Rumah Jeva dari gg lumayan jauh, biasanya Jeva pulang bareng-bareng dengan temannya makanya jalan yg jauh jadi tidak terasa namun sekarang Jeva hanya berjalan dengan Nabilah dan Awan saja. Perjalanan pun cukup hening lama tidak ada yg membuka suara duluan, mau tidak mau Jeva lah yg memulai karna ia yg mengajak Nabilah ikut dengannya.
"lo aus ga Bil?" Tanya Jeva
"engga" Jawab Nabilah cuek sepertinya ia masih kesal di paksa untuk ikut dengan Jeva
"Wan berenti dulu" Ucap Jeva. Dan Awan langsung memberhentikan jalannya
"karna gua lagi sakit, dan Nabilah ga tau tukang jualan disini lo aja ya Wan yg beliin minuman, gua ama Nabilah tunggu disini". Jeva yg langsung mendekat ke tempat duduk di bawah pohon yg dibantu oleh Nabilah
"ta-tapi kan?" ucap Awan yg ingin membantah
"sebagai tanda lo minta maaf" Ujar Jeva. Nabilah pun hanya memandang bingung dengan dua orang ini
"Nabilah juga ga aus kan?" Kini Nabilah yg diajak bicara pun langsung menoleh ke Awan
"hah? ehm iya engga ko J" Jawab Nabilah padahal sebenarnya Nabilah juga lumayan haus namun gengsi nya aja gede dan ia belum nemuin tukang dagang disini
"Gua yg aus udah buruan sono Wan keburu tambah panas mataharinya" Sekarang Jeva menyuruh temannya dan akhirnya Awan mau tidak mau tetap pergi ke tukang jualan sendiri
Karena Awan sudah pergi, kini yg tersisa dibawah pohon yg teduh itu hanya ada Nabilah dan Jeva mereka sangat canggung tapi tidak dengan Jeva ia kalau dekat dengan Nabilah rasanya punya 1000 topik itu yg membuat Nabilah heran dengan apa yg diceritakan temannya bahwa Jeva cuek dan dingin padahal jika Jeva denganya ia akan lebih terbuka dan banyak bicara.
"Panas ya?" Ucap Jeva yg sedang mengambil salah satu buku di tas nya dan ia berikan ke Nabilah agar sebagai kipasan
"engga usah J ini buku lo ntarr rusak" Nabilah yg mengembalikan buku Jeva
Dia beda, dia beda dari Sinta-Jeva
"Btw gua ajak lo jadi pura-pura temen deket, tapi lo udah punya pacar belom?" Tanya Jeva
"udah" Jawab Nabilah. Namun karna Nabilah tidak bisa nahan ketawanya akhirnya ia tertawa lepas melihat muka Jeva yg panik
"hahaha mukanya biasa aja J". Nabilah yg masih tertawa melihat muka panik Jeva
"oh lo jadi mau bikin panik gua ya?" Jeva yg membalas dendam dan lama kelamaan mendekatkan wajahnya ke wajah Nabilah semakin lama semakin dekat.
Nabilah merasa risih dan ia pun langsung mendorong badan Jeva menjauh darinya, "lo ngapain gila" Panik Nabilah
"gantian lo sekarang yg panik" Kini Jeva yg tertawa puas
Awan sepertinya membeli minuman di tempat yg jauh, karna lama sekali tidak balik-balik membuat Nabilah dan Jeva pegal menunggunya.
"Siniin aja pala lo" Jeva yg menarik pelan pipi Nabilah agar bersandar di bahu nya
KAMU SEDANG MEMBACA
-you can call him J-
Romance"J aku pergi duluan ya" "J kita hanya dipertemukan tapi ga bisa dipersatukan" "aku masih disini J" "jangan bikin hidup gua balik lagi kaya awal" "Nabilah gua butuh lu"