Part 26 - Xavier

17.4K 2.2K 253
                                    

Citra memeriksa ponselnya sambil mengerucutkan bibir. Pesan yang dikirimnya dari kemarin belum dibaca oleh Kevin sampai sekarang. Sepertinya dia memang benar-benar sangat sibuk sampai tidak ada waktu untuk membaca saja.

Citra tanpa Kevin sudah berlangsung empat hari, dua hari yang lalu cowok itu masih nelpon sebentar sebelum tidur. Suaranya terdengar kelelahan, tapi masih menyempatkan untuk memeriksa pekerjaan sambil telponan. Saat Citra meminta untuk menyudahi obrolan mereka, Kevin tidak protes atau mengulur-ngulur waktu.

Dia tidak berani ganggu, Citra mengirim pesan pagi-pagi mengingatkan Kevin untuk tidak lupa makan. Jangankan untuk direspon, dibaca pun tidak. Citra tidak berani ganggu dengan menelpon lebih dulu. Tidak tahu sebanyak apa pekerjaan yang sedang Kevin kerjakan sampai dia sesibuk ini.

Citra tidurnya sengaja lebih larut, setiap bangun langsung cek ponsel. Yang diharapkan tak kunjung memberi kabar bahkan setelah Citra sudah menyelesaikan tugasnya hari ini di universitas.

Berkat seorang Kevin, Citra jadi uring-uringan. Ponselnya menjadi sangat berharga, dan setiap berbunyi langsung dicek. Kemudian dia menghela nafas kecewa, bukan dari orang yang diharapkannya.

"Citra..., hai!"

Kesadaran Citra kembali, dia menoleh ke samping pada asal suara yang memanggilnya. Seorang cowok satu tahun lebih tua di atasnya menyapa dari dalam Porsche, langsung berhenti dan turun dari mobilnya begitu melihat Citra.

"Kamu ganti nomor? Kontak kamu nggak aktif, pesan terakhir cuma dibaca kemudian nggak aktif lagi."

"Maaf, Xavier." Citra merasa bersalah. Dia terbata karena baru ingat jika Xavier menanyakan keberadaannya waktu dia dan Kevin pergi liburan. Lalu pesan itu yang menyebabkan mereka harus tukaran ponsel sampai sekarang.

"Ada apa?" Tanya Xavier tidak sabaran.

"Nomor kontaknya sedang error. Sekarang sedang diperbaiki." Jawab Citra terpaksa berbohong. Karena sebetulnya ponselnya masih ada pada Kevin, tidak tahu kapan cowok itu akan mengembalikannya.

"Syukurlah! Kukira kamu kenapa-napa." Xavier menghela nafas lega. "Kamu kamu kemana? Ke kafe?"

"Bukan." Citra menggeleng cepat. "Mau pulang."

"Kuantar!" Xavier menekankan, tidak mau lagi menerima penolakan. Xavier mengambil cuti beberapa hari untuk urusan pekerjaan, sehingga baru sekarang bisa bertemu dengan Citra. Mestinya Xavier sudah selesai menyelesaikan pendidikannya, tetapi terpaksa di undur karena pekerjaan.

"Terima kasih." Citra menolak halus.

Xavier memelas, mobilnya ada di samping mereka. Mestinya Citra tidak memiliki alasan untuk menolak. "Ayolah, Citra. Sampai kapan kamu akan terus menolakku?" Xavier tidak menyerah, setiap kali dia mengajak Citra selalu saja ditolak. Xavier bosan ditolak selama beberapa tahun ini.

"Jarak asrama dari sini dekat, Xavier." Jawab Citra mengingatkan.

"Justru itu, aku melewati asrama. Sekalian kamu kuantar pulang. Sebagai permintaan maaf kamu karena tidak mengabariku mengenai kontak kamu yang error!" Xavier menohok cewek yang selalu menolaknya tersebut.

Citra berpikir sejenak, kali ini tidak memiliki ruang untuk menolak. "Baiklah." Citra akhirnya mengalah untuk pertama kalinya. Mobil Xavier ada di samping mereka, tidak sopan jika Citra menolak lagi.

Xavier berbinar senang, membuka pintu penumpang untuknya dan cowok itu masuk dari pintu lain. Meskipun tidak merasa nyaman, Citra memaksa senyum tipis di wajahnya lalu pandangannya lurus ke depan.

"Selama liburan, apa yang kamu lakukan?" Tanya Xavier menoleh pada Citra sejenak.

"Liburan." Jawab Citra singkat.

POSSESSIVE EX Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang