Lagi-lagi Aurel mendengkus kasar. Mulai sekarang tidak akan pernah mau percaya pada Citra lagi. Citra tukang tipu, katanya cuma mantan. Tidak ada hubungan apapun lagi dengan Kevin.
Tapi, sekarang Citra sedang bersiap-siap hendak pergi dengan Kevin dalam waktu beberapa hari. Kebohongan Citra tidak bisa ditolerir lagi. Citra tidak pernah menginap di luar kecuali urusan univeritas. Citra selalu menolak ajakan teman-temannya, bahkan tidak pernah mengikuti pajamas party, menggosip sepanjang malam soal cowok.
Lalu tadi malam ketika Aurel baru pulang di antar oleh Mark, Citra dan Kevin menemuinya untuk pamit ingin pergi bersama. Hanya berdua tanpa adanya keluarga atau teman-teman.
Tentu saja Aurel melotot tidak percaya. Bergantian memandang Kevin dan Citra penuh selidik. Aurel khawatir jika Kevin menggunakan mantra atau guna-guna untuk memanfaatkan teman sekamarnya.
Alasan Citra, Kevin yang maksa. Tapi, Aurel tidak menemukan beban terpaksa di wajah Citra. Malah cewek itu antusias, tidak sabar menunggu Kevin datang menjemput. Selain itu, Citra juga mengepak beberapa pakaiannya ke dalam tas kecil. Persiapan nginap beberapa hari bersama Kevin.
"Huh!" Aurel mendengkus kasar sambil memperhatikan Citra menautkan diri di depan cermin. Sejak bertemu dengan Kevin, Citra jadi sering berlama-lama di depan Cermin. Dia juga keluar asrama tiap hari meskipun cuaca sangat dingin, bertemu dengan Kevin dan pulang selalu terlambat dari biasa.
Citra menggunakan riasan perona wajah dan pakaian feminim yang ditutupi coat hitam tebalnya. Aurel juga melihat pasangan aneh itu beberapa hari yang lalu bergantian syal sampai wajah Citra tertutupi sampai mulut.
"Udah cantik. Cantik banget." Sindir Aurel pura-pura dengan ponselnya.
Citra kaget, buru-buru menutup lip tint di tangannya kemudian menyimpan dalam kantong coat yang dikenakannya. Citra seperti baru kepergok melakukan kesalahan besar, jantungnya sampai berdebar tak keruan.
Cewek itu melirik Aurel diam-diam, pura-pura sibuk dengan ponsel tapi mengetahui aktivitas Citra. Citra jadi salah tingkah, perubahannya sangat kentara tanpa disadarinya. Sampai Aurel merasa teman sekamarnya bukan Citra si anak pendiam.
"Aurel, bukan gitu." Guman Citra malu.
"Iya, deh, iya." Aurel mencibir. "Musim dingin mau pergi liburan berdua. Bikin aku iri. Pacar aku nggak pekaan." Aurel malah curhat. "Pokoknya hati-hati. Dan, kalau masih sayang balikan buru. Aku nggak sabar nungguinnya."
Citra mencibir, Aurel masih saja mengingalkan hal yang sama. Mengira hubungan Citra dan Kevin seperti yang orang-orang pikirkan selama ini. Meskipun keduanya pernah pacaran bahkan tunangan.
Bersamaan dengan itu, ponsel Citra berdering dan menampilkan nama Kevin. Kevin sudah ada di balik pintu asramanya. Citra buru-buru membuka pintu dan menemukan wajah Kevin sedang bersandar di kusen.
"Udah?"
Citra mengangguk. "Em, udah." Jawabnya.
Kevin menerobos masuk dan menemukan ada Aurel sedang sibuk dengan ponsel. Aurel menyapa untuk basa-basi, lalu Kevin mengambil alih tas Citra.
"Titip temen gue. Jangan di apa-apain. Awas kalau Citra sedih atau nangis, lo ngadep gua!" Ancam Aurel non formal ala bahasa gaul.
"Aurel." Guman Citra malu. Aurel masih menyimpan curiga pada mereka.
Kevin memutar bola mata. "Titip kamar Citra." Jawabnya.
Aurel juga memutar bola mata, kemudian beranjak dari ranjang untuk mengiring kepergian mereka. Kevin dan Citra melewati lorong asrama, sedangkan Aurel menutup pintu lagi setelah mereka keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE EX
Ficção AdolescenteSEQUEL EX! Vector Cover By : @sgrcndxx "Ayo balikan!" Ajak Kevin tiba-tiba saat mereka sedang jalan di tepi sungai. "Nggak!" Balas Citra cepat dan tegas. "Balikan atau gue tenggelemin lo ke sungai?!" Ancam kevin tidak main-main. . . . Jakarta, 25 Fe...