Chapter 44

56 10 0
                                    

"Kakak!" Suara lantang itu menggema di lorong itu. Para dayang menatap aneh pada gadis yang memanggil Putra Mahkota serta Pangeran kedua dengan sebutan Kakak. Para dayang tidak mengenali siapa gadis itu.

"Siapa?" Suara dingin itu menyapa pendengaran gadis itu, membuatnya mengerutkan dahinya.

"Aku, adikmu kak." Jawab gadis itu lagi.

"Adikku? Mana mungkin adik manis ku berubah menjadi orang lain, benar kan Euno?" Marcy berubah pandangan matanya pada adiknya itu.

"Tentu saja. Adik kami yang sopan mana mungkin berubah menjadi tidak sopan begini." Tatapan mata Euno terbilang tajam, ia memasang wajah datar.

"Maksud kakak apa? Bukankah aku adik kalian?" Gadis itu masih belum paham dengan maksud orang yang ia panggil kakak itu.

"Kakak? Kau bukan adikku, jangan pernah memanggilku dengan sebutan kakak. Hanya adikku yang boleh memanggilku kakak. Dasar gila." Marcy membalikkan tubuhnya ke arah depan dan melanjutkan perjalanannya.

"Aku adik kalian, masa kalian lupa?"

"Tolong berkacalah, aku tidak mungkin punya kakak seperti mu."

Prakk!

Suara Jemin terdengar di lorong itu, dan kemudian melempar sebuah kaca kecil ke hadapan gadis asing itu. Kaca itu terlihat sedikit retak, dan bisa di lihat di sana pantulan wajah gadis itu yang terkejut melihat wajahnya.

"Sudah sadar? Lebih baik kau pergi sekarang sebelum ku panggilkan penjaga. Jangan mengaku-ngaku menjadi kakakku, kau hanya orang asing disini. Tidak ada seorang pun yang mengenal mu." Ujar Jemin dingin.

"Sialan! Kalian akan mati hari ini ju-" Perkataan itu terpotong saat tubuhnya terhempas.

Brukk

« To Be Continued »

Princessa [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang