Part 11 - Kepercayaan Yang Dipertanyakan

25.8K 2.4K 333
                                    

            Setiap hari Citra dan Kevin mengunjungi banyak tempat sampai puas. Mereka pulang setelah malam, sampai di apartemen langsung membersihkan diri masing-masing, lalu menghabiskan waktu sebelum tidur di ruang tamu sekedar minum teh untuk mengurasi rasa lelah seharian atau berdebat dengan hal-hal kecil di balkon apartemen.

Dari balkon apartemen saja terlihat sangat indah. Citra tak berhenti berdecak kagum memandangi kota dengan gedung pencakar langit.

Hari ini mereka memutuskan naik wahana gondola, mengunjungi park zoo dan mampir di beberapa tempat lainnya. Citra tidak setuju menaiki gondola, memandang horror wahana menyeramkan itu.

Kevin si pemaksa tidak mau tahu, pokoknya Citra harus ikut dengannya. Melotot galak sampai Citra akhirnya bersedia ikut dengan berat hati. Kevin tersenyum senang, meskipun dia tahu Citra tidak suka.

Mereka sedang makan sambil memandang penumpang wahana antri. Citra menyiapkan diri terlebih dahulu agar nantinya siap dengan konsekuensinya. Agar jantungnya kuat ketika wahana itu mulai jalan membawa mereka melewati hutan luas.

"Kayaknya serem banget." Gerutu Citra ngeri.

"Nggak." Kevin mengelak cepat.

"Kamu sih nggak melulu!" Citra memandang Kevin tajam. Mendengkus kesal tapi ujung-ujungnya tetap dia yang mengalah.

"Percaya sama aku." Ucap Kevin setengah bercanda.

"Nggak bisa! Aku nggak percaya kamu."

Kevin mendengkus mulai ngambek. "Dulu katanya percaya." Cibir Kevin merasa terhianati.

"Kapan aku bilang begitu?" Citra melotot tajam. Tidak ingat pernah mengatakan hal seperti itu pada cowok macem Kevin.

"Di Bali!" Kevin mengingatkan. "Di tengah laut, naik jet ski." Kevin siap-siap mengomeli Citra kalau cewek itu tidak ingat.

Citra mencebik protes. "Itu sih kamu maksa!" Pekik Citra. "Kalau aku nggak bilang percaya, kamu pasti jorokin aku ke laut."

"Penilaian kamu kayak gitu tentang aku?" Kevin terluka, tidak percaya dengan Citra yang dikira tulus, rupanya menyimpan dendam padanya.

"Em," Citra mengangguk membenarkan dengan percaya diri.

Kevin mendengkus, tiba-tiba jadi kesal pada Citra. Dia membuang pandangannya, tidak mau melihat Citra lagi. Sedangkan cewek itu masih santai menggigit makanannya, dan menahan nafas mendengar pengunjung di atas gondola berteriak.

"Vin, ih nggak mau. Mereka aja teriak gitu." Citra kembali protes.

"Yaudah, nggak usah." Kevin menjawab dingin.

Citra mencebik, Kevin mulai ngambek lagi. "Ih, orang ngomong serius."

"Aku juga serius." Kevin tidak mau kalah.

"Kamu sih baperan!" Sungut Citra mengerucutkan bibirnya. "Kamu yang mancing-mancing, kamu yang ngambek. Kayak cewek." Cibir Citra frontal.

Kevin tidak menjawab, memandang fokus pada pengunjung yang sedang main ice skating di hamparan salju yang luas.

"Kevin, ih!" Citra jadi tidak nyaman di anggurin.

"Apa, Citra? Mau apa?" Geram Kevin.

Citra menggerutu kesal. "Jadi nggak?"

"Nggak."

"Yaudah, ayo pulang." Citra berdiri dari kursinya lebih dulu. Tadinya mau naik gondola, tapi Kevin sudah ngambek duluan. Jadinya Citra tidak semangat, inginnya pulang saja.

POSSESSIVE EX Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang