Part 21

1.5K 47 19
                                    

Beberapa hari ini langit dan cuaca tak bersahabat air bening itu terus saja turun berjatuhan membasahi tanah dan sekitarnya seolah ikut bersedih.

Balkon yang selalu tempat favorite seorang gadis menyambut hari dengan senyum indahnya terasa suram dan sepi, kamar yang menjadi istana nya mulai terasa sepi tanpa penghuni, rumah yang hangat itu terasa hening dan dingin.

Gadis itu tengah terbaring lemah tak berdaya dengan selang infus yang menancap di tangan kirinya dan selang oksigen yang bertengger dihidung nya untuk membantu pernafasan nya, mata indah itu masih enggan terbuka sesekali buliran kristal bening menyusup mengalir perlahan melalui sudut matanya yang tertutup, wajah cantik dan  bibir mungil itu terlihat sangat pucat. Seorang wanita paruh baya tengah menangis menciumi punggung tangan permata hatinya berharap dan selalu berdoa agar permata hatinya mau membuka matanya kembali.

" dea anak bunda yang cantik,  kuat dan berhati malaikat, bangun lah nak bunda kangen sama suara manja kamu, bunda kangen pelukan kamu sayang, maafin bunda sayang gak bisa jaga dea, bangun lah buka mata nya dea" gumam sang bunda dengan tetesan air mata yang memilukan hati penuh harap.

Salsa dan Ray yang berada diluar kamar dea tak kuasa ikut  meneteskan airmata tatkala mendengar harapan seorang ibu yang tulus  terasa sangat memilukan hati.

Sudah 1 minggu dea masih belum siuman seolah enggan membuka matanya dan masih betah dalam tidurnya. Kekasih yang menjadi penyemangat nya selama ini belum menampakkan batang hidung nya sama sekali, salsa sang sahabat terkulai lemas di bangku ruang tunggu ditemani Ray yang iba melihat kondisi saat ini.

Ray mengajak salsa duduk ditaman agar salsa lebih tenang, salsa masih terlihat murung dan sesekali mengusap air mata nya yang mengalir, ray diam sejenak kemudian mengeluarkan cincin berlian putih dan memberikan nya pada salsa.

Flasback on

Dea tak kuasa menahan sakit nya dibawah guyuran hujan, dea ambruk untunglah ray segera datang.

" lo gak apa apa, kenapa lo bodoh banget sih nungguin si brengsek itu" pekik ray gusar

Dea mencoba membuka matanya meskipun sedikit buram dia mencoba tersenyum tipis
" gue cuma mau nungguin kevin, untuk memberikan ini " jawab dea terbata bata sambil menunjukkan cincin nya

" kan bisa besok dea, liat kondisi lo parah, ayo kita ke rumah sakit" sela ray menggendong dea menuju rumah sakit.

Sesampai di IGD,  dea meminta ray mengembalikan cincin itu pada kevin dan memohon untuk merahasiakan keberadaan nya.
" kenapa dea" tanya ray bingung
" gue mau kevin bahagia sama grace, gue mundur, biarlah dia menyangka gue jahat ray, biar waktu yang buktiin semua kebenarannya, gue mohon berpura puralah tidak tahu soal ini" ucap dea hingga akhirnya dia pingsan.

Flasback off

Salsa masih menatap bingung pada cincin yang diberikan ray, ray yang mengetahui kebingungan salsa akhirnya menjelaskan kejadian yang sebenarnya, hingga wajah marah dan geram terukir jelas diwajah salsa.

" kevin lo memang brengsek,  kali ini gue yang akan jauhin lo dari dea, cukup lo nyakitin sahabat gue" umpat salsa geram dengan nada gemetar.

" sudah lah sa, si grace dalang ini semua dan dia akan kalah pada waktu nya, dan gue akan bantu lo buat jauhin dea dari kevin, gue kecewa sama kevin" sahut ray menepuk pelan pundak salsa yang masih menatap cincin itu dan ray  berpamitan kembali kekampus meninggalkan salsa yang masih terpaku menatap cincin itu.

" lo berjuang demi cinta dan cincin ini yang lo pertahankan, dan lo menyerah dea, gue tahu alasan nya sekarang dea" gumam salsa pelan dan bangkit dari bangku taman memasuki lorong rumah sakit.

BUKAN DIA TAPI AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang