Part 5

1.2K 47 1
                                    

Cinta ajari aku berjuang disaat hatiku menyerah sebelum aku mengenalmu
cinta beri aku sedikit alasan saja agar hatiku enggan berpaling

****

Sudah 1 jam aku berdiri didepan cermin diam seperti patung, harusnya malam ini membahagiakan bagi ku karena aku akan bertemu calon pendampingku, aku tak perlu mencari lagi aku cuma cukup mengenal nya dan belajar mencintainya yang masih misterius buatku.

Aku mencoba memandang pantulan diriku dicermin memperhatikan secara detail dari atas sampai ke bawah mencoba menemukan kepercayaan diri dan senyuman ku yang hilang karena cinta.

Aku mengenakan gaun simple selutut berwarna peach dengan pita kecil di bagian tepinya, baru kali ini rambut ku ditata rapi dengan sedikit accecoris dikepala ku disempurnakan dengan make up natural yang tipis, aku memadu padakan dengan high hells berwarna putih.

" sayang, kamu udah siap, buruan turun" panggil bunda

Aku mengambil tas kecil ku dan menghela nafas perlahan aku bisa melewati ini semua, semua untuk bunda. Aku segera turun menyusul bunda yang sudah menunggu ku dibawah.

" kamu siap princess" goda bunda

" siap bunda" sahutku

Kami pun melaju menuju sebuah restoran yang sudah ditentukan tante Dian teman bunda. Restoran yang sangat mewah bernuansa romantic, aku dan bunda berjalan sambil berpegangan kemudian bunda melempar senyum pada seorang wanita paruh baya yang sangat cantik menyambut kami dengan ramah tapi tak terlihat anaknya yang akan dikenalkan dengan ku.

" malam jeng Vina" ucap tante dian ramah sambil cipika cipiki

" malam juga jeng" jawab bunda

" wah anaknya cantik sekali loh jeng" puji tante dian yang kemudian aku salami dan mencium ku

" terima kasih tante" sahut ku pelan.

Mereka larut dalam percakapan sambil mengenalkan tentang aku dan anaknya tante dian yang sampai sekarang belum kelihatan.

Aku mulai bosan dan hanya menunduk tak lama berselang kudengar suara seorang laki laki menghampiri dan berkenalan dengan bunda.

" maaf semua saya terlambat" ucap nya lembut.

" berhubung sudah kumpul kita mulai makan malam nya, tapi sebelum nya perkenalkan dulu anak tante de" ujar tante dian

Aku mendongak kan wajah ku dan menyambut tangan laki laki yang akan dijodohkan dengan ku, aku menatap wajah nya dan astaga kurasa dunia ini memang sempit baru saja aku menikirkan nya dan sekarang dia hadir dihadapan ku sebagai calon suami ku adalah Kevin, laki laki yang sukai dalam diamku dan juga mematahkan hatiku dalam sekejap.

Aku berusaha tenang dan menyambut tangan kevin dan kevin juga tersenyum kaget kearahku kami saling menatap untuk beberapa saat sampai mama kevin mendehem.

***

Kevin Pov

Aku kaget dan sangat tertegun dengan wanita yang dijodohkan oleh mama ternyata Dea, dia terlihat anggun dan cantik, wajah  natural nya memancarkan aura yang indah dengan mata hazelnya  tapi entah mengapa bayangan grace masih membayang dibenak ku dan itu membuat ku kalut.

Kami menikmati makan malam bersama penuh dengan kehangatan, mama sangat tertarik dengan dea terlihat dari cara dea yang ramah dan sederhana.

" dea, kenapa harus lo yang dijodohkan sama gue, gue gak tahu gimana cara menolaknya" bathin ku.

Makan malam pun usai, tiba tiba mama menyerahkan sepasang cincin dan meminta kami saling bertukar cincin, aku dan dea bingung dengan rencana orang tua kami yang serba dadakan dan mereka saling melempar senyum.

" ma, ini apa apaan coba" protes ku pada mama yang tetap tersenyum

" bunda, ini belum kita bicarain sebelumnya" ujar dea melotot kan matanya pada tante vina sepertinya dia menolak juga.

" udah...ikutin aja karena kalian malam ini bertunangan, jangan membantah plisss" pinta mama memohon

" tapi tante, " ujar dea memelas

" nak dea, ayolah tante rasa kalian cocok dan serasi" ujar mama  dan dea luluh dengan ucapan mama

" ya udah tante, kami akan coba jalani dulu" sahut dea dan menatap ku penuh arti.

Kami pun saling bertukar cincin, saat aku hendak memasukkan cincin bermata berlian dijari manis dea ada rasa deg deg an yang kurasa saat meraih tangan dea yang masih menatapku.

" alhamdulillah, semoga kalian langgeng ya" ujar mama bahagia dan aku hanya tersenyum.

" baiklah, kamu antar dea pulang ya vin, biar mama sama tante vira aja" ujar mama kemudia berlalu meninggalkan kami.

***

Bunda dan tante dian sudah tak terlihat sekarang tinggal aku dan kevin yang larut dalam keheningan dan pikiran masing masing.

" vin, gue tahu lo pasti ingin menolak perjodohan ini" lirih ku memulai percakapan

" udah lah, yang pasti sekarang lo tunangan gue" jawab nya datar

" gue tahu apa yang lo rasain, gue gak maksa lo kok buat lanjutin tunangan ini kalau lo gak suka" ujar ku frustasi

" jalani aja...tapi jangan larang gue kalau gue masih  bersama grace" jawab nya tegas.

Aku mengangguk, aku gak boleh nyerah mungkin ini jalan yang Allah kasih buat aku buktiin ketulusan aku sama kevin meski sulit karena adanya grace diantara kami.

****

Akhirnya kamipun sampai dirumah ku, sepanjang perjalanan kami hanya diam membisu, aku segera turun dan menoleh sekilas pada kevin yang tak menatapku.

Aku tahu dia pasti tak menyukai acara malam ini.tapi aku bahagia bisa menjadi calon pendamping kevin..mungkin kah suatu saat kamu akan melihat ku dengan cinta vin...

Jalan menuju hatimu terlalu sulit
tapi ini saat nya aku membuktikan ketulusan cinta yang sebenarnya..
cinta please...lihat aku

^dea^

see you next part readers...
plis vote dan comment...readers...

BUKAN DIA TAPI AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang