Chapter 21

111 15 1
                                    

"Liesa? Kakek!" Euno meneriaki nama sang kakek saat ruangan itu kosong.

"Ada apa Euno?" Sang kakek datang setelah mendengar teriakan dari cucu keduanya. Marcy dan Jemin juga mengikuti sang kakek dari belakang.

"Liesa tidak ada kakek." Sang kakek pun terkejut.

"Marcy, kamu cek kamarnya sekarang." Perintah sang kakek.

"Baik, Kek." Marcy menyusuri lorong hingga tiba di depan pintu kamar adiknya.

Ceklek!

"Lili? Ah, syukurlah." Marcy memasuki kamar sang adik dengan perasaan lega.

"Kakak? Kenapa?" Suara lirih adiknya membuat Marcy mendekat.

"Kenapa kamu berpindah? Bagaimana apa sekarang jauh lebih baik?" Tanya Marcy sambil menduduki tepi ranjang.

"Tidak apa-apa kak, aku sudah jauh lebih baik." Jawab adiknya itu.

"Kak-" Marcy menoleh cepat ke arah Liesa.

"Kenapa? Ada yang sakit?" Raut wajahnya kembali panik.

"Sstt, tidak ada yang sakit kak. Liesa cuman mau kakak temani Liesa malam ini, kakak gak keberatan kan?" Liesa menempelkan jari telunjuknya pada bibir sang kakak, untuk menyuruhnya diam.

"Tentu saja, kakak tidak keberatan." Marcy membantu Liesa berbaring, dan Marcy ikut berbaring di sebelahnya.

'Apapun akan kakak lakukan untuk dirimu, sayang.'

« To Be Continued »

Princessa [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang