--Happy reading
"Jadi kapan mau kawinnyaa?" Bisik Pandu membuat Nesya merinding di tempat.
Plak
Sebuah tamparan mendarat di pipi Pandu. Nesya yang awalnya geram karena karena perkataan Pandu barusan, menjadi ketakutan ketika melihat mata Pandu yang tiba tiba berubah merah. Perempuan itu menggigit bibir dalamnya karena melihat mata Pandu yang sudah dipenuhi kabut amarah.
"MAKSUDNYA APA LO NAMPAR GUE?!!" Sentak Pandu membuat Nesya segera menunduk. Perempuan itu memotek motek kuku jarinya membuat Pandu tambah kesal.
"Tatap gue Nesya!" Pandu mengeratkan kedua tanganya pada bahu Nesya. Perempuan itu perlahan mendongakan kepalanya melihat Pandu dengan tatapan sayunya.
"Lo tau kan gue gak suka pembohong?" Tanyanya menatap mata Nesya yang berusaha menatapnya juga. "TERUS KENAPA LO BOHONGIN GUE ANJING!" Pandu mendorong bahu Nesya jauh jauh. Perempuan itu hampir saja terjatuh jika tidak di pegangi oleh Zian.
"LO BANCI PANDU?! BERANINYA SAMA CEWEK!!" Zian melepaskan Nesya dari tangannya. Pandu semakin kesal. Ia menghampiri Zian lalu menyengkram kerah baju yang Zian pakai.
"Lo pikir gue takut sama lo?" Sahut Pandu menatap tajam wajah Zian yang sejajar dengan wajahnya.
"Ck, cowok tukang bully dan nyakitin cewek kayak lo gak pantes buat jadi lawan gue!"
"TERUS APA YANG LO LAKUIN KE NYOKAP LO KALAU BUKAN NYAKITIN HATINYA?!!" Pandu menangkat tubuh Zian. Laki laki itu menjadi jingjit karena cengkraman kuat Pandu pada kerah bajunya.
"LO TAU APA TENTANG NYOKAP GUE?!!" Pandu semakin kesal. Ia semakin mengangkat Zian, membuat laki laki itu merasakan sakit pada area lehernya. Namun, Zian melawan. Ia menepis kasar tangan Pandu dari lehernya.
"Lo anak tuh anak yang gak tau diri! Nyokap lo aja lo kasarin apalagi cewek lain!"
"JANGAN BAWA BAWA NYOKAP GUE ANJING!" Sahut Zian hampir memberi bogeman jika tangannya tidak ditahan Nesya. Pandu semakin menatap Nesya tajam. Laki laki itu tidak terima jika perempuannya memengang tangan orang lain selain tangannya.
"Lepasin tangan Zian!" Sentak Pandu membuat Nesya langsung melepaskan tangannya dari tangan Pandu. Nesya menunduk karena tatapan Pandu yang terlihat mengerikan di pandangan Nesya.
Zian menatap Pandu sama tajamnya. Ia berdecak kesal ketika melihat Nesya yang langsung menuruti perkataan Pandu. Nesya seperti boneka yang dimainkan oleh Pandu.
"Kenapa? Lo gak suka Nesya kayak gini?" Tanya Zian menarik tangan Nesya, menautkan jari jari mereka dan memegangnya erat. Pegengan tangan Zian barusan membuat Nesya meringis kesakitan.
Pandu membelakan matanya. Ia bisa melihat kesakitan pada mata Nesya, ketika perempuan itu meronta ronta minta di lepaskan. Pandu sudah kelewat sabar. Laki laki itu maju, berniat melayangkan pukulan pada Zian yang dirasa sedang mempermainkannya.
"SETAN LO-"
"AYANG ACHELL!!!" Belum sempat memberi pukulan pada Zian, aksi Pandu sudah dihentikan karena teriakan dari anak ketua yayasan itu. Nehand dengan tas gandengnya berlari lari heboh karena ingin segera melihat Rachel.
"AHH BANGSAT!!" Serunya ketika mendapatkan sebuah jambakan oleh Raihan yang sama berlari menyusul Nehand.
"Ayang, ayang lo tai! Sejak kapan lo jadi ayang Rachel?!" Serunya yang terlampau kesal. Nehand segera mengambil pergelangan tangan Raihan lalu, melintirnya membuat laki laki itu kesakitan.
"Gini gini juga, bentar lagi gue jadi ayang Acel!" Seru laki laki itu heboh sendiri. Rezza yang dari tadi membuntuti Nehand menjadi bingung sendiri. Ia tak tahu apa apa mengenai masalah ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
TO : PANDU
Fiksyen Remaja"Langit itu lukisan nyata tuhan. Langit aja indah, apalagi rencanya, Iyakan?" ❀❀❀❀ Antara Cinta dan Benci Antara Pandu, Nesya dan Perasaan mereka Note : Bila ada ketidak lengkapan dalam cerita, hapus terlebih dahulu ceritanya di perputakaan.