Kevin dan Citra keluar dari Ferrari begitu mereka sampai di basement apartemen. Kevin merangkul Citra gemas sambil berjalan menuju lift khusus ke Penthouse cowok itu. Citra yang membuka pintu lift dengan akses yang telah diberikan Kevin tempo hari.
Citra meringis dengan Kevin yang kekanak-kanakan, tidak mau melepaskannya barang sebentar saja. Ketika mereka sudah masuk lift, Kevin memeluknya erat sambil memejamkan mata. Citra membalas pelukannya, merangkul pinggang Kevin dengan kedua lengannya.
"Tadi ngapain di ruang akademik?" Tanya Kevin setelah mereka sampai di lantai paling atas.
Citra dan Kevin mengambil posisi duduk di atas sofa. Cewek itu mengeluarkan dua amplop dari ransel dan menunjukkan pada Kevin. "Aku dikasih ini."
Kevin membuka amplop pertama, memeriksa isinya dengan kerutan dahi. Lalu setelah mendapatkan inti dari surat itu, dia memandang Citra serius. Citra tersenyum dan menunjukkan amplop kedua, Kevin pun memeriksanya lagi.
"Dua?" Tanya Kevin sembari memandang Citra lagi.
"Hem." Citra tersenyum sambil mengangguk. Wajahnya berseri-seri. "Aku juga nggak percaya. Ada dua perusahaan yang nawarin kerja buat aku."
Kevin tersenyum dan memeluk Citra erat. "Congratulation." Bisiknya lalu mengecup puncak kepala Citra.
"Aku masih nggak percaya." Kata Citra jujur. "Kedua ini perusahaan besar."
Kevin membenarkan, dia juga mengetahui perusahaan yang menawarkan pekerjaan untuk Citra. "Terus gimana? Mau pilih yang mana?" Keduanya membuat jarak dan saling berhadap-hadapan.
"Aku belum tau." Citra merik nafas dalam-dalam. Masih tidak percaya dan tidak bisa memutuskan untuk saat ini. "Ini undangannya dua minggu lagi. Aku interview dulu sama bawa persyaratan yang ditulis di sini." Jelas Citra sambil menunjukkan beberapa persyaratan yang tertulis di masing-masing kertas undangan.
"Mrs Rebecca kasih saran, aku bisa pilih setelah interview. Aku bandingin dulu mau pilih yang mana."
Kevin tersenyum tipis, tangan besarnya mengelus-elus kepala Citra yang sedang semangat menceritakan kedua perusahaan itu beserta apa saja yang mereka bicarakan di ruangan tadi. Kevin sangat bangga dan kagum dengan Citra, cewek yang tidak pantang menyerah untuk menggapai cita-citanya.
"Aku udah gugup sekarang." Citra mengutarakan perasaannya saat ini. Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah bagi Citra, sekaligun mendapatkan tawaran kerja dari dua perusahaan besar. Citra sendiri tidak yakin bisa diterima di sana karena karyawannya rata-rata lulusan terbaik dari berbagai universitas.
Citra adalah orang yang sangat beruntung, tidak sia-sia selama ini menjadi anak rumahan yang tidak pernah tergoda dengan teman-temannya sibuk menikmati masa muda. Citra belajar setiap hari sampai dia candu. Citra merasa ada yang kurang jika satu hari saja tidak belajar.
"Lokasinya jauh, nanti aku anterin." Ucap Kevin berjanji.
"Kamu kan sibuk." Elak Citra. "Biar aku aja."
"Gampang." Kevin bersikukuh.
"Kalau sibuk jangan maksa." Kata Citra mengingatkan. "Nggak mau ngerepotin kamu."
Citra tidak mau pekerjaan Kevin menjadi terbengkalai. Selama ini, Kevin memggunakan waktu istirahat menunggui Citra sambil kerja, nongkrong di kafe juga sambil kerja. Katanya dia kerja dari rumah, tapi dia sering ke kantor pada sore hari setelah pulang kuliah atau pagi sebelum masuk kelas. Lalu malamnya, setelah Kevin pulang dia langsung menemui Citra lagi.
"Iya." Jawab Kevin setuju. "Kalau udah kerja, kamu berhenti dari kafe dan ngajar les?" Tambah Kevin memastikan.
"Iya, udah nggak ada waktu lagi." Jawab Citra membenarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE EX
Teen FictionSEQUEL EX! Vector Cover By : @sgrcndxx "Ayo balikan!" Ajak Kevin tiba-tiba saat mereka sedang jalan di tepi sungai. "Nggak!" Balas Citra cepat dan tegas. "Balikan atau gue tenggelemin lo ke sungai?!" Ancam kevin tidak main-main. . . . Jakarta, 25 Fe...