24.

7.3K 1.1K 157
                                    


Lisa mengerutkan dahi bingung, masih pukul tujuh pagi, namun keadaan sekolah yang begitu ramai sudah menyapa penglihatannya. Jika keadaan seperti ini biasanya seseorang telah membuat kasus baru lagi, dan yang paling mentok menjadi pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Jeon Jungkook. Namun kali ini Jungkook sendiri juga baru datang ke sekolah, masih berjalan beriringan dengan Lisa.

Semua orang juga nampak membuka jalan untuk mereka, tatapan-tatapan yang sulit diartikan dapat Lisa rasakan kini tertuju pada ia dan Jungkook, atau mungkin lebih tepatnya pada dirinya seorang.

“Ini kenapa sih?” tanya Lisa yang tentu merasa risih ketika tak sedikit murid menatapnya sembari berbisik-bisik.

Jungkook hanya tersenyum, ia mengangkat bahu tanda tak tahu. Ia menoleh ke arah lain, mencari keberadaan seseorang yang mungkin  bisa ia mintai tolong. Tak lama setelah itu, seorang cewek dengan rambut terikat setengah nampak berusaha membelah kerumunan demi menghampiri mereka.

“Gue ke kelas bentar. Lo bisa ditinggal sendiri ‘kan?”

Lisa menatap Jungkook sedikit tak rela, agak berat rasanya membiarkan cowok itu meninggalkannya sementara ia sendiri dikelilingi banyak orang-orang yang senantiasa menggunjinginya.

“Sa,” suara Yujin terdengar lembut masuk ke indra pendengarannya, Lisa menoleh, mendapati Yujin yang tengah menampilkan senyum manis seperti biasa. “Kamu gak boleh jauh-jauh dari aku.”

Jungkook sendiri hanya tersenyum tak menanggapi wajah memelas yang kembali menyapanya itu, ia berbalik hendak menuju ruang loker guna mengambil sesuatu yang istimewa disana—sebuah kejutan yang tentunya pasti sukses membuat Lisa tersenyum lebar nantinya.

Setelah punggung Jungkook sudah tak terlihat lagi, benar-benar menghilang dari pandangannya. Lisa hanya mampu menghela nafas lelah, ia juga bingung dengan maksud ucapan Yujin tadi, tiba-tiba cewek ini saja bersikap cukup lancang seperti ini—bahkan berani mengait lengannya seakan tak merasa takut akan kena marah olehnya.

Namun saat merasakan seseorang menjambak rambutnya dari belakang mendadak membuat Lisa tersadar dari lamunannya. Terdengar ringisan, tentu, sebab rambutnya benar-benar ditarik sangat kencang hingga kulit kepalanyapun terasa ikut perih.

“MAU LO APA?!” tanya Yumi setengah menangis, wajahnya memerah tanda bahwa ia sungguh marah. “Gue ada salah ada apa sih sama lo?!”

“Yumi lepas!” beruntung ada Yujin yang siap sedia melindungi Lisa, ia dengan cekatan penarik Yumi agar rambut Lisa dapat terbebas dari cengkraman Yumi. Semua orang boleh mengira kalau Yujin itu cewek lembut, polos dan ramah, namun selain itu—ia menyimpan banyak tenaga dan emosi yang selama ini ditutupi.

“Lo ngebelain dia?!” teriak Yumi penuh amarah sembari menunjuk wajah Lisa yang kini bersembunyi dibalik punggung Yujin.

“Iya, aku ngebelain dia!”

“Lo berengsek Yujin! Demi dapatin hati sodara tiri gak tau malu kayak dia, lo musuhin gue?!”

“Ini bukan tentang siapa dia dan siapa kamu, Yum. Aku cuma gak pengen kamu terus-terusan kayak gini!”

Yumi tertawa hambar, ia menatap Lisa penuh benci, sedangkan sang empu hanya menatapnya bingung sebab belum mengerti akar dari permasalahan ini. “Elo ‘kan yang udah ngelakuin semua ini karna pengen balas dendam ke gue?!”

Lisa mengernyit. “Balas dendam?”

“Iya! Balas dendam dengan cara nyebarin gosip tentang gue yang ...,” perlahan Yumi mengatupkan bibirnya rapat. Tidak, tidak mungkin ia membuka kedoknya sendiri, meski semua orang sudah tahu tentang hal itu.

Trouble Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang