"aduh mana si Nabilah, kan ga mungkin dia masih ada di dalem museum" Jeva sibuk mencari di sekitaran kota tua, untuk mencari sosok Nabilah
"chat aja kali ya" Jeva niat nya tidak mau mengganggu Nabilah mengerjakan tugas nya tapi ia sudah lama menunggu disini, jadi mau tidak mau ia harus chat Nabilah
....
"Stasiun Manggarai, pintu akan segera dibuka"
"Bil, suara hp lo tuh bunyi terus" Syafa yg sadar akan bunyi dari hp Nabilah pun langsung menegur nya
"oh iya" Nabilah sebenarnya sadar akan bunyi notif pesan dari hp nya cuman ia tau pesan itu dari siapa makanya ia tidak berani buka. Tapi mau tidak mau Syafa sudah menegurnya kalau ia tidak membaca pesan itu, nanti Syafa akan curiga
Apa yg di duga Nabilah benar Jeva lah yg mengirim nya pesan. Mau tidak di balas namun kasihan, pasti Jeva sedang menunggu nya di sana.
Nabilah panik sekaligus kasihan dengan J yg sangat niat sekali menjemput nya, ia sudah menyiapkan jas hujan untuk nya.
Nabilah sudah menyakiti nya, namun J masih mau menjemput nya?
JAHAT Nabilah JAHAT.
Jeva salah hadir di hidup Nabilah, atau Nabilah yg salah memperlakukan Jeva?
.
.
."Bil Siapa?" Tanya Syafa sambil melirik chat di hp Nabilah itu namun tidak terlihat jelas
Nabilah yg di tanya itu pun langsung spontan kaget dari lamunan nya yg sedari tadi menatap layar handphone.
"temen rumah Fa, dia nanya lagi dimana" Jawab Nabilah yg langsung menutup hp nya agar Syafa tidak membaca nya
"ohh oke" Syafa kembali menyenderkan badan belakang nya di kursi kereta karna mereka harus melewati beberapa stasiun lagi
"Afa boleh nanya ga?" Tanya Nabilah ragu kepada Syafa
Syafa yg ditanya pun langsung mendudukan badan nya dengan tegap, "boleh lah, tanya apa?"
"gua jahat ya?"
Syafa yg mendapat pertanyaan itu matanya langsung membola kaget, "Hah? jahat? kata siapa lu jahat sini orang nya maju lawan gua"
"serius Fa?" Nabilah nampak nya sangat membutuh kan jawaban itu
"ya lu jahat dalam konteks apa? lu bunuh orang apa gimana?" Syafa malah bertanya balik
"hah? bunuh orang? bukan gitu aduh gimana ya" Nabilah kini malah menjadi bingung sendiri
"udah si to the point aja" Jelas Syafa
"J sebenernya tadi jemput gua, cuman gua malah naik kereta ama kalian" Jawab Nabilah yg sekarang ia tidak berani menatap Syafa takut apa yg Syafa katakan berikut nya
"hei, Nabilah jangan nunduk" Syafa memegang kedua pipi Nabilah berusaha menegakkan wajah nya agar berhadapan dengan Syafa
"gua sebenernya udah ngerasa ada yg ganjal sama lo dari tadi, dan ternyata ini yg bikin lu jadi ga fokus, lo ga jahat ko cuman salah dikittt, dikit ko" Syafa memperagakan kata dikit nya dengan menempelkan ibu jarinya dengan telunjuk, supaya Nabilah tidak merasa bersalah pada dirinya dan agar Nabilah tidak memikir kan hal yg aneh-aneh juga
"sekarang Jeva ada dimana?" Tanya Syafa
"dia gua suruh pulang" Jawab Nabilah
"J marah ga ama lu?"
Nabilah diam mematung tak tau harus menjawab apa, kalau dilihat dari chattan nya dengan Jeva tadi tidak kelihatan J akan marah namun Nabilah jg tidak tau apa yg dirasa Jeva
"hei" Syafa memegang bahu Nabilah agar berhenti melamun
"hah?" Nabilah langsung sadar dari lamunan nya
"gua ga tau Fa dia marah atau engga" Jawab Nabilah karna memang dia sendiri sangat bingung
Syafa tau dengan kondisi teman nya saat ini, karna tidak mau menambah beban Syafa lebih baik tidak bertanya hal apapun dulu, sampai Nabilah mau berbicara sendiri
...
"Bil, ayo kita ke tempat tiket aja kayanya Bale udah nunggu disana" Syafa menarik tangan Nabilah dari kerumunan orang agar membantu nya keluar
Di tempat tiket
"lu udah nuker kartu nya Bal?" Tanya Syafa, ya Nabilah dan Syafa sudah menghampiri Bale di tempat tiket
"udah nih, lu sana cepet tuket kartu nya" Ujar Bale
"takut entar tambah rame antrian nya" lanjut nya
"oh oke, sini Bil kartu lu gua aja yg nuker lu tunggu sini aja" Syafa tau Nabilah masih banyak pikiran di kepala nya, jadi ia niat ingin membantu walaupun dengan hal-hal kecil
Dan Nabilah memberi kartu nya kepada Syafa, akhirnya Syafa langsung berjalan ke arah penukaran kartu dan mengantri untung saja antrianya tidak terlalu panjang.
"Bil tunggu di sana aja yuk, takut nya disini ganggu orang yg ngantri" Ujar Bale, Nabilah dan Bale kini berdua menunggu Syafa
Tak ada jawaban yg keluar dari mulut Nabilah hanya anggukan kecil yg diberikan nya, sehabis itu Nabilah jalan duluan dari Bale. Jelas saja itu membuat Bale bingung
Tiba-tiba hujan datang, sebenarnya tadi lumayan cukup mendung tapi siapa sangka hujan akan datang secepat ini. Nabilah dan Bale sedang menunggu di tempat yg tidak ada atap nya jadi mereka terkena hujan.
"yah Bil ujan, ayo kita ke tempat Syafa lagi" Ucap Bale yg kini sedang menutupi kepala nya dengan kedua tangan nya
Seperti biasa tak ada jawaban dari Nabilah, ini bukan seperti Nabilah, apakah ia tertukar di kotu tadi?
karna tidak ada jawaban dari Nabilah Bale langsung memegang tangan Nabilah dan menarik nya kedalam.sedangkan disisi lain ada yg melihat pergerakan Nabilah dan Bale dari tadi
"Nabilah salah gua apa?" ucap seseorang yg sedang mengintip dari luar stasiun itu
KAMU SEDANG MEMBACA
-you can call him J-
Romance"J aku pergi duluan ya" "J kita hanya dipertemukan tapi ga bisa dipersatukan" "aku masih disini J" "jangan bikin hidup gua balik lagi kaya awal" "Nabilah gua butuh lu"