.
.
.
.
.Hari terasa begitu cepat. Hingga kini sudah satu bulan berlalu. Mansion Clarke disibukkan oleh para maid serta bodyguard yang tengah membersihkan serta merapikan mansion. Tak hanya itu,ada beberapa anggota wedding organizer yang menata meja serta kursi. Dibantu dengan beberapa anggota Carberus.
Xabila hanya melihat kesibukkan dari lantai dua. Mau membantu pun sudah pasti ibu negara akan mengamuk. Bahkan dirinya saja tak boleh menemui Alarez hingga hari pernikahannya.
Dengan kenekatan yang sudah mendarah daging, Xabila berseluncur bebas di pegangan tangga. Terlihat sekali bahwa raut wajahnya tak ada rasa takut.
"ASTAGHFIRULLAH XABILA!" teriak para anak Carberus yang membantu membuat para maid serta bodyguard terkejut. Tak hanya mereka, Xabila sendiri juga terkejut. Hingga membuat dirinya hampir oleng, jika tak ditangkap oleh salah satu anggotanya.
Imelda yang mendengar kehebohan di lantai satu lantas turun ke bawah. Ia berjalan dengan tergopoh-gopoh. Setelah melihat apa yang terjadi,pupil matanya membesar.
"XABILA!" teriaknya menggema di seluruh penjuru mansion, sampai-sampai mereka yang ada di dalam mansion menutup kuping, karena saking cetar membahananya suara itu.
"Mommy apaan sih? Kok pake teriak segala," ucap Xabila sedikit kesal.
"Kamu yang apa-apaan! Ngapain sih seluncuran di tangga kaya gitu?!" sewot Imelda.
Yang lain lebih memilih meneruskan pekerjaannya daripada mendengarkan perdebatan antara ibu dan anak itu.
"Ya kan niatnya mau turun mom," bela Xabila.
"Turun ya turun. Lewat tangga kan bisa,atau lewat lift. Kok malah seluncuran?" omel Imelda.
"Iya mom iya. Maaf," pasrah Xabila. Ia lebih baik mengalah,daripada kupingnya panas akibat ocehan sang mommy yang tak berhenti.
Imelda yang mendengarnya hanya bisa mendengus sebal. Gemes dia tuh. Pengen buang Xabila ke Amazon,tapi sadar kalo dia anaknya.
"Untung anak mommy," cetus Imelda.
"Emang kenapa kalo aku bukan anak mommy?"
"Mau mommy tukar tambah sama bebek-bebekan," balas Imelda membuat Xabila melongo.
Hey! Dia anaknya. Masa mau ditukar sama bebek-bebekan yang warnanya kuning? Yang ngambang di bak mandi?
No! Xabila tak akan pernah mau itu terjadi. Enak saja, dirinya yang sudah capek-capek mendirikan Carberus, masa mau ditukar dengan mainan?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mask (END)
Novela JuvenilSebuah cerita yang mengisahkan kehidupan seorang gadis yang penuh akan kebohongan. Semua topeng ia gunakan. Polos, dingin,datar,kejam,childish,manja,dan sebagainya. Mengisahkan seorang gadis yang terpisah dari keluarga kandungnya. Tinggal di sebua...