Up sekarang.
Khawatirnya besok sempet
.
.
.
Ferrari Kevin melaju pelan memasuki basement sebuah kawasan apartemen mewah di real estate. Kevin menempelkan kartu member dan plang pintu basement terbuka mempersilahkan mobil tersebut masuk.
Citra mengedarkan pandangannya pada mobil-mobil terparkir di sana. Citra terdiam, semuanya tampak asing baginya. Jenis kendaraan yang jarang bahkan tidak pernah dilihatnya.
Kendaraan mewah memang banyak milik mahasiswa di universitas dan orang-orang berlalu lalang di sana, tapi Citra tidak pernah memperhatikannya. Lagi pula dia tidak pernah keluar jauh-jauh dari asrama.
Ini kali pertama Citra pergi jauh dalam kurun waktu beberapa hari. Dia menemukan banyak hal selama perjalanan, hal sulit tapi seru saat dilalui bersama Kevin. Citra tidak tahu apa yang terjadi padanya sehingga bisa seperti itu bersama mantannya tersebut.
Kevin mematikan engine dan menoleh pada Citra yang masih diam. Cowok itu lebih dulu keluar, membuka pintu untuk Citra dan mengajak keluar. Mereka bergandengan tangan menuju sebuah ruangan receptionis. Disambut hangat oleh petugas dan mereka memasuki sebuah lift khusus.
Selama di lift, keduanya diam. Citra mencuri-curi pandang pada Kevin yang tampak tenang seperti biasa. Kevin menarik tangannya keluar begitu pintu lift terbuka setelah berdenting. Mereka berada di sebuah ruangan begitu keluar dari lift.
"Kamu mau langsung mandi?" Tanya Kevin sembari meletakkan kunci mobil di atas meja. "Ayo, sini." Dia hendak menunjukkan sebuah kamar untuk digunakan Citra. Meskipun sudah mandi tadi pagi, tapi selama perjalanan hingga siang bikin gerah.
"Kamu tinggal di sini?" Tanya Citra mengerutkan dahi tidak percaya. Mereka berada di lantai paling tinggi dan luas pada bangunan Apartemen tersebut.
"Hem."
"Sendiri?" Citra tidak percaya Kevin tinggal di Penthouse.
"Mau nemenin?" Kevin balik tanya.
Citra menggeleng cepat. "Nggak lah." Jawabnya sewot.
"Nanya doang nemenin kaga. Canda, nanya!" Cibir Kevin mencebik.
Citra tergelak dan mengikuti Kevin ke sebuah kamar yang dimaksud. Kamar yang sangat luas dan mewah. Citra sampai gugup dengan aksen warna gelap di setiap sudut kamar tersebut.
Ruangan itu memberi kesan mewah dan estetik. Meskipun tinggal seorang diri, tidak ada barang-barang berantakan yang mengganggu pandangan. Mereka memasuki ruangan lain yang ternyata kamar mandi, juga sangat mewah dan luas.
Citra memperhatikan Kevin sedang menyiapkan air untuk mandi. Menekan beberapa tombol dan menunjukkan beberapa alat mandi dalam lemari kabin.
"Pilih pakaian di sini." Kevin membuka ruangan tempat ganti pakaian. Menunjukkan sebuah isi lemari yang hanya di angguki oleh cewek itu.
"Yaudah, keluar." Usir Citra kemudian.
Kevin menyipit serius. "Yakin gak mau ditemenin?"
"Nggak!" Citra menolak keras. Mendorong punggung Kevin keluar lalu mengunci pintu secepat mungkin dan dia mengedarkan pandangannya lagi. Meletakkan ransel dari punggungnya ke dalam sebuah laci secara hati-hati, takut jika ranselnya itu merusak barang di sana.
Mencoba-coba menekan tombol seperti yang Kevin lakukan tadi. Membaui aroma cairan yang hendak dituang dalam bath up, dan lain sebagainya. Citra menuang aroma yang disukainya, setelah itu dia mulai berendam. Citra mengambil sebuah remote control dari rak di sampingnya. Menekan tidak yakin tapi dia penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE EX
Teen FictionSEQUEL EX! Vector Cover By : @sgrcndxx "Ayo balikan!" Ajak Kevin tiba-tiba saat mereka sedang jalan di tepi sungai. "Nggak!" Balas Citra cepat dan tegas. "Balikan atau gue tenggelemin lo ke sungai?!" Ancam kevin tidak main-main. . . . Jakarta, 25 Fe...