Mansion Clarke

10.4K 727 32
                                    

Happy reading-!
Budayakan vote komen

Typo bertebaran 🍁

.
.
.
.
.

D

i sebuah kamar yang sangat luas,terdapat seorang gadis dengan keadaan tidak sadarkan diri. Di samping kanan kirinya,beberapa orang menunggunya sadar.

Perlahan,matanya mengerjap. Menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Ia melenguh pelan. Orang-orang yang tadi menunggunya langsung mendekat.

"S-siapa?" tanya gadis itu dengan nada lirih. Mungkin efek karena baru sadar. Semua yang berada disitu tersenyum.

"Hai nak,kami keluarga kandungmu," balas wanita paruh baya dengan nada lembut. Matanya berkaca-kaca.

Mendengar kata 'keluarga kandung',gadis itu reflek terduduk. Orang-orang di sekitarnya pun terkejut.

"H-hah?" gadis itu seakan linglung. Ia seolah menjadi paling bodoh disini.

"Iya,kami keluarga kandungmu. Maafkan kami, baru bisa menemukanmu," jelas pria yang sudah menginjak kepala enam.

Gadis itu adalah Xabila,dan orang disekitarnya adalah anggota keluarga Clarke.

"Ba-bagaimana b-bisa?" tanya Xabila tak menyangka.

Flashback on

Malam itu di ruang keluarga,keadaan sangat hening. Semuanya fokus pada pemikiran masing-masing.

"Aku menemukannya," cetus seorang remaja SMA. Semuanya mematung kecuali remaja itu. Perlahan air mata mereka menetes.

"D-dimana dia?" tanya wanita paruh baya yang diyakini adalah sang ibunda.

"Huft....aku tak tau dia tinggal dimana. Yang jelas,dia bersekolah di sekolah milik kita,"

Mereka semua senang sekaligus terharu. Tentunya kecuali satu orang disana.

"Mama gak mau tau,pokoknya kita harus bawa dia pulang,"

"Tapi itu gak mudah ma," ujar Biru. Ya,mereka adalah keluarga Clarke. Yang tengah membahas princess mereka.

"Bagaimanapun caranya,kota harus bisa membawanya kemari. Dengan cara kasar ataupun halus," tegas sang kakek. Mereka mengangguk saja.

"Jangan sampai melukainya. Dia kembaranku," peringat Biru.

Esok harinya,keluarga itu benar-benar membawa Xabila ke mansion. Namun dalam keadaan tak sadar.

"Mengapa dia tak sadar? Apa dia tidur?" tanya Biru bingung.

"Maaf tuan muda,kami terpaksa memberikan obat bius pada nona. Tapi tuan tenang saja,dosis itu sangat rendah," jelas bodyguard yang membawa Xabila.

Akhirnya,tubuh Xabila di bawa ke kamarnya. Kamar yang tak boleh dimasuki orang lain kecuali Biru.

Mereka menunggu Xabila hingga sadar.

Flashback off

Xabila menganggukkan kepalanya mengerti mendengar penjelasan mereka.

"Kamu tidak ingin memeluk kami nak?" tanya mama lembut. Xabila memandangnya dengan raut tak bisa diartikan.

"Ayo peluk kami," kini sang papa membujuk.

"Ogah! Mending tidur. Salah kalian pake bius gue segala. Bye!" tukas Xabila lalu memejamkan matanya.

The Mask (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang