Part 25 - VC

18.2K 2.1K 178
                                    

            Seperti biasa, siklus rutinitas Citra tanpa Kevin adanya Kevin yang gangguin sangat membosankan. Kalau urusan kampus sudah selesai, dari mengikuti kelas, menemui dosen pembimbing, belajar sendiri di taman atau di perpustakaan. Citra biasanya pulang jika tidak ada jadwal kerja. Citra yang masih tercatat sebagai Mahasiswa, memiliki jadwal kerja terbatas. Kecuali hari libur, jam kerjanya lebih panjang tapi tidak bisa lebih dari waktu yang ditentukan.

Saat malam seperti ini, Citra menghabiskan waktunya berkutak dengan buku-buku tebal di meja belajar. Mengulas kembali pelajaran sebelumnya atau mencoba menyelesaikan pelajaran lain yang belum pernah dipelajari.

Kalau sudah penat duduk dalam waktu yang cukup lama, Citra berpindah ke tempat tidur sambil mendengarkan lagu. Tidak lupa menyempatkan untuk merapikan kamarnya dengan Aurel. Aurel sangat beruntung memiliki teman sekamar serajin Citra, sejak mereka tinggal bersama, Aurel bisa menghitung dengan jari berapa kali dia membersihkan kamar.

Selain dari lemari, area sangat pribadi bagi Aurel dan mengganti sprey, sarung bantal serta selimut. Selebihnya Citra yang bersihkan, tidak pernah protes pada Aurel saat cewek itu malas membersihkannya.

Citra merapikan tanpa merasa terbebani karena cewek itu memang paling rajin. Aurel tidak tahu dari mana Citra mendapatkan niat sebaik itu, untuk mandi atau menyapu lantai saja Aurel lebih lama ngumpulin niat dari pada menyelesaikannya.

Alhasil, setiap kali pulang kencan dengan Mark. Aurel tidak lupa membawa makanan untuk Citra. Meskipun Citra bersikukuh menolak, tetap saja Aurel membawa pulang untuknya. Sengaja bawa sedikit lebih banyak untuk dimakan saat mereka sedang mengobrol sebelum tidur atau menonton film.

Deringan ponsel Citra di atas tempat tidur, ralat masil ponsel Kevin yang belum dibalikin oleh cowok itu mengalihkan perhatian Citra. Dia menutup buku dan menyimpan pada rak, kebetulan sudah selesai belajar kemudian beralih pada ponsel.

Citra merebahkan badannya sembari mengusap ponsel tersebut. "Hei? Ngapain?" Sapanya.

"Hai, nggak ada." Jawab Citra.

"Udah belajar?" Tanya Kevin dari seberang line. Info penting, hanya Kevin yang paling sering menelpon Citra. Terutama di saat mereka jauh seperti ini sejak kemunculan Kevin lagi. Karena Citra malas telponan sama yang lain, termasuk Adam atau yang lain. Sering kali Citra membiarkan panggilan itu berakhir lalu mengirim pesan menanyakan tujuan mereka menelpon.

Jika Citra merespon, paling tidak hanya bertahan sampai sepuluh menit. Mengobrol sedikit tentang sesuatu dan setelah itu mereka diam. Citra tidak tahu harus ngobrolin masalah apa saja untuk topik pembicaraan, dan tiba-tiba rasa bosan melanda. Akhirnya panggilan itu berakhir begitu saja tanpa adanya suatu rasa menggelitik.

"Iya, udah barusan selesai." Jawab Citra lagi. "Kamu lagi ngapain?"

"Baru pulang ke hotel." Kevin menarik nafas panjang, baru bisa beristirahat sejenak setelah kembali ke hotel. "Udah makan?"

"Udah, kamu?"

"Belum."

"Kenapa?"

"Masih males. Nanti aja."

"Seharian belum makan?" Tanya Citra cepat.

"Baru sekali."

"Makan, ih!" Citra maksa. "Tar sakit."

"Iya, bentar lagi di basement." Kevin menurut.

Citra tidak protes lagi, dia mengerucutkan bibirnya. "Kamu tadi pagi kenapa pergi tanpa bilang-bilang?" Citra mulai bahas kejadian tadi pagi. "Aku nginap di tempat kamu mau bangunin kamu."

POSSESSIVE EX Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang