-cedera-

26 3 0
                                    

Kini Aya sudah masuk kelasnya, dan kelasnya sudah mulai di penuhi temannya. Dan Aya kini sedang berjalan ke arah tempat duduk nya namun jalannya dihalangi oleh seseorang.

"J awas kaki lo ngalangin" Ucap Aya yg sedang berusaha menyingkirkan kaki J agar tidak menghalang kan jalanya

"lu ngapain tadi ngobrol ama Nabilah?" J sangat tidak suka sekali basa-basi ia langsung bertanya langsung ke Aya

"ya ngobrol apa aja, orang dia temen gua, udah J awas" Aya yg berusaha menghindar dari Jeva dan kini kaki Jeva sudah diinjak injak Aya agar tidak menghalanginya

Tapi Jeva tau kalau Aya sedang menghindarinya. "ga, lu Jawab dulu"

"gua ngajak dia buat shalat bareng entar, puas?" Jawab Aya yg terpaksa bohong agar si Jeva tidak terus menghalanginya

Tanpa dijawab Jeva memutarkan kakinya ke bawah meja, dan memberi jalan Aya.

.

.

.
(hujan di luar sudah berenti ya, dan lapangan sudah dibersihkan oleh penjaga sekolah)

Hari ini sedang ada acara di sekolah yaitu lomba futsall, yg diikuti oleh futsall putra&putri. Acara ini hanya untuk menambah semangat siswa siswi aja agar tidak terlalu bosan dengan belajar. yg mengikuti lomba hanya orang-orang yg berminat saja.

kelas Jeva memiliki perwakilan futsal putra yaitu Awan, teman-temannya dan termasuk Jeva

di kelasnya Nabilah memiliki perwakilan futsall putra yaitu ada Bale, kiki, dll

dan masih banyak kelas lain yg ikut.

"akhirnya ga belajar" Ucap salah satu perempuan yg sudah berdiri di dekat lapangan

"iya ya seneng bgt gua" Saut perempuan satu lagi

"Nabilah lo ko ga seneng si?" tanya Putri, ya tiga orang-orang tadi adalah teman-teman Nabilah

bukannya menjawab pertanyaan Putri Nabilah malah mempertanyakan hal lain, "di kelas kita siapa aja yg main?"

"BYASALAHHHH" Jawab Syafa

"serius"

"Ada Bale, Kiki, ama anak-anak yg lain" lanjut Syafa

"ohh" balas singkat Nabilah

"eh lu tau ga kelas kita lawan kelas nya Jeva tau" kini putri telah membuka percakapan gibah nya dengan teman-temanya

"Jeva yg anak sok cool itu? dia dah kaya mayat idup anjir" . Syafa yg sudah terpancing dan mendekati badanya ke Putri, Nabilah yg di tengah-tengah kini merasa risih

" Afa gua ga napas" Nabila memundurkan kan badan Syafa kebelakang

"hehe maap-maap"

"Jeva?" Nabilah yg pernah mengingat nama tersebut namun ia tidak pernah tau persis wajahnya

"iya Jeva, dingin cuek, 11 12 kaya lo deh, gimana lo berdua pacaran yak" Putri yg sudah membayangkan dua orang yg cuek dijadikan satu

Nabilah tak menjawab ia hanya mencubit kecil perut Putri agar berhenti menggodanya

"aaaa iya iya ampun". Nabilah langsung melepas cubitannya dan segera mungkin putri mengelus elus perut yg sehabis di cubit tadi

di pinggir lapangan semua penonton sudah siap menyaksikan, sedangkan disisi lain

.

.

.

"J siap kan lo". Salah satu teman Jeva yg menepuk pundaknya

"siap ko" Jawab nya yg kini sedang melihat kw area penonton

"btw entar lawan kita kelas yg di deket lapangan itu" Ucap Teman satu tim Jeva itu

"berarti lawan kelas nya Nabilah donk" Seru Jeva dalam hati

"eh J ayo kumpul ama anak-anak yg laen" Ajak teman Jeva tersebut yg langsung berlari kepojok

pertandiang dimulai

kini yg bermain pertama adalah kelas Bale dan Jeva.

PRIWIIITTT suara priwitan pun dibunyikan oleh guru olahraga, bertanda kalo semua murid yg sekarang giliranya berkumpul.

"Ayo ketua masing-masing tim bersuit" Ucap guru olahraga tersebut yg sekarang sedang berdiri di tengah-tengah antara kedua tim tersebut

kelas Jeva diwakili J.
kelas Bale diwakili Bale.
Ayo silahkan kalian suit. Kini tatapan J terlihat sekali bahwa dia kesal dengan Bale, tapi apa salah Bale? bahkan permainan belum dimulai.

PRIWITTTT kini permainan dimulai, dan Tim J tadi menang dalam suit, dan bisa menendang bola duluan.

"ayo kita bisa" Ucap Jeva yg menyemangati teman-temannya

Kini Jeva mulai menendang bolanya ke arah gawang lawan namun dihadang oleh kiki, tapi karna keahlian Jeva yg gesit akhirnya dia berhasil melewati Kiki. Sangking fokus nya ia dengan bola agar masuk ke gawang, Jeva tak sadar kakinya terselengkat oleh Bale, yg menyebabkan dirinya jatuh bahkan kakinya cedera.

akhirnya permainan diberhentikan Jeva langsung di bawa ke uks sekolah, agar segera di obati dan untuk tim Bale kini harus berurusan dengan guru olahraga karena melukai tim lain.

"anak-anak disini ada yg pmr ga?" tiba-tiba saja ada guru perempuan yg mendekati tempat penonton

semua anak perempuan yg ada di situ hanya melihat kanan kirinya saja, berharap ada anak pmr yg tersisa disini, karna setau mereka anak pmr sedang ada acara di luar sekolah.

"Nabilah lu bukan nya pernah masuk ekskul pmr ya tahun lalu?". sial Syafa malah membeberkan nya

"emmm" kini Nabilah hanya bingung dan panik karna tidak ada pengalaman apapun

"kamu pmr nak?" Sekarang guru itu mulai mendekati Nabilah

"ehmm iya bu tahun lalu, tapi saya ngga bi-" Jawab Nabilah yg terpotong karena guru tersebut

"bantu ibu ya rawat murid cowo yg tadi cedera" Pinta guru tersebut, sekarang bagaimana Nabilah menolak kalau guru itu sudah memintanya

"baik bu" hanya itu yg bisa Nabilah Jawab kali ini dia mulai memberanikan diri menatap guru tersebut

"yaudah ikut ibu yu ke uks". guru itu pun berjalan duluan ke uks

"anjir lo Afa, kalo mau nanya jangan pas ada guru juga" Nabilah yg kini sedang berurusan dengan temannya itu

"lah kan tapi bener" sekarang Putri membela, tapi memang benar si Nabilah pernah ikut ekskul PMR

"tapi dulu gua bolos mulu, trs tahun lalu gua rajin ke uks bukan buat belajar pmr tapi gua lagi sakit-sakitan". sekarang Nabilah pusing apa yg akan ia lakukan di uks nanti, tidak ada yg ia tau tentang pmr kecuali kalo ada yg sakit pasti di buatkan teh panas saja
.
.
.
.
.
Di UKS
tak lama Nabilah ingin membuka pintu UKS tiba-tiba guru tadi keluar "Nak, setelah ibu cek di uks lagi gaada minyak urut, ibu tinggal sebentar ke ruang guru ya buat ambil punya ibu"

"baik bu, nanti biar saya yg jaga siswa nya" Ucap Nabilah sambil menampilkan senyum manis nya, padahal dia sedang panik

pintu UKS pun di buka kembali oleh Nabilah dan ia mendekat ke arah siswa yg cedera tadi

"lo cedera dibagian mana?" tanya Nabilah yg kini sedang melihat ke arah kaki orang yg sakit itu

orang yg ditanya ini pun langsung menengok ke sumber suara, dan betapa kagetnya yg bertanya itu adalah Nabilah orang yg ia selama ini membuat ia penasaran.

-you can call him J-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang