[24]

699 100 57
                                    

HAPPY

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Enjoy It!

Keluarga bahagia itu kini sedang merebahkan diri di kamar Jisung -atau mungkin juga kamar Jisung dengan Chenle, karena sudah beberapa hari belakangan Chenle sering menginap di kamar Jisung- dengan posisi Jihoon di tengah.

“Peluukkkk.”

Rengek bocah tersebut.

Mau tak mau Jisung mendekat kan menaruh tangannya di atas perut sang anak. Tidak terasa sudah 7 tahun Jihoon bersama Jisung, rasanya baru saja kemarin ia menggendong Jihoon dihari kelahirannya. Anak itu tumbuh sepertinya, hanya saja sangat versi cerewet.

Mata sipit, kulit putih pucat serta tinggi yang sangat kentara sekali di wariskan Jisung.
Mata si kecil yang tadinya sudah terpejam itu terbuka, ada yang kurang. Tentu saja tangan mamanya.

“Mama juga, ayo peluk ugh aku mau mama mengusap kepala ku.”

Chenle yang sedari tadi hanya memperhatikan kini ikut mendekat. Mendaratkan salah satu tangannya di surai halus Jihoon. Mengelus pucuk kepala sang anak, sesuai keinginan Jihoon.

Waktu berlalu dengan sangat cepat, Chenle tersenyum mengingat saat-saat pertama dirinya baru bertemu anak ini. Anak yang sangat pemalas, angkuh, susah diatur serta penyuruh.

Apa yang terjadi sungguh di luar dugaan, dulu Chenle berfikir untuk menunda pernikahannya atau mungkin berniat untuk tidak menikah. Namun kejadian 2 minggu waktu itu sangatlah cepat.

Jisung. Pria yang di nikahinya.

Jihoon. Anak nya kini.

Tatapan Chenle mengarah pada Jisung yang kebetulan juga sedang memperhatikannya dengan lekat. Chenle tersenyum kecil yang membuat Jisung mau tak mau ikut mengangkat sudut bibirnya membalas senyuman sang istri.
Kamar itu terasa begitu tenang juga hangat.

.
.

Hari ini hari sabtu, di mana semua aktivitas biasanya dihentikan. Sekedar untuk  meliburkan diri dari tuntutan pekerjaan ataupun pendidikan.

Contohnya Jihoon, anak yang baru saja pulih itu pagi ini langsung berangkat ke jeju bersama Renjun dan Junseok. Alasannya tentu saja ikut Jeno mengurusi bisnis.

Dengan semangat penuh kebahagian anak itu mengemasi pakaian nya sendiri pagi-pagi buta meninggalkan Jisung yang masih setengah sadar dalam memberi izin.

“JEJU YEAYY JEJU”

Kaki kecilnya tak berhenti melompat-lompat dengan tas ransel kecil berbentuk buah lemon tersemat di punggungnya. Sementara Renjun berdiri di belakanganya dengan dua koper kecil milik anak serta keponakannya. Ibu satu anak itu memutar bola mata saat Jihoon sibuk berceloteh ria pada Jeno,

🥀LIE & CRY : I LOVE YOU🥀 ✔️Where stories live. Discover now