Part 23

1.5K 49 0
                                    


Just short part....•﹏••﹏••﹏•

Wanita paruh baya itu masih memikirkan  gadis yang membuat perubahan besar pada diri putra semata wayang nya yang kini tengah tergolek lemah diranjang dengan wajah pucat, saat itu dian melihat jelas kesedihan dan kecemasan diraut wajah cantik nya tapi dia berpura pura seolah baik baik saja.

Terlalu besar kesalahan yang dilakukan putranya sehingga gadis itu memilih menghindar tapi Dian dapat merasakan besar nya cinta dea pada kevin,tak ada dendam sama sekali dan  dia tahu keputusan nya tepat saat memilih dea menjadi pendamping kevin suatu hari nanti.

Krekk..
Pintu kamar rawat kevin terbuka muncul lah wanita yang seumuran dengan dian.
" dian, bagaimana keadaan kevin?" Tanya vira tak lain adalah bunda dea yang menyempatkan waktu menemui kevin yang belum sadarkan diri.

" vira, masih belum siuman,  kamu sendiri saja" tanya dian mengiring vira duduk disofa tak jauh dari ranjang kevin.
" ya aku sendiri , dea masih butuh waktu tapi aku yakin dia masih sangat mencintai kevin" sahut vira menatap kevin yang lemah tak berdaya
" aku tahu persis perasaan dea, kevin sangat menyesali kebodohan nya beberapa hari belakangan ini dia selalu murung, mengurung diri dikamar dan enggan bicara sesekali bicara hanya menyebut nama dea, maaf kan putraku vira" jelas dian berkaca kaca

" ini cobaan dian, kamu tak perlu minta maaf, mereka sudah dewasa biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri, ini ujian untuk membuktikan cinta mereka" sela vira seraya mengusap punggung sahabat nya itu
" aku berharap dea mau menemui kevin , cuma dea yang mampu mengembalikan semangat hidupnya lagi, bantu aku vira" pinta dian memohon.

Vira menghela nafas perlahan memandang wajah dian wajah seorang ibu yang menyayangi putranya.
" oke dian, aku akan coba bicara sama dea, aku juga kasihan melihat kondisi kevin sekarang, kalau begitu aku pamit ke kantor, yang sabar ya " ujar vira merangkul dian kemudian menemui kevin sejenak dan meninggalkan kamar rawat kevin.

***
Sementara itu dea masih setia meringkuk diranjangnya sesekali dia merubah posisi tidurnya dia melirik jam weker dinakas nya kemudian menatap langit langit kamarnya pikiran nya melayang pada kejadian semalam tiba tiba saja dia khawatir pada kondisi kevin ada rasa bersalah yang menyerang hatinya saat ini.
Dea menarik nafas perlahan menghembuskan nya dia bangkit dari tidur nya dan berjalan mendekati jendela kamarnya menatap keluar dan tatapan nya berhenti pada tumpukan kue tart yang tak berbentuk lagi, harusnya malam itu menjadi special dirayakan bersama orang terkasih tapi kenyataan nya sungguh miris karena semua terjadi dimana dia bukan lagi tunangan nya kevin.

Dea menutup gorden tipis jendelanya dan bersiap siap untuk kuliah sesekali diliriknya mawar pemberian kevin semalam.
Tak butuh waktu lama  dea sudah berdandan dengan gaya casual nya sangat cantik tapi senyum cerianya seolah tersembunyi.

" hari ini ulang tahun gue, tapi kenapa malah sedih gini ya, salsa jauh, dan kevin sakit karena gue" gumam dea

Dea mengambil tas dan bukunya kemudian melangkah perlahan menuruni anak tangga,  dia tahu sang bunda sudah berangkat dan sarapan sudah tersedia seperti biasanya.

***

Sesampai dikampus aku memarkirkan mobil ku dan berjalan memasuki pekarangan kampus yang mulai ramai dengan penghuninya yang sibuk masing masing dengan aktivitas mereka,  rasanya sangat hambar dan berbeda sekali dulu aku selalu bersama salsa tertawa menikmati hari bersama  tapi sekarang dia sudah jauh kemudian dulu juga ada kevin yang merangkul ku mesra membuatku selalu bersemangat  sekarang cuma angan angan, aku merindukan kehadiran salsa dan aku juga merindukan kevin entah lah apa aku ini bodoh masih saja mencintai orang yang berulang kali menyakitiku tapi cuma dia yang membuat ku jatuh hati sedalam ini meskipun kecewa sayang nya cinta itu masih enggan berpaling.

BUKAN DIA TAPI AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang