Gadis berponi itu sudah selesai membersihkan diri, sudah berpakaian cantik, dan juga sudah berdandan sangat cantik. Gaun putih panjang hingga mata kakinya, sepatu hak tinggi berwarna putih salju melekat indah di kakinya, aksesorisnya juga tampak bersinar.
Liesa, gadis berponi itu sedang berada di balkon kamarnya. Sebentar lagi, waktu acara pengangkatan Putra Mahkota pada sang kakak pertama. Rambut hitamnya itu tampak berkilau di langit malam yang di hiasi bintang-bintang.
"Hari ini, kau cantik sekali Princess."
"Kunnie? Aku tak sadar kau di sini. Bagaimana hari ini?" Itu Kunnie, tengah berdiri di sebelah sang gadis yang tadinya tengah melamun.
"Hari ini cukup bagus. Kenapa kau melamun di sini, Princess? Apa ada yang mengganggu pikiranmu, Princess?" Tanya Kunnie sembari menatap wajah berparas bak boneka barbie itu dengan lekat.
"Tidak, tidak ada apa-apa." Setelah gadis itu berkata seperti itu, kamarnya di ketuk tiga kali membuat Liesa menatap pintu kamarnya sebentar.
Tok!
Tok!
Tok!
"Sepertinya acaranya akan di mulai, aku pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik, Kunnie." Liesa berjalan menuju pintu besar bercat putih itu dan membukanya.
"Malam Putri Liesa, ayo kita segera menuju aula." Putri Firena menyahut. Tubuh gadis bervisual luar biasa itu terbalut gaun ungu violet dan tiara yang menghiasi kepala gadis itu. Sempurna adalah kata yang tepat.
"Kak Liesa! Ayo, acaranya sudah mau di mulai, nanti kita bisa terlambat." Itu suara Jemin, menarik-narik lengan sang kakak.
"Iya baiklah, ayo." Liesa membiarkan lengannya di tarik sang adik menuju aula istana. Karena, di sanalah acara itu berlangsung.
Aula besar itu, ramai sekali. "Yang Mulia Pangeran Lionel Lucarn Euno de Emerald, Yang Mulia Pangeran Anastasius Na Jemin de Emerald, Yang Mulia Putri Liesa Anastasia Valerie de Emerald, serta Yang Mulia Putri Abigail IreFirenana de Milarez memasuki ruangan!" Seru penjaga pintu besar aula itu.
Ke-empat remaja itu menampakkan diri dari balik pintu aula yang besar dan menjulang tinggi itu. Semua mata kemudian hanya tertuju pada ke-empat remaja itu.
Juga, tak sedikit yang berbisik-bisik mengenai ke-empat remaja itu.
Pangeran Euno, dengan tubuh atletis jangkung yang berbalut pakaian formal berwarna hitam abu-abu bercampur ke-unguan. Wajahnya yang dingin dan datar ditatap penuh pesona oleh para gadis muda di ruangan itu.
Sedangkan, Pangeran Jemin dengan wajahnya yang imut dan dingin itu berbalut pakaian formal berwarna putih salju bercampur biru langit. Rambut putihnya membuat orang-orang terpana akan visualnya yang indah.
"Kak Euno, Liesa ke tempat Putri Firena dulu ya." Izin Liesa pada kakak keduanya.
"Baiklah, jangan lama-lama." Liesa mengangguk dan bangkit dari duduknya menuju tempat Firena.
"Putri Firena, apakah Putri Ochi belum datang?" Tanya Liesa saat ia tiba di tempat putri Firena.
"Ah itu-" Putri Firena hendak melanjutkan omongannya, tetapi seseorang memanggil Liesa. Seorang gadis dengan gaun ungu lavender mendekati mereka berdua.
"Putri Liesa!" Seru putri Ochi pelan.
"Putri Ochiella, apa kabar? Ku dengar, Putri sudah lulus akademi. Omong-omong, gaun mu cantik."
"Terima kasih. Ah, aku sangat baik Putri! Benar, aku sudah lulus akademi. Sekarang aku bisa ke istana Putri terus." Liesa terkekeh kecil.
"Iya iya, kapan pun Putri boleh datang kesini." Senyum Liesa tipis.
Teng!
« To Be Continued »
KAMU SEDANG MEMBACA
Princessa [ ✔ ]
FantasyKata "Princessa" dalam bahasa Spanyol begitu melekat dengan bayangan sosok putri yang cantik dan anggun. Liesa Anastasia Valerie, putri tunggal Kerajaan Emerald, adalah permata yang paling bersinar. Dicintai oleh ketiga saudaranya dan dipuja rakyatn...