H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
GEnjoy It!
Chenle mengeliat dalam tidurnya, sedikit terusik dengan beban yang ada di atas pinggangnya. Matanya terbuka perlahan dan sebuah leher dengan jakun yang bergerak naik turun menyambut indra penglihatannya. Matanya seketika membola, sedikit memundurkan badannya ke belakang mencoba menjauh dari sesuatu yang ada di hadapannya.
"Sshh tenanglah.."
"Jisung?"
"Hm"
Chenle mengadahkan kepalannya, membuat surai halusnya bertemu dengan telapak tangan Jisung. Memejamkan matanya menikmati sensasi hangat ketika tangan besar Jisung mengusap lembut helaian rambutnya.
"Sudah bangun?"
Chenle membuka matanya, iris beningnya bertabrakan dengan muka bantal Jisung. Ada rasa tak suka ketika Jisung melepas pelukannya dan bangkit menuju kamar mandi. Chenle bangkit, merenggangkan ototnya sembari mengumpulkan nyawa. Dirinya berjalan gontai ke arah kamarnya.
Matanya menangkap Renjun yang sedang membereskan tempat tidurnya,
"Renjun-ge"
"Oh Chenle, aku semalam menumpang tidur di kamarmu hehe"
Chenle mengangguk tanda mengerti, di raihnya knop pintu kamar mandi,
"Lalu Jeno hyung?"
Renjun berhenti sejenak dalam kegiatan menyusun bantal, "Hm, semalam ia berada di kamar Jihoon. Menemaninya mungkin dan tidak keluar jadi aku tidur duluan di sini."
Chenle terdiam sejenak namun setelahnya masuk ke kamar mandi.
.
.Renjun turun bersamaan dengan Chenle di belakangnya, berjalan menuju meja makan. Keadaan semua orang di meja sudah rapi, Jeno dan Jisung dengan kemeja kantornya dan Jihoon yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.
'Astaga aku lupa menyiapkan seragamnya kemarin, siapa yang menyiapkannya?'
Renjun duduk di sebelah Jihoon, sehingga kini Jihoon berada di antara Jeno dan Renjun sedangkan Chenle menarik kursi di sebelah Jisung. Di lihatnya sekilas Jihoon yang terlihat sedikit gelisah dan ketakutan.
Keadaan sangat hening hanya dentingan suara piring ketika para maid menaruh alat makan di atasnya. Di lihatnya Jisung masih membuang mukanya ke samping, Chenle menghela nafas.
Sarapan berjalan hening, entah tak ada yang mau berbicara atau tidak berani berbicara karena atmosfer yang ada sangat mencekam.
Hingga Jeno berdehem pelan,
"Apa ada yang mau kau sampaikan Jihoon?"
Jihoon menunduk dalam-dalam, tangannya memainkan kancing kemeja sekolahnya sendiri, Renjun mengelus punggungnya pelan.
YOU ARE READING
🥀LIE & CRY : I LOVE YOU🥀 ✔️
Fiksi Penggemar≪━─━─𝐿𝐼𝐸 & 𝐶𝑅𝑌 : 𝐼 𝐿𝑜𝑣𝑒 𝑌𝑜𝑢 ─━─━≫ Cerita t𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘰𝘳𝘣𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪 This is BoysLove So, please jangan salah lapak okay. A Story written by : Eel9733 Remake by : KireiKyuu Start: 25/02/20...