Malam ini, tubuh Liesa sangat lemas. Ia hampir terjatuh kalau saja, Jemin tidak menangkap sang kakak.
"Kak? Kakak baik-baik saja kan?" Suara Jemin terdengar jauh lebih khawatir, saat tubuh sang kakak meluruh ke dinginnya lantai keramik.
"Tubuh kakak rasanya sangat lemas, Na." Suara Liesa mulai melirih.
"Kak Euno!" Jemin meneriaki nama sang kakak saat melihat di depan sana.
Euno berlari menuju Jemin yang mendekap erat sang adik.
"Liesa? Jemin, Liesa kenapa?" Cemas, satu kata yang bisa menggambarkan Euno sekarang.
"Kata kak Liesa, tubuhnya tiba-tiba saja lemas. Tolong angkat kak Liesa ke kamarnya, kak." Euno mengangguk dan menggendong tubuh ramping adiknya itu.
"Kak-" Lirih Liesa bahkan hampir tidak terdengar suara lirihnya itu. Membuat Euno berjalan lebih cepat lagi.
Ceklek!
Ruangan kamar Liesa terbuka lebar, Euno segera membaringkan tubuh adiknya itu di ranjang luas adiknya.
"Jaemin, jaga kakak mu sebentar." Euno pergi dari ruangan kamar Liesa terburu-buru.
"Kak, kakak kenapa?" Suara khawatir Jemin kembali terdengar.
"Tidak apa-apa, Nana. Mungkin kakak hanya kelelahan. Kemari, berbaring bersama kakak." Pinta Liesa lembut.
Jemin mendekat dan memeluk erat tubuh ramping sang kakak.
'Ada yang aneh.'
Mereka tertidur dengan posisi berpelukan.
'Princess, ada apa sebenarnya? Semoga benar, Princess hanya kelelahan.'
Sring!
Cahaya berwarna biru keputihan memasuki tubuh gadis itu.
'Selamat malam, Princess.'
« To Be Continued »
KAMU SEDANG MEMBACA
Princessa [ ✔ ]
FantasyKata "Princessa" dalam bahasa Spanyol begitu melekat dengan bayangan sosok putri yang cantik dan anggun. Liesa Anastasia Valerie, putri tunggal Kerajaan Emerald, adalah permata yang paling bersinar. Dicintai oleh ketiga saudaranya dan dipuja rakyatn...