"Ma ... sekali ini aja, Mama luangin waktu lebih lama buat Lisa ...."
"Gak bisa, Sa. Kamu tau 'kan Mama sibuk, Mama kerja juga buat kamu." Lucy mengusap pelan pipi Lisa, wajah anak gadisnya itu kini terlihat sangat muram. "Mama janji, nanti Mama bakal ngasih waktu yang kamu mau itu, tapi bukan sekarang."
"Sebulan lalu juga Mama ngomong gitu."
Hanya percakapan yang berlangsung beberapa menit itu namun Lisa sudah menghapalnya dengan baik. Sebulan sekali, atau bahkan tidak sama sekali. Setiap Lucy mengunjunginya pasti hanya berlangsung tak lebih dari sepuluh menit, dan wanita itu akan mengeluarkan alasan yang sama disetiap pertemuan mereka.
Lucy berbalik hendak pergi dari apartemen milik Lisa setelah sebelumnya telah memberi kecupan singkat dipertengahan alis gadis itu. wanita itu langsung saja berjongkok didalam lift setelah pintu lift tertutup rapat. Menangis tersedu-sedu sembari memeluk lutut-mengingat betapa besar kerinduannya pada Lisa, namun keadaan tak memungkinkan untuknya terus berlama-lama menatap wajah yang begitu mirip dengan mendiang suaminya itu.
"Mama mau kemana?" gadis dengan rambut terkuncir tinggi itu menatap Lucy dengan wajah tak rela. "Mama mau ninggalin Lisa juga?"
"Enggak, Mama gak bakal kemana-mana, Mama cuma mau kerja buat kebutuhan sekolah kamu, buat biaya hidup kamu, Sa." Lucy mengerjapkan matanya beberapa kali kala merasakan matanya kini mulai memanas, perlahan bulir-bulir bening itu keluar dari pertahanannya, ia tak tega jika harus menjauhi putri semata wayangnya ini, namun ia tidak bisa terus-menerus menatap wajah Lisa yang begitu mirip dengan Hyunjoon.
Jika rasa rindunya sudah tak tertahan, maka ia akan mengunjungi Lisa, setidaknya dibawah sepuluh menit.
Lalu tak lama, Lucy kembali bertemu dengan Sean, lelaki yang pernah memperjuangkannya di masa sekolah menengah pertama, Lucy pikir tidak ada salahnya untuk memberi kesempatan pada Sean, mengingat Hyunjoon juga pernah berpesan padanya untuk membiarkan Sean menggantikannya jika lelaki itu sudah tak bernapas lagi.
Lelaki itu menikahi Lucy, membiayai setiap pengobatan untuk Lisa. Dua tahun setelah pernikahan mereka, akhirnya sosok Rion hadir sebagai buah cinta antara Sean dan Lucy.
Yujin yang baru kembali dari Jerman tentu dengan mudah menerima keberadaan Lucy sebagai Mamanya, juga Rion sebagai adiknya. Gadis itu begitu penurut, ia menurut ketika Lucy memintanya untuk bersekolah di sekolah yang sama dengan Lisa agar dapat mengawasi Lisa disana.
Lucy belajar untuk merelakan kepergian Hyunjoon, meskipun dengan cara yang salah, yaitu menghindari Lisa yang memiliki wajah begitu mirip dengan mendiang suaminya itu, waktu untuk menghindar yang ia pikir akan berjalan sejenak, nyatanya menerus sampai bertahun-tahun.
Akhirnya usaha wanita itu tidak berakhir sia-sia, ia sudah bisa menerima keberadaan Lisa lagi, namun baru saja ia merasakan kebahagiaan sejenak, kabar buruk kembali menimpanya.
"Lisa kambuh, kankernya makin parah, dia udah tau tentang pernikahan kedua tante."
Tepat saat ia memasuki ruang inap Lisa, hal yang paling ia takuti pun terjadi, Lisa kecewa padanya.
"Biarin Mama mengganti semua waktu yang hilang selama ini untuk kamu Lisa."
"Kalau seandainya empat tahun yang lalu Mama ngomong kayak gini, mungkin Lisa masih bisa pertimbangkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Couple
FanfictionJungkook itu gila, tak berperasaan, dan pembuat masalah. Ia sering menolak, tapi tidak suka ditolak. Ia benci pria bernama Jaehyun, tapi ia menyukai gadis bernama Lalisa. Gadis pertama yang berani menampar, menjambak, bahkan menggigit kulitnya. Mus...