memberikannya kepada Alwi untuk melihat gambar yang tertera.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN HALU (END)
Romansa"Mimpi terindah dalam hidupku adalah ketika aku bisa melihatmu secara nyata" -alvina Cewek yang suka memakan permen karet ini dikenal sebagai Queen of 207 Jakarta yang pendiam, namun suka membuat onar dengan segala kejahilannya. Jangan lupakan kata...