🥀LIE & CRY : I LOVE YOU🥀 ✔️

[16]

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Enjoy It!

“Jadi mana hantunya?”

Lewat sela pinggang Jisung, Jihoon menampakan wajahnya.
Lampu kamar sudah menyala, dan kini pertanggung jawaban Jihoon untuk menjelaskan kenapa ia berteriak di pagi buta hari.

"Tapi tadi ada kok! Seram sekali"

“Iya mama tanya hantunya dimana, Park Jihoon?”

Ini kata Chenle, yang kini mulai memasuki kamarnya sendiri.
Pandangannya beredar, seutas senyum muncul.

“Hanya bajuku yang terjatuh, mungkin tak sengaja tersenggol olehnya.”

Jisung hanya mendengus sementara Jihoon masih bersungut-sungut mengatakan jika ada hantu yang seram,

Padahal dia juga tidak lihat kan.

Dasar anak-anak.

Alih-alih terpojokan, Jihoon malah mengelak.

“Lagian mama kenapa di kamar papa! Jadinya aku kan yang bertemu hantunya ish.”

Eh!

Chenle di kamar Jisung? Benar juga. Untuk apa?

“Mungkin karena kau berisik dan penakut jadi hantunya menampakan diri.”

Bukan Park jika tidak bisa mengeles.

“Sudahlah, masih jam 5.17 ,kita lanjut tidur saja”

Seolah teringat tujuannya, Jihoon menaikan alisnya, “Tidak mau, mama ayo buat kue.”

"Huh?"

.
.

“PAPA AKU TIDAK MAU TIDUR, AKU MAU KU-Hmpp!

“Tidur Jihoon, tidur kau rewel sekali sih.”

Dengan mulut yang masih di bekap oleh tangan Jisung, anak itu bersungut dengan suara tak jelas.
Di sebelahnya, Chenle hanya mengurut keningnya. Heran dengan tingkah laku anaknya.

Berteriak dengan heboh hingga mengajaknya membuat kue di buta hari.

“Ayo kita tidur saja, nanti jika Jun sudah datang baru kita membuat kuenya.”

Hendak protes tapi matanya menangkap syarat ancaman dari sang ‘papa’, jadi jihoon hanya memajukan bibirnya.

“Ck peeluk aku!”

Chenle dengan senang hati, merengkuh badannya. Sejenak ia tenang, namun mata sipitnya melirik Jisung,

“Papa juga!”

Chenle yang sudah memejamkan mata refleks membuka matanya.
Berbeda dengan Jisung, ayah itu malah mendekatkan badannya dan merengkuh keduannya dengan hangat.