Part 13

1.3K 36 1
                                    

Aku merintih menggigit bibir bawah ku menahan sakit di kepalaku dan lemas disekujur tubuhku, aku perlahan mencoba membuka mataku dan mengedarkan pandangan ku  memperhatikan langit langit ruangan yang tak kukenali dan dinding yang berwarna putih ini jelas bukan kamarku tapi ini bau obat jelas sepertinya aku dirumah sakit.

Aku baru menyadari diruangan ini tak hanya aku sendiri ada seseorang berwajah tampan dengan sikap dingin nya dia berdiri memperhatikan ku tanpa melepaskan pandangan nya menatapku dengan tatapan yang tak ku mengerti.

" apa lo yang bawa gue kesini" ujar ku

" lantas siapa lagi kalau bukan gue, tapi syukurlah lo udah bangun" ucap kevin dengan datar

" salsa mana" tanya ku sinis

" dia diluar nemuin dokter sama nyokap lo" jawab nya singkat

"gue kira lo bakal biarin gue tergeletak gitu aja, tapi terima kasih buat kepedulian lo " balas ku dengan gemetar.

" ya anggap aja impas bukan kah dulu lo udah nolongin gue juga, lo gak usah seneng dulu karena gue peduli lo kira gue manusia gak punya hati" ujarnya santai

" ya gue tau diri dan ingat akan permintaan lo kok, urusan kita selesai sekarang pergilah" sahut ku gemetar menahan emosi dan kecewa atas ucapan nya barusan, aku mengalihkan wajah ku dan enggan melihat nya.

" oke, gw juga mau pergi " jawab nya nya singkat dan berbalik arah melangkah.

" gw harap dia bisa bahagia in lo, makasih buat bantuan lo" gumam ku pelan dan membuat kevin menghentikan langkah nya sejenak dan kembali melangkah dan menghilang dibalik pintu kamarku.

Ucapan dan sikap kevin barusan cukup mempertegas kalau kevin benar benar ingin aku menjauhi nya baginya kehadiran ku sebagai tunangan nya hanya mempersulit hubungan nya dengan Grace.

Aku memejamkan mataku sejenak berharap semua hanyalah mimpi belaka meski kenyataan tak seindah yang diharapkan.

" andai lo tahu , grace tak pernah menyukai lo vin, tapi gw bisa apa bahkan untuk bicara banyak sama lo aja terlalu sulit" bathin ku, aku segera menyeka buliran airmata ku dan melupakan khayalan ku, aku tak ingin salsa dan bunda menghawatirkan keadaan ku karena melihat mataku yang sembab bunda bisa curiga padaku.

****

" dea kamu udah siuman sayang, bunda khawatir denger kamu pingsan tapi syukurlah ada nak kevin yang bawa kamu kesini" ujar bunda terlihat jelas kesedihan diwajah cantik ny, wanita tersayang ku terlihat cemas dan mencium kening ku berulang kali.

" aku udah gak apa apa bunda, aku kan kuat mungkin cuma kelelahan" sahut ku menenangkan bunda dan menyeka air mata bunda yang berusaha tegar melihat keadaan ku.

" oh iya, kevin mana sayang kata salsa barusan dia yang bawa kamu kesini" tanya bunda sambil melihat sekeliling sudut ruangan.

" dia ada kuliah bunda jadi pamit pergi duluan" sahut ku ala kadarnya karna tak ingin bunda tahu antara aku dan kevin tak ada hubungan lagi dan tak akan terjadi apapun lagi.

" oh..ya sudah kalau gitu bunda urus adm kamu dulu ya nanti sore kamu udah boleh istirahat dirumah sayang, kamu ditemani salsa dulu ya" ujar bunda mengusap wajah ku yang pucat dan meninggalkan ku dan salsa yang duduk ditepi ranjangku.

" ngapain lo liatin gw segitunya sa" omel ku sambil mencoba mencari posisi ternyaman mencoba menghilangkan kegundahan hatiku.

" lo gak boleh mikirin kevin lagi karena dia cuma buat lo sakit kayak gini" salsa mendikte ku tergambar jelas kebencian diwajah nya saat menyebut nama kevin.

" iya lo tenang aja, gw juga udah mutusin buat jauhin dia dan jalani hidup gw seperti dulu lagi" sahut ku menyunggingkan sedikit senyum diwajah pucat ku.

BUKAN DIA TAPI AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang