12.

7.4K 1.1K 193
                                    


Jhovan menghela nafas panjang sebelum akhirnya ia duduk diatas sofa dengan punggung menyender disandaran sofa, ia memijit pelipis pelan, hari ini cukup melelahkan, saat masih disibukkan dengan berkas-berkas kantor, ia justru mendapat kabar bahwa putra sematawayangnya berbuat masalah lagi di sekolah.

Jhovan sudah tak heran lagi jika Jungkook membuat masalah, tetapi kali ini ia berhasil dibuat keheranan saat mengetahui alasan mengapa Jungkook berbuat masalah, yaitu kekasihnya. Meski memiliki hubungan yang kurang baik dengan sang anak, tetapi Jhovan kenal betul bagaimana tabiat asli putranya itu. Tidak mungkin Jungkook akan membela pacarnya mati-matian seperti tadi.

Setelah meminta permintaan maaf secara tulus disertai beberapa dana pengobatan bagi masing-masing keluarga Hyena dan Soora. Kini pria paruhbaya itu hanya duduk termenung diruang keluarga yang menghadap langsung ke arah kolam renang.

“Sampai kapan kamu akan seperti ini?” pertanyaan itu Jhovan tujukan pada Jungkook saat mendengar suara langkah kaki dibelakangnya. Jhovan yakin, bahwa seseorang yang kini melangkah hendak ke lantai atas adalah anaknya sendiri.

“Sampe Papa bisa ngerti apa maunya Jungkook,” jawab Jungkook acuh tak acuh, ia mengelus pelan punggung Lisa yang kini tertidur dalam pelukannya. “Dan mungkin ... sampe Papa bisa jelasin alasan kenapa Mama pergi.” Jungkook berlalu pergi darisana, membiarkan Jhovan sendiri terlarut dalam kesalahan masalalunya.

“Tuan, tuan muda membawa gadis lagi ke rumah ini.” ujar seorang maid muda, gadis berkulit putih dengan potongan rambut sebahu yang memang sudah ditugaskan untuk mengawasi setiap gerak-gerik Jungkook ketika ia pulang.

Jhovan yang mendengarnya hanya berdehem. “Kali ini siapa lagi?”

“Gadis yang sama dengan kemarin malam, tuan.”

Jhovan sedikit tercengang, biasanya Jungkook hanya akan membawa satu perempuan ke rumahnya hanya dalam satu malam, seterusnya maka akan berganti-ganti. Ah, ia jadi penasaran siapa gadis yang membuat anaknya itu mentok hingga bertahan dengan satu mainan.

Disisi lain, masih ada Jungkook yang setia menggendong Lisa hingga mereka benar-benar sampai di kamar. Jungkook merebahkan tubuh Lisa ke atas tempat tidur sebelum akhirnya ia bangkit dan berjalan menghampiri nakas.

Cowok itu kembali ke tempat tidur dengan sebuah kotak p3k ditangannya, dengan sangat hati-hati ia mengangkat sebelah tangan Lisa guna membersihkan kulit cewek itu dari pecahan kaca sebelum akhirnya diobati.

“Sshh ... sakit anjir! lo emang gak bisa lembut dikit ya sama gue?!”

Jungkook sontak membulatkan matanya saat mendengar umpatan dari Lisa. menyadari tatapan tajam dari Jungkook membuat Lisa buru-buru memejamkan matanya seakan ia tertidur lagi dalam kurun waktu satu detik.

“Gak usah pura-pura tidur!” Jungkook menyentil pelan jidat Lisa membuat sang empu meringis, cewek itu kembali membuka mata sembari menegakkan punggungnya agar dapat duduk dengan baik.

“Sshh ... aw, aw, aw! perih Jungkook! Coba deh pake perasaan jiwa dan batin lo!” celetuk Lisa saat Jungkook dengan sengaja menempelkan kapas basah ke kulitnya yang masih berdarah.

“Lebay lo!”

Lisa membuka sedikit mulutnya, ia ingin bertanya, namun kembali mengatupkan bibirnya rapat saat menyadari Jungkook yang masih dirundung amarah. Entah marah karena Soora dan Hyena, atau marah karena Lisa tak memberi alasan jelas saat ia pingsan disekolah tadi.

Lisa tidak mau, ia tidak mau memberitahu pada Jungkook tentang dirinya yang penyakitan ini, salah satu penyakit yang selalu kambuh ketika ia merasa sesak yaitu asma.

“Jungkook?”

Jungkook yang sibuk membaluti tangan Lisa dengan perban putih tak menoleh ataupun mendongak. “Hm?”

Trouble Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang