“Ayok Mi, aku anter kamu keliling sekolah ini!” ujar Yujin begitu antusias seraya menarik pergelangan Yumi—sepupunya yang baru pindah ke kota ini. Gadis berparas tak jauh beda dengan Yujin, bedanya saja wajah Yumi itu terlapisi dandanan dari produk make up mahal, kalau Yujin tak memakai dandanan berlebih, hanya mengandalkan sedikit cream anti sinar uv, dan lipbalm untuk melembapi bibir merah jambu miliknya.
“Uks disini, kalo ada apa-apa, kamu gak perlu nyari dimana ruang Uks lagi,” Yujin masih nampak sangat antusias, beda dengan Yumi yang hanya tersenyum palsu namun tersirat banyak kemalasan untuk meladeni penjelasan dari Yujin.
“Aduuh ... stop deh, stop. Gue udah pindah ke sini dua hari yang lalu. Tour lo ini kayaknya terlambat deh.” Yumi menepis tangan Yujin membuat cewek tersebut sedikit terkejut, namun Yujin buru-buru menampilkan senyum lagi.
“Ya udah, kamu mau ke kantin?” tanya Yujin berusaha untuk mencairkan suasana.
Mendengar pertanyaan Yujin membuat Yumi terdiam sejenak, ia mengangguk. “Asal lo yang nraktir.”
Yumi segera menjauhkan tangannya saat melihat pergerakan Yujin yang hendak kembali merangkulnya. Cewek dengan rambut curly berwarna merah terang itu mendelik malas sebelum akhirnya ia berjalan terlebih dahulu didepan Yujin.
Yujin tak tersinggung, ia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini oleh sepupunya itu. Dulu Yumi tak seperti ini, mereka adalah sepasang gadis yang sangat akrab dahulunya, namun karena jarak dan pergaulan membuat Yumi perlahan berubah.
“Gue mau nanya sama lo.” Yumi berbalik, ia bersidekap didepan dada. “Gimana hubungan lo sama Jaehyung? masih langgeng?”
“Masih.” Yujin mengangguk semangat.
“Lumayan juga sih gaya pacaran Jaehyun.”
Yujin mengernyit, tidak paham akan maksud ucapan Yumi.
“Gak usah nethink, gue cuma salut sama pasangan kayak kalian,” ujar Yumi lagi yang langsung mengundang tawa renyah dari Yujin.
Yujin itu kelewat baik. Sungguh. Bahkan ia tak menyadari niat terselubung dari sepupunya ini.
“Anjir!” umpat Yumi saat seorang cewek menubruknya. Yumi hanya terhuyung sedikit ke belakang, beda dengan cewek itu—ia justru terpental jatuh ke lantai.
“So-sorry, gue buru-buru!” cewek itu menepuk-nepuk belakang roknya, ia bangkit tanpa menatap Yujin dan Yumi.
“Lisa? Kamu gak papah, ‘kan?” tanya Yujin khawatir.
Lisa mendongak, ia menatap kedua cewek dihadapannya dengan wajah cengo. “Gue gak papah, sorry ya, gue gak sengaja, gue beneran buru-buru!”
Jujur, Lisa panik saat ini, ia kabur dari kejaran Jungkook karena telah kalah dari sebuah permainan, membuatnya harus menuruti setiap perintah cowok itu, dan yang lebih menyebalkannya lagi, cowok itu justru minta dicium.
“Nah! Ketangkep ‘kan lo!” tangan kekar melingkar sempurna dipinggang Lisa, membuat tubuh sang empu mendadak mematung.
Yujin terkekeh, beda dengan Yumi yang nampak mengerutkan dahi antara bingung dan ... entahlah, ia masih ingat betul siapa sosok cowok dihadapannya ini, sebelum pindah ke SMA Gaska, Yumi pernah mendengar kabar bahwa ada satu cowok playboy tingkat akut yang benar-benar bucin oleh satu cewek.
“Gue gak mau!” tolak Lisa keras.
“Maunya gue yang mulai?” Jungkook tersenyum miring, ia memajukkan bibirnya bersiap mencium Lisa.
“Lo bejat Jungkook! Lo cabul!” teriak Lisa lagi, setelah itu ia menendang bagian bawah Jungkook menggunakan tumitnya.
Pelukkan Jungkook terlepas, bersamaan dengan ringisan cowok itu sembari memegangi sang masa depan, menyadari adanya kesempatan bagus, Lisa langsung berlari sekencang mungkin sebelum mendapat amukkan dari Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Couple
FanfictionJungkook itu gila, tak berperasaan, dan pembuat masalah. Ia sering menolak, tapi tidak suka ditolak. Ia benci pria bernama Jaehyun, tapi ia menyukai gadis bernama Lalisa. Gadis pertama yang berani menampar, menjambak, bahkan menggigit kulitnya. Mus...