❝Series Terakhir❞
[ BOOK 3 ]
(SELESAI)
Sekuel from Shocking Pregnancy and The Find Love.
⚠️ TW // contains suicide scene and cheating ⚠️
❝ Siapa bilang ketika telah menikah semuanya akan berakhir? Terkadang ada hati yang masih belum tuntas merelaka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♡
Ruangan bernuansa hijau tosca ini semakin ramai akan suara riuh beberapa wanita dan pria. Sebenarnya hanya ada enam orang tapi celotehan mereka membuat telinga Zion terasa pecah. Ia pun memilih untuk keluar sejenak dan mengeluarkan sebatang rokok dari tempatnya.
Zion tidak langsung menyalakannya ia hanya memainkan batang rokok itu di tangannya. Itupun karena ia sudah lama berhenti merokok tapi masih sering membawanya kemana-mana. Biasanya rokok ini dikeluarkan saat perasaannya tidak nyaman.
Sore ini acara bridal shower Arina, tapi gadis itu agak nyeleneh malah mengundang beberapa sahabat prianya termasuk Zion sebagai sepupu. Dimana-mana acara bridal shower hanya khusus sahabat sang mempelai wanita. Tapi berbeda dengan Arina, Zion heran kakak sepupunya itu memang lain dari yang lain.
Sebenarnya Zion tak masalah harus datang ke acara seperti ini toh, nantinya dia bisa bertemu Willa. Kira-kira begitulah yang Zion pikirkan. Tapi hampir satu jam ia di sini Willa tidak menunjukan kehadirannya. Mana mungkin wanita itu melewatkan acara Arina, yang jelas-jelas sahabat baiknya.
"Zi..lo ngapain di mari heh!"
Suara nyaring Arina berhasil membuatnya terkejut dan tanpa sengaja menjatuhkan rokoknya ke lantai yang sedikit basah.
"Ih si tiang listrik ngerokok lagi? Lo ga jadi tobat Zi?" Arina kembali melanjutkan kalimatnya.
Zion masih mengelus dadanya karena terkejut, ia menarik nafas kesal sembari menyentil kening Arina yang tercoret lipstik merah.
"Lo tuh yang tobat! bridal shower kok ngajak cowok-cowok." Ucap Zion.
"Tampil beda lah Zi, eh lo udah ga ngerokok ya kan tapi kenapa masih bawa ginian?" Tunjuk Arina ke bungkus rokok yang masih Zion kantongi.
"Gapapa sih iseng aja, ga tau dari tadi gelisah mulu gue."
"Idih mellow, jangan mentang-mentang lagi hujan terus lo galau dadakan."
"Apaan sih Rin, kagak lah, hahahaha."
Arina pun ikut tertawa keras sambil mengeluarkan ponselnya dan mencari kembali nama Willa. Ia sudah sedari tadi menghubunginya tapi tetap tanpa jawaban.
Zion pun seperti tahu siapa yang Arina hubungi lalu ia pun menyenggol pelan pundak Arina. "Nelpon teh Willa ya? Masa sih dia ga datang." Tanya Zion.
