Princessa [ ✔ ]

Chapter 50

Beberapa bulan telah berlalu, dan Liesa kini sudah memiliki dua anak. Satu anak perempuan dan satu lagi anak laki-laki.

"Apa ini keponakan ku?"

"Benar kak. Bukankah dia manis?" Liesa menjawab sahutan dari kakak tertuanya, Marcy.

"Dia manis seperti dirimu." Marcy menoel-noel pipi bayi perempuan itu.

"Siapa namanya?" Tanya Marcy lagi.

"Sophia Michella Alaska de Emerald." Diakhiri dengan senyum manis adiknya itu, Marcy juga jadi ikut tersenyum.

Oh iya, bicara mengenai Marcy sekarang ia sudah menjadi Raja pengganti sang Ayah seperti dahulu. Lalu kakak keduanya, Pangeran Euno menjadi Putra Mahkota.

"Kakak, di mana kak Euno dan Jemin?"

"Mereka berada di ruangan kakek. Jika ingin bertemu mereka, sore saja menemui mereka. Dan lebih baik, kamu istirahat juga." Marcy mengusap-usap rambut hitam lembut adiknya itu.

"Baiklah kak, sampai jumpa nanti."

Liesa dan Sophia kembali menuju ruangan Liesa. Di sana ternyata sudah ada sang suami.

"Kunnie, sudah lama sampai?" Liesa membaringkan Sophia di ranjang besarnya.

"Belum lama. Di mana Bryan?"

"Di sana." Liesa menunjuk pada box bayi tak jauh dari ranjang mereka.

Grrr~

"Kak One." Liesa membalikkan tubuhnya dan mengalihkan pandangan matanya dari Bryan pada One, sang saudara tersayang.

"Saudaraku tersayang. Ingin melihat keponakan mu?" Liesa memeluk sebentar tubuh One hangat.

"Iya. Kunnie, apa kau menjaga saudariku tersayang ini dengan sangat baik?" One menatap tajam dan sengit pada Kunnie.

"Tentu saja kak, Princess ini selalu ku jaga dengan baik."

"Baguslah." Lihatlah seberapa manisnya senyum One saat mendengar Kunnie menjaga saudari tersayangnya dengan sangat baik.

Senyum itu juga tak luntur saat melihat dua keponakannya yang cantik jelita dan tampan memesona itu.

"Akhirnya semua berakhir bahagia." Gumam Liesa lirih.

Benar, semua berakhir bahagia. Kakak sulungnya menjadi raja untuk mengganti ayahnya yang sudah tiada. Kakak keduanya, diangkat menjadi Putra Mahkota. Sedangkan adiknya, terkadang menjadi baby-sitter jika Liesa sedang sibuk dengan pekerjaannya. Jangan dilupakan, bahwa Liesa masih dicap sebagai Putri Mahkota.

Saudara tersayangnya juga, kadang selalu datang untuk mengunjungi Liesa dan dua keponakan tersayangnya.

Sahabat-sahabatnya juga mengetahui kabar gembira ini. Mereka juga sesekali mengunjungi Liesa untuk menanyakan kabar.

Diakhir, Liesa tersenyum sangat manis menatap kedua anaknya.

« Fin »