Part 18

1.1K 39 0
                                    

Just short part.....

****

Aku tersadar melihat keluar jendela mobil kemudian segera menghapus air mataku dan meminta supir taksi berhenti astaga rumah ku kelewatan.

" duh pak ini udah kelewatan" omel ku dengan nada serak karena menangis.

" habis mbak nangis mulu gimana saya mau nanya" jawab si supir

" ya sudah kalau begitu, nih pak" sela ku percuma debat ini juga kesalahan ku

" makasih pak" ucap ku dan bergegas turun

Aku mendongakkan kepala ku menatap langit yang berwarna kelabu sebentar lagi seperti nya akan hujan, aku terpaksa jalan kaki menuju rumah karena sempat kelewatan. Aku mempercepat langkah kaki ku agar segera sampai dirumah setidaknya pikiran ku jauh lebih tenang saat berada dirumah.

Kukira bunda sudah dirumah tetapi suasana rumah masih sepi sama seperti kemaren, kulirik hp ku dan mendial nomor salsa untuk memintanya kerumah menemaniku seperti biasanya tapi kuurungkan niat ku karena aku tersadar salsa tak mungkin datang dia sudah menjadi milik orang lain dan berada jauh dari ku, airmata ku tumpah seketika aku terduduk dilantai didepan pintu sekarang benar benar sunyi aku rindu bunda, aku juga rindu salsa dan aku benci kevin.

Kini kesendirian dan kekecewaan menjadi satu suasana hatiku yang mencekam membuatku menangis sejadi jadinya tatkala mengingat kembali bagaimana kevin lebih memilih bersama grace dari pada bersama ku yang disebut nya tunangan.

Kali ini aku hampir lelah sangat lelah dengan semua kebodohan ku yang teramat mencintainya, aku mencoba bangkit dan melangkah gontai menapaki satu persatu anak tangga yang terasa sangat lama untuk sampai ke kamar ku.

Saat sampai dikamar yang bernuansa pink dan biru kesukaan ku perasaan ku tetap tak berubah padahal dulu apappun masalah ku saat kembali kekamar ini semua nya terlupakan yang ada hanya kenyamanan tapi kali ini suasana kamar ini pun tak mampu menghibur hatiku yang teramat lelah ini.

Kuhempaskan tubuh ku diranjang, sayup sayup terdengar rintikan hujan yang mulai berirama jatuh membasahi bumi bersama mataku yang terpejam sejenak menuju dunia mimpi yang kuharapkan indah meski saat terbangun nanti kenyataan nya pahit.

****

Hujan semakin deras sesekali petir bergemuruh, seorang wanita paruh baya turun dari mobil dengan payung nya setengah berlari mendekati seseorang yang berdiri dengan basah kuyup menghadap kebalkon kamar putrinya.

" nak kevin, kenapa hujan hujanan kok gak masuk aja" tanya bunda dea yang baru saja kembali dari luar kota

" tadinya saya mau masuk tante tapi" ucap kevin tertahan sesekali mengusap wajah nya yang basah

" dea mungkin ketiduran, kamu sudah telfon" ucap bunda

" sudah tapi tidak diangkat, mungkin dea marah tante" sahut kevin lemas

" ya sudah, kalian berantem ya.hmm ayo masuk nanti sakit lagi" ujar bunda

" nggak tante, saya tunggu dea disini aja tante, gak apa apa" sela kevin menolak halus ajakan bunda

Bunda dea pun hanya bisa geleng geleng kepala.

" ya sudah tante panggil dea dulu, kalian ada ada aja kalau berantem" sahut bunda dan bergegas kerumah.

Bunda mengetuk pintu kamar dea seraya memanggil putri semata wayang nya yang benar saja sedang tertidur pulas.

Dea yang mendengar suara bundanya seger membuka mata dan membuka pintu kamar nya, dea tersenyum dan berhambur memeluk sang bunda dengan manjanya.

BUKAN DIA TAPI AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang