"Mama pesenin aku tiket nya malam ini?"
"iyaa J, biar kamu bisa langsung cari tempat tinggal disana" Ucap Mama Jeva
"Tapi ma, aku kan belum tau Nabilah di rumah sakit mana"
"Nanti kamu bisa cari disana" Mama Jeva selalu memberikan keyakinan kepada anak nya
"Belanda luas mah"
"kamu kan bakal lama disana nanti pasti ketemu" Ujar mama
"Mama seniat itu biar aku ketemu sama Nabilah? padahal mama belum pernah ketemu Nabilah"
Setelah mendengar apa yg di ucap kan anaknya, mama Jeva pun lebih mendekatkan posisi duduknya dengan anak nya dan mulai memegang tangan Jeva, sambil berkata..
"J anak mama, walaupun kamu udah besar mama bisa tau perbedaan kamu saat Nabilah masih hadir di hidup kamu dan saat Nabilah sekarang sedang sakit. Emang mama enggak pernah ketemu Nabilah, tapi kamu setiap hari selalu ceritain baik nya Nabilah, ceria nya Nabilah. Kamu ga pernah bilang suka sama Nabilah ke mama tapi mama tau kamu punya rasa yg lebih dari kata suka" Jelas sang mama itu
"Ma.." Jeva tak kuasa ia peluk mama nya
"Maafin J ya ma harus ke Belanda dan jauh dari mama" Ucap Jeva
"J kamu disana untuk ngejar cita-cita dan mama tau juga si kamu bisa rajin sampe dapat beasiswa karna tujuan kamu Nabilah kan?" Sang mama meledek anak nya itu
"hmm apa sih mah" Jeva berusaha menutupi mukanya yg malu
"hehe anak mama udah besar. Cepetan kamu rapiin baju kamu biar nanti malem bisa langsung berangkat"
"Siap ma" Jawab Jeva dengan semangat nya
...
Jogja
"Ka.. hmm" Nabilah sekarang berada di ruang tamu sedang berusaha mencari alasan agar diizinkan sang kakak untuk pergi ke bandara
"apa si kamu, kenapa jadi gugup gini" Sang kakak yg penasaran dengan Nabilah karna dari tadi adiknya tidak tau mau ngomong apa
Aduh ngomongnya gimana ya
"A-aku nanti mau ketemu sama Syafa" Ah iya maaf Syafa nama kamu harus aku jadiin alasan dulu, tapi benar kan nanti Nabilah akan bertemu Syafa
"Oh Syafa mau ke Jogja?" Tanya Kakak
Ini lebih tepatnya aku yg ke Jakarta
"Tapi dia ga ke rumah sini Ka, Syafa cuman sebentar aja soalnya mesti cari kuliah" Aduh semoga alasan Nabilah kali ini bisa diterima gak ya
"Buang-buang ongkos aja, suruh aja Syafa mampir dulu kesini" Ucap sang kakak
"Ka.. pliss" Ini alasan terakhir yaitu dengan memasang wajah memelas di depan kakaknya
"kamu jangan masang muka kesianin gitu donk, aku jadi ga tega"
"yaudah yaudah kakak izinin" Lanjut sang kakak
Akhirnyaaa
"aaaaaa terimakasih kakak kuu" Nabilah langsung memeluk kakak nya erat
"aduh lepas sesek tau"
"hehehe yaudah aku mau rapih-rapih dulu" Nabilah langsung pergi ke kamar nya untuk menyiapkan apa yg akan di bawa, sebisa mungkin Nabilah membawa barang yg simple dan hanya menggunakan tas kecil supaya sang kakak tak penasaran
"hmm apalagi ya yg dibawa?" Nabilah melihat-lihat di seluruh sudut ruangan, dan menemukan satu kertas kecil
"apa itu?" Tanya nya pada diri sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
-you can call him J-
Romance"J aku pergi duluan ya" "J kita hanya dipertemukan tapi ga bisa dipersatukan" "aku masih disini J" "jangan bikin hidup gua balik lagi kaya awal" "Nabilah gua butuh lu"