Part 7

1.2K 40 1
                                    

Aku mencintaimu dengan tulus, dengan segenap jiwaku
aku hanya ingin selalu didekatmu
tak lebih.....
kapan kau menyadari kehadiran ku cinta...

***

Malam ini aku malas sekali seandainya aku bisa menolak ajakan kevin aku pasti lakukan tapi terlalu sulit, meski aku tahu dia tak akan pernah melihat ku setidaknya ketika dekat dengan nya aku cukup merasa senanh,  seharusnya aku senang diajak dinner bersama orang yang tersayang tapi tidak kali ini tepatnya hanya menemani tunangan ku dinner dengan wanita lain, menyakitkan bukan.

" ahrgggg....kenapa gue harus terjebak dalam situasi kayak gini" bathin ku kesal

Pikiran ku berkecamuk memikirkan apa yang akan kusaksikan nanti, tentu hatiku harus siap terluka bukan.

" sayang, buruan dong nak kevin udah datang nih" ujar bunda meneriaki dari luar kamar.

" iya bunda" sahut ku malas

Aku merapikan sedikit rambut ku yang ku ikat kuda dan merapikan gaun berwarna hitam yang kukenakan, aku berjalan gontai menapaki satu persatu anak tangga dan menatap malas saat melihat kevin yang sangat tampan tapi sayang nya suasana hatiku lagi keruh bagiku setampan apapun dia tetap menyebalkan.

" hai dea, kamu cantik" ujar nya melingkarkan tangan nya di pinggangku sebagai pencitraan didepan bunda.

" makasih vin, gag usah gombal lo" sahut pelan dengan senyum terpaksa.

" tante, kita pamit dulu ya" tutur kevin lembut pada bunda

" iya kalian hati hati ya, bunda senang liat kalian deket kayak gini" sahut bunda sumringah.

Aku dan kevin bergantian menyalami bunda dan untuk pertama kali kevin membukakan pintu mobil nya untuk ku, aku tahu itu semua dilakukan nya karena ada bunda.

kami pun melaju menjemput grace tapi sebelum sampai rumah grace, kevin memberhentikan mobil nya dan menyuruh ku pindah kebelakang, dengan wajah gusar aku pindah kebelakang.

Aku tak bisa apa apa, aku tak dianggap dan hanya status menjadi tunangan nya jadi marah pun percuma, aku turun dan pindah kebelakang sumpah rasanya sesak dan menyakitkan.

Akhirnya kami sampai di rumah grace, kevin menjemput grace dan merangkulnya mesra layaknya kekasih, aku tak ingin terlihat cemburu, aku memilih memejamkan mataku daripada melihat dua orang menyebalkan dihadapan ku.

" makasih baby" ujar grace sok lembut yang membuat ku enek mendengarnya.

" baby, jangan bilang kita makan satu meja sama dia ya, gue mau kita berdua" ujarnya sambil melirik ku devil

" iya tenang aja cantik, dia gak bareng kita kok, gue cuma gak mau mama tahu aja kalau gue jalan sama lo, lo ngertikan" jawab kevin sambil mengusap wajah grace

Aku tak tahu sejak kapan airmataku menetes, aku mendengar ucapan kevin kalau aku hanya alasan agar dia bisa bersama grace, untung dimobil ini gelap jadi mereka tak akan melihat airmataku.

" lo jahat vin" bathin ku dan mengusap sisa airmataku.

" grace lo tunggu dulu disana..gue bangunin dea dulu, ni anak pake tidur lagi"

" dea, bangun lo mau tidur apa makan" ujar kevin tanpa kelembutan sama sekali

Aku membuka mataku dan merapikan rambut ku, ketika hendak turun kaki ku kesandung dan untung kevin sigap menyambut ku hingga dia memeluk ku.

Nyaman banget dipelukan kevin ingin rasanya waktu ini berhenti seketika biar selamanya seperti ini.

" ma maaf vin, makasih ya" ujar ku dengan malu

BUKAN DIA TAPI AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang