Kevin membuka tirai jendela lebar-lebar sehingga sinar matahari otomatis memantul ke penjuru ruangan. Dia meregangkan tubuhnya setelah mendorong jendela kaca sedikit dan agar sirkulasi udara berganti.
Berdiri beberapa saat memandangi keindahan kota, Kevin berpindah ke bagian dapur. Mengisi gelas dengan air putih lalu menenggak habis. Tempat itu sangat sepi, hanya dia sendiri di sana.
Kevin berpindah dari dapur menuju sebuah ruangan. Senyumnya tersungging tipis di wajah, berjalan menghampiri ranjang yang ditempati oleh Citra. Cewek itu tidur pulas, tidak merasakan kedatangan Kevin.
Dia menyibak tirai jendela sehingga kamar itu lebih terang. Citra tampak sedikit terganggu, mengerutkan dahi tapi tidak membuatnya bangun. Tangannya menarik selimut dan menutupi hingga wajah.
Kevin menaiki ranjang, merebahkan tubuhnya di samping Citra yang sedang berbaring menyamping menghadap cowok itu. Selimut tebal menggulung tubuh Citra sehingga dia terlihat sangat nyaman. Kevin menopang kepala dengan tangan kanan sambil memandangi Citra tak jemu-jemu.
Tangannya mengulur ke wajah Citra, menyingkap selimut sehingga anak rambutnya menutupi wajah. Kevin kembali tersenyum, angin dari luar menggoyang-goyangkan anak rambut Citra.
Citra kembali terusik dari sengatan matahari dan tangan Kevin menyapu pelipis. Dia menggeliat dengan sedikit leguhan. Kevin menutupi wajah Citra dari pantulan matahari, cewek itu kembali damai dalam tidurnya.
Kevin tidak membiarkan Citra nyaman begitu saja. Tangan jahilnya berpindah sehingga sinar pantulan sinar matahari kembali ke wajah Citra. Citra bergerak pelan, lalu Kevin menutupinya lagi.
Meskipun tidak sadar, sepertinya Citra mengetahui akan pantulan sinar itu kembali wajahnya. Dia menggeliat untuk mencari posisi nyaman, bergerak menarik selimut sampai memeluk pinggang Kevin secara tak sadar.
Kevin menahan nafas, tapi Citra malah marapatkan badan mereka. Menyembunyikan wajahnya di dada cowok itu. Barulah Citra mendapatkan kedamaian, dia melanjutkan tidur tanpa adanya gangguan lagi.
Rasanya ada yang aneh, Citra mendusel-dusel dadanya yang keras dan hangat. Citra langsung membuka kedua mata dan bertatapan langsung dengan dada di depannya. Sembari mengerutkan dahi untuk mengumpulkan nyawa, Citra mendongak perlahan dengan mata menyipit. Wajah kaku Kevin sangat dekat dengannya, kemudian menoleh pada tangannya yang rupanya masih memeluk pinggang cowok itu.
"Aakkk..." Citra teriak kaget, sontak tubuhnya terlempar sampai jatuh di atas marmer dingin dan masih dibalut selimut. Citra mengaduh kesakitan, berusaha meloloskan diri dari selimut dan memandang Kevin setelah berhasil bangun.
Kevin masih di tempat, wajahnya senyum-senyum dengan tangan masih menopang kepala. Dia terkekeh geli dengan spontanitas Citra yang tiba-tiba sampai dia jatuh ke lantai melewati ranjang yang berukuran King.
"Kamu ngapain di sini?" Jerit Citra panik. "Kamu modus, kan? Nyari kesempatan pas aku tidur?!" Tuding Citra melotot.
"Siapa yang barusan meluk aku?" Tanya Kevin menggoda.
"Kamu! Pasti kamu yang maksa." Citra ngotot.
"Maksa gimana?" Kevin mengerutkan dahi, mempermainkan Citra yang masih panik.
"Maksa supaya aku keliatan meluk kamu."
"Coba inget lagi, tadi gimana posisinya? Tangan kamu dimana? Siapa yang dusel-dusel dada aku sampe iler kamu nempel di sini?" Tunjuk Kevin pada kaos yang dipakainya.
"Kevin, ih, nggak mungkin aku kayak gitu!" Citra melotot dan merapatkan selimut di tubuhnya sampai menutup kepala, hanya menunjukkan kedua mata. "Kamu ngapain masuk ke kamar aku? Naik ke tempat tidur aku? Terus kamu kayak gitu?!" Citra menatap horror Kevin posisi Kevin di atas ranjangnya.
Kevin menghela nafas frustasi, tanpak tertekan atas tuduhan Citra. "Kamu sih nggak bangun-bangun. Aku udah ketuk-ketuk pintu, udah bukain jendela. Udah teriak manggil-manggil, kamu nggak dengar."
"Nggak percaya!" Citra menggeleng yakin.
"Beneran, kamu nggak bangun-bangun." Jelas Kevin serius. "Kamu ileran."
"Pokoknya aku nggak percaya! Kamu keluar dari kamar aku sekarang!" Citra berdiri dan dengan selimut masih menutupi seluruh tubuhnya. Menggosok wajahnya untuk menghapus barangkali ilernya masih ada.
Aslinya tidak ada, tapi Kevin senang menggodanya. Citra berlari ke kamar mandi membawa selimunya. Dia mengunci dari dalam membuat Kevin terkekeh puas.
Mereka menyewa sebuah apartemen dengan dua kamar. Masing-masing ditempati oleh mereka, Citra mengunci dari dalam kamar. Tapi Kevin masih bisa membukanya tanpa sepengetahuan Citra.
***
Jakarta, 06 Maret 2021
Pendek?
Bodo amat hahaha
Btw, baru nyadar tadi pas jawab pertanyaan jayus di Ig
Gue pernah jadian cuma 3 hari sama mantan -_-
Terus inget tetiba sama Bange Epin dan Citcit
Bangkek gak tuh?
Awal nulis EX sama sekali gak kepikiran.
Sama sekali gak keinget
Sama sekali gak terinspirasi.
Kok bisa sih wkkwkw.
Next <300 komen ya kwkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE EX
Fiksi RemajaSEQUEL EX! Vector Cover By : @sgrcndxx "Ayo balikan!" Ajak Kevin tiba-tiba saat mereka sedang jalan di tepi sungai. "Nggak!" Balas Citra cepat dan tegas. "Balikan atau gue tenggelemin lo ke sungai?!" Ancam kevin tidak main-main. . . . Jakarta, 25 Fe...