Chapter 32

80 15 1
                                    

"Apa?!" Terdengar suara sentakan dari ruangan istirahat.

Itu suara sang kakak sulung, Marcy si Putra Mahkota. Ia tidak sengaja menyentak adiknya itu seusai adik perempuan kesayangannya itu menjelaskan semuanya.

"Makanya, kalau Liesa kalah tolong jangan terpengaruh dengan nya." Jelas Liesa lagi.

"Jadi, ini semua ulah nya? Termasuk saat kejadian waktu itu?" Liesa mengangguk setelah mendengar ucapan Euno, sang kakak kedua.

"Apa kamu udah cerita pada kakek tentang ini?" Liesa mengangguk lagi mendengar perkataan sang kakak sulung.

"Kakak, nanti kalau kakak kalah Nana bagaimana? Nanti kalau bukan kakak, Nana gimana bisa minta dipeluk? Kalau Nana mau tidur sama kakak gimana?" Pertanyaan berenten itu dari Jemin, sang bungsu kesayangan Liesa.

"Kalau semisalnya itu terjadi, Nana kan bisa ke sana." Tenang Liesa pada adiknya.

"Tapi, kami tidak bisa menemani mu besok." Ujar Marcy yang merasa bersalah.

"Tidak apa-apa. Kakek pasti membutuhkan kalian."

Mereka bertiga memeluk Liesa dengan erat, seolah menyalurkan kekuatan untuk sang adik.

'Tenang saja, kami tak akan mudah terpengaruh.'

« To Be Continued »

Princessa [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang