"makin kesini makin labil, milih dia yang kamu harapin atau dia yang tulus(?)"
"VINA!" Alwi berlari lalu berhenti tepat di hadapannya.
"Al, i-ini ga seperti yang kamu liat, dia nampar aku duluan, aku nggak terima"
"Tapi kamu ga seharusnya nonjok Clarissa, dia kesakitan Vin" ucap Alwi, Clarissa tersenyum miring.
"Terserah kamu mau nilai aku kayak apa, maaf udah buat kamu kecewa Al" lirih Vina, menghapus air matanya yang turun begitu saja.
Alwi melihat Vina dari ujung kaki hingga kepala, keadaan Vina tampak kacau. kerudungannya berantakan, seragamnya basah, pipinya merah dengan sedikit darah di ujung bibir.
Ia mendekat, melepas seragamnya lalu memasangkan di tubuh Vina agar Vina tak kedinginan dan tubuhnya tak tercetak akibat seragam yang basah, ia memeluk Vina erat.
"Aku percaya sama kamu Vin, maaf telat buka pintunya" Vina mendongak menatap Alwi.
"Jadi dari tadi kamu denger semuanya Al?" Alwi mengangguk.
'bahkan lo nggak pernah anggap gue ada Wi' batin Clarissa
'lo bahagia banget ya Vin? pasti, lo pasti bahagia karena haluan lo jadi nyata sekarang. selamat ya Vin, gue akan selalu cinta tanpa menuntut lebih sama lo' batin Arsen.
Vina melepas pelukannya, mendekat ke arah Yusuf, ia menggenggam jemari Yusuf membuat semua mengernyit.
"Lo liat ini" ucap Vina menunjukkan jemarinya yang menggenggam Yusuf.
"Lo udah nggak suka sama Yusuf lagi Azira, perasaan lo udah berubah" Azli dan Yusuf mengernyit.
"Berubah maksud lo Vin?" tanya Azira.
"Gue tau semua tentang sahabat gue, dari lo yang suka sama Yusuf, dan Linda yang suka sama Alwi, gue tau semuanya karena kalian sahabat gue"
'bener kata Vina, kenapa gue biasa aja ya? padahal Vina lagi genggam tangan Yusuf' batin Azira.
'bisa-bisanya gue ngerasain sakit pas liat Vina pegang tangan Yusuf, padahal gue sukanya sama Alwi' batin Linda.
"Dan buat lo Linda, perasaan lo ke Alwi cuma kagum sesaat. Lo, cinta sama Yusuf, bukan Alwi. Jangan bohongin dan ngorbanin perasaan lo cuma karena Azira juga suka sama Yusuf" ucap Vina, Linda tersenyum miris, Vina mengetahui perasaanya melebihi dirinya sendiri.
"Sekarang lo tau kan Suf, Linda juga suka sama lo, jadi jangan bikin dia sakit hati ya, lo nggak mau kan dia berpaling dari lo?" Yusuf mengangguk cepat lalu tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
"Thanks Vin, berkat lo gue jadi tau kalo cinta gue ga bertepuk sebelah tangan" Yusuf mengusap lembut kepala Vina, Vina mengangguk.
Vina mendekat ke arah Azli lalu mengecup pipinya, semua terbelalak kecuali Arsen tentunya.
'duhh, ini gue kenapa sih? kenapa sakit banget rasanya liat Azli dicium Vina?' batin Azira, perasaannya benar-benar tak karuan.
"Gue sama Azii cuma sahabatan Az, lo jangan salah paham gitu, tapi sakit kan? cemburu kan liat gue sama Azii? seharusnya lo paham sama perasaan lo sendiri, jangan pernah menampik apa yang ada di hati lo. lo udah gada rasa sama Yusuf"
'gue jahat ya Vin udah ngkhianatin lo? padahal lo yang ngerti tentang gue, sampe perasaan gue sendiri pun lo tau, sahabat macam apa gue?'
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN HALU (END)
Romance"Mimpi terindah dalam hidupku adalah ketika aku bisa melihatmu secara nyata" -alvina Cewek yang suka memakan permen karet ini dikenal sebagai Queen of 207 Jakarta yang pendiam, namun suka membuat onar dengan segala kejahilannya. Jangan lupakan kata...