--Happy reading
"Pi, gue kasian sama lo. Daripada lo ngehomo sama cowok, mending lo cari cewek baru aja, Si Rachel udah pasti nolak lo," Sahut Nehand dengan ponsel yang terkepal di tangannya. Laki laki itu, melihat Raihan yang terus mojok menatapi ponselnya. Nehand tau kalau perasaan laki laki itu sedang dalam keadaan tidak baik baik saja."Goblok! Lo pikir apaan gue galauin cewek terus jadi homo! Gue normal kali, masih suka yang bulet bulet!" Sahutnya membelakan mata sebal.
"Ya kali aja, kasian gue liat lo jadi sadboy."
"Lo bener bener yaa! Kalau kasian kasih Rachel ke gue! Enak aja main embat embat! Lo temen tapi nikung gak ada rasa bersalahnya! Aneh gue."
"Mon maaf inimah bang, sebelum lo suka Rachel, si Rachel udah suka gue duluan kali!" Sentak laki laki itu.
Raihan menetap kesal pada Nehand. Laki laki itu selalu memancing emosinya setiap saat. Bukan masalah Rachel saja, tapi setiap ada apapun mereka memang sering beradu argumen.
"Cari virtualan aja bang! Lumayan bisa main belakang, gak akan ketauan."
Ini adalah hal yang Raihan tidak suka jika Nehand bersama Rachel. Laki laki itu selalu menganggap sepele perasaan orang. Raihan dan Nehand itu orang yang berbeda. Bahkan untuk berinteraski dengan banyak wanitapun Raihan tidak mau. Ia tidak mau menyakiti hati perempuan. Perempuan itu sosok yang Raihan hormati sama seperti ibunya.
"Lo gitu banget, anying! Korban virtual juga hati!" Serunya menghentikan bermain ponselnya.
"Makannya kalau apa apa jangan pake hati! Sakit hati kan lo, kalau di ghosting!"
"SAMPAI LO NYAKITIN HATI RACHEL GUE BUNUH LO!" Ancam laki laki itu.
"Tenang Pi, cinta gak boleh ngerusak pertemanan," Sahut Rezza melerai mereka.
"Elpi, elpi! Gue bilang nama gue Raihan yaaa, bukan Elpi!"
Panggilan Elpi kadang sering membuat Raihan enek sendiri. Laki laki itu bahkan s lebih dikenal dengan nama 'Elpi' dari pada namanya sendiri.
Semua ini dimulai dari Nehand yang selalu kesal dengan sifat emosian Raihan. Nama 'Elpi' sendiri, Nehand buat karena merasa kalau Raihan itu tukang ngegas. Seperti Senyawa kimia "LPG" Yang dipakai untuk memasak dirumah.
"Lo ngegas mulu dah perasaan, telinga gue yang indah ternodai jadinya!" Seru Nehand mengusap usap telinganya.
"Ya lo ngaca juga dong! Lo dari tadi juga ngegas mulu!"
"Kaca mana bisa ada suara, Sayudi! Telinga gue jadi rusak nih!"
"Gue kutuk telinga lo rebing!"
"Kalau telinga gue rebing, nanti keturunannya Rachel telinganya juga rebing oon!"
"Mana ada! Rachel itu cantik, anaknya nanti cantik juga."
Kini mata Raihan berbinar. Ia membayangkan bagaimana anaknya dengan Rachel yang cantiknya mungkin tidak bisa ia deskripsikan.
"Lo barusan ngutuk bapaknya rebing, nanti rasnya juga rebing bego!"
"Lo!" Kesal Raihan.
![](https://img.wattpad.com/cover/261620833-288-k171964.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TO : PANDU
Teen Fiction"Langit itu lukisan nyata tuhan. Langit aja indah, apalagi rencanya, Iyakan?" ❀❀❀❀ Antara Cinta dan Benci Antara Pandu, Nesya dan Perasaan mereka Note : Bila ada ketidak lengkapan dalam cerita, hapus terlebih dahulu ceritanya di perputakaan.